Soal UN Matematika langsung saya bagikan setelah seluruh peserta saya minta untuk berdoa terlebih dahulu. Ada satu peserta UN yang tidak masuk. Menurut teman-temannya, siswa yang tak ikut UN itu adalah siswa anak berkebutuhan khusus (ABK). Ternyata, SMPN 232 Jakarta juga menerima anak berkebutuhan khusus. Mereka sudah menjadi tempat sekolah bertaraf Inklusi (SBI). Menurut informasi yang saya dapatkan dari panitia UN, ada sekitar 13 orang siswa berkebutuhan khusus yang bersekolah di sini. Sebuah informasi yang ingin saya dalami lebih jauh.
Alhamdulilah, pelaksanaan UN matematika berjalan lancar. Waktu 2 jam berlalu begitu cepat. Saya mengisi waktu mengawas UN sambil menulis di kertas coret-coretan yang tersisa. Jadilah tulisan ini tersaji untuk anda. Ternyata menulis itu mengasyikkan.
Pelaksanaan UN hari ketiga alhamdulilah berjalan lancar dan tertib. Tak ada terlihat kecurangan di sekolah ini. Anak-anak mengerjakan soal UN dengan penuh kejujuran. Semoga begitu juga di sekolah lainnya. Saya menjadi teringat pesan kata-kata mutiara yang saya potret papannya. Semua bunga hari esok adalah benih-benih hari ini. Semoga para peserta UN hari ini adalah para pemimpin masa depan yang akan mencerahkan Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H