Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Cinta untuk Pak Anies Baswedan

22 Juni 2015   17:01 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:40 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Yth Pak Anies Baswedan.

Semoga bapak dalam keadaan sehat selalu, dan terus menginspirasi kami agar mampu mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga pula bapak masih mau mendengarkan inspirasi kami dari guru TIK dan KKPI se-Indonesia. Inilah surat cinta kami untuk bapak. Surat cinta dari guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI).

Beberapa waktu lalu, beberapa orang guru TIK dan KKPI mendapatkan panggilan untuk mengikuti diklat guru TIK dan KKPI. Namun mereka ternyata kecewa. TIK berubah menjadi layanan dan bukan mata pelajaran seperti tertulis dalam permendikbud 68 tahun 2014 tentang peran guru TIK dan KKPI. Padahal perjuangan kami dari awal adalah mengembalikan mata pelajaran TIK dan KKPI ke dalam struktur kurikulum. Kami tidak meminta yang lain.

Dalam kajian ilmiah kami, mata pelajaran ini masih sangat dibutuhkan, apalagi bila nanti bapak mau melakukan ujian nasional dengan UN CBT menggunakan komputer. Tentu anak-anak sudah dibiasakan menggunakan komputer, karena tidak semua anak Indonesia memiliki komputer di rumahnya masing-masing.

Ketika bertemu bapak secara langsung, sudah kami sampaikan data akan pentingnya mata pelajaran TIK dan KKPI. Semoga bapak sudah membacanya. Namun, ada yang masih beranggapan bahwa TIK hanya sebagai sebuah tools atau alat bantu pembelajaran dan tidak diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri. Padahal TIK terus berkembang dan tentu saja TIK sebagai ilmu seharusnya diberikan kepada peserta didik. 

Dari hasil wawancara dan hasil penelitian di sekolah-sekolah yang telah menyelenggarakan mata pelajaran TIK dan KKPI, tidak ada satu pun guru dan siswa yang meminta matpel TIK dan KKPI dihapuskan dalam kurikulum 2013. Mareka ingin mata pelajaran ini tetap ada dalam struktur kurikulum. Bahkan ketika seminar nasional tentang urgensi mata pelajaran TIK dan KKPI, kepala pusat kurikulum dan perbukuan, pak Ramon Mohandas mengatakan belum ada kajian secara ilmiah tentang penghapusan mata pelajaran TIK dan KKPI. Semuanya tergantung kepada pak Anies Baswedan bila TIK dan KKPI kembali menjadi mata pelajaran.

Bapak Anies sering menyampaikan bahwa guru adalah manusia yang harus diperlakukan sebagai manusia, bukan sumber daya manusia.  Pelakuan pendidikan akan terus didorong dan dilatih dengan model pelatihan yang berfokus pada kompetensi, bukan berfokus pada administrasi, sebagaimana selama ini terjadi. Namun dalam diklat guru TIK ternyata hal itu masih terjadi, dan itu laporan dari kawan-kawan yang ikut diklat guru TIK.

Mari kita bangsa Indonesia berguru penerapan TIK sebagai Mata pelajaran pada negara-negara yang sudah menerapkannya, seperti di Amerika. Penerapan TIK sebagai mata pelajaran, diharapkan TIK dapat secara utuh menjadi tools dan mindset. Alangkah bijak pengembangan TIK seiring dengan pengembangan keilmuan yang dituangkan dalam Mata pelajaran TIK sejak SD. TIK sebaiknya dipandang dari dua sisi, sebagai tools dan mindset. Pemisahan keduanya akan menjadi bom waktu bagi bangsa ini.

Permendikbud 68 tentang peran guru TIK dan KKPI dalam kurikulum 2013 belum menyelesaikan permasalahan, karena TIK masih dianggap sebagai layanan. Jangan melupakan sejarah Mapel TIK, banyak guru yang mulai mengajar TIK ketika TIK mulai menjadi Mapel. Guru-guru seperti itu, sekarang nasibnya belum terakomodir dalam permen. Mohon kiranya kebijakan pak Anies Baswedan.

 

Jakarta, 22 Juni 2015

Sekjen Komunitas Guru TIK dan KKPI

Wijaya Kusumah, M.Pd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun