[caption id="attachment_219589" align="aligncenter" width="448" caption="Teacher Writing Camp di Wisma UNJ rawamangun Jakarta Timur"][/caption] Seharian ini saya membaca kembali tulisan teman-teman alumni Teacher Writing Camp (TWC). Saya sudah berjanji kepada mereka kalau tulisannya akan segera dibukukan, dan akan dilaunching pada kegiatan angkatan TWC berikutnya.
Bagus-bagus sekali tulisan mereka, dan saya tersenyum melihat perasaan mereka yang menjadi peserta TWC. Mereka senang dapat hadir dalam pelatihan guru menulis di Wisma Universitas Negeri Jakarta, pada 8-9 Desember 2012. Mereka mengusulkan agar kegiatan yang baik ini terus dilanjutkan karena memotivasi mereka untuk menulis. Hal itu saya baca dari hasil angket yang dikumpulkan oleh panitia TWC.
[caption id="attachment_219590" align="aligncenter" width="448" caption="Teacher Writing Camp di Wisma UNJ rawamangun Jakarta Timur"]
Untung tak dapat saya raih, malang tak dapat saya tolak. Uang yang dijanjikan kompasiana belum juga ditransfer. Mas Isjet (admin kompasiana) ternyata sakit dan saya dapat kabarnya setelah telepon beliau secara langsung. Uang tak bisa cair kalau belum ada tanda tangan mas Isjet.
Saya bingung, dan hanya berserah diri kepada Allah. Saya sholat berjamaah ditemani mas Yulef yang menjadi sekretaris panitia TWC. Mas Yuleflah yang selalu mendampingi saya mewujudkan pelatihan guru menulis. Bahkan dari beliau nama Teacher Writing Camp muncul.
Usai sholat, tiba-tiba ponsel saya berdering. Saya diminta ke kantor Kemendiknas senayan oleh teman saya yang bekerja di sana. Di kantor itu saya diminta untuk menjadi konsultan yang dulu pernah saya lakukan dengan dosen saya di Pasca Sarjana UNJ.
Sungguh saya tak mengira, di kantor itu saya diberikan pekerjaan sebagai konsultan dan diberi uang muka sebesar Rp. 5.000.000 (Lima Juta Rupiah) sebagai honor pekerjaan yang akan saya lakukan. Allahu akbar, saya minta mas Yulef menyimpan uang itu dan langsung membayarkannya ke pengelola wisma UNJ Rawamangun. Sedangkan saya langsung terbang ke kota Padang memberikan materi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Universitas Bung Hatta Padang. Saya diminta untuk menjadi salah satu nara sumbernya dalam Seminar Nasional PTK yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Bung Hatta Padang.
Sungguh saya bersyukur kepada Allah. Di dalam kesulitan itu ada kemudahan. Uang Rp.5.000.000 (Lima Juta Rupiah) itu menyelamatkan saya dari malu. Mas Yulef menjadi saksi apa yang sudah kami lakukan. Inilah sebuah kisah nyata yang saya alami sendiri. Bila kita ikhlas menolong orang lain, maka kita akan dimudahkan dalam berbagai urusan.
Saya datang dari padang langsung menuju Wisma UNJ sekitar pukul 18.00 WIB. Saya melihat wajah-wajah peserta yang terlihat puas dengan pelayanan kami. Saya memang telah membentuk tim kepanitiaan yang solid, dimana kita sudah tahu apa yang harus dikerjakan. Mbak Susi bagian registrasi memberi saya foto kegiatan yang sudah berlangsung melalui ponsel blackberry-nya.
Di sore hari ini, Selasa 2 Januari 2012 saya membaca puluhan judul yang menarik dan inspiratif dari para alumni TWC yang mengirimkan tulisannya melalui email kepada saya. Semoga segera terajut menjadi sebuah buku yang menggoda para guru untuk meningkatkan profesionalismenya sebagai seorang pendidik.