Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya Dibayar 2 M oleh PKS

8 Juni 2013   07:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:22 4290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tertawa terkekeh-kekeh membaca tulisan blogger di rumah sehat ini. Ada yang menuliskan fenomena omjay yang tiba-tiba banyak menulis tentang pks. Saya pun dicurigai sebagai orang bayaran yang sengaja dibayar oleh pks untuk mengkampanyekan pks, partai keadilan sejahtera.

Sebagai seorang blogger yang bebas, saya sedang mencoba menulis melawan arus media utama. Sekaligus menjadi ujicoba suara blogger di dunia maya. dari situ saya akan melihat kecerdasan seorang blogger dalam menangkap isu seputar dunia politik.

Bagi saya, pks itu partai yang unik dan keunikannya terlihat dari pengkaderan partainya. Walaupun saya melihat pks sekarang agak sedikit berbeda dengan pks kepengurusan sebelumnya. Mungkin anda merasakannya.

Pks adalah salah satu partai yang dengan tegas menolak kurikulum 2013. Sebab kurikulum ini belum siap dilaksanakan dan terlalu dipaksakan oleh pemerintah. Kita bisa melihat ada 6 fraksi di dpr menerima dengan catatan dan 3 fraksi menolak karena kesiapannya yang belum matang.

Bagi saya yang seorang guru, gebrakan pks ini sangat bagus dan kritis. Pengertian koalisi ala pks tak mesti menerima begitu saja keputusan pemerintah. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasinya.

Nampaknya publik mulai digiring agar tak memilih pks dalam pemilu nanti. Ini jelas penggiringan publik yg sengaja dilancarkan oleh para pesaing pks. Hal itu lumrah saja. Namanya juga berebut pengaruh. Siapa yang bisa berpengaruh, maka dia akan menang.

Pks digoyang, pks menang adalah tulisan saya yang bisa menjadi sebuah otokritik bagi pks. Juga tulisan saya tentang jokowi dipuji dan pks dimaki sebagai bahan bagi PKS untuk introspeksi diri.

Lalu pertanyaannya, berapa duit saya dibayar untuk menulis tentang pks? Jawabnya saya dibayar 2M. Bukan dua milyar, tapi Makasih mas, Makasih mbak. Hehehe

Salam blogger persahabatan Omjay http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun