Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendidik dengan Hati di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Cikarang

10 November 2012   16:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:39 3374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Omjay bersama teman-teman guru di Pesantren Daarul Qur'an

[caption id="attachment_208584" align="aligncenter" width="448" caption="teman-teman guru di pesantren Daarul Qur"][/caption] Sabtu, 10 Nopember 2012 saya diminta memberikan materi "Mendidik dengan hati" di pesantren Tahfidz Daarul Qur'an Cikarang.  Selain saya, ada pak Cecep (dosen UNJ) yang juga memberikan materi keguruan di tempat ini. [caption id="attachment_6831" align="aligncenter" width="448" caption="Omjay bersama teman-teman guru di Pesantren Daarul Qur'an"]

[/caption] Sebagai seorang pendidik, tentu saya sangat senang diundang di pesantren yang khusus perempuan ini. Saya mendapatkan kesempatan di sesi kedua setelah pak Cecep memberikan presentasinya. Mendidik dengan hati pada prinsipnya adalah mengajak para guru untuk melakukan kreativitas dan imjainasi serta mengenal dirinya dengan sebuah ambisi, kemampuan, dan usaha yang terus menerus dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hati. Dia tahu tujuan hidup, dan untuk apa manusia hidup, sehingga sadar diri bahwa manusia itu hanya sanga pengembara yang singgah sebentar lalu pergi kembali. Pendidik yang mampu mendidik dengan hati pastilah memiliki sifat kenabian yang terdiri dari tabligh, amanah, dan fathonah. Guru harus mampu berbuat jujur untuk dirinya sendiri, mampu berkomunikasi dengan baik, bertanggung jawab penuh dengan tupoksinya sebagai seorang guru, dan memiliki kecerdasan yang tinggi karena seringnya membaca buku. Peran dan fungsi guru di sekolah pada hakekatnya adalah harus mampu menjadi manusia yang tangguh dengan kondisi apapun, menjadi orang yang menyukai akan tantangan, mampu menjaga moral dan ajaran agamanya dengan baik dan punya kontrol sosial yang tinggi. Tak salah bila guru seperti ini akan memiliki aspirasi yang disukai peserta didiknya. Sangat menjunjung tinggi idealisme, tetapi menyukai keterbukaan. Guru harus mampu cepat tanggap dengan keadaan. Dia memahami betul apa yang menjadi kesulitan peserta didiknya, dan membantu mereka menemukan solusi masalahnya. Oleh karena itu tak salah bila seorang guru harus mempunyai cara ampuh merebut hati murid atau peserta didik. Cara ampuh merebut hati murid menurut buku Joko Wahyono adalah:
  1. Asertif dalam bertindak
  2. Menghargai murid
  3. Pandai membina hubungan baik
  4. Hindarkan murid dari ancaman dan kekerasan.

Agar mampu mendidik dengan hati, guru harus mampu menyenangkan hati siswa, dan kreatif. Guru kreatif adalah guru yang mampu mencari ide baru dengan mengikuti berbagai macam pelatihan guru, mencari informasi di internet, mampu belajar sepanjang hayat. Untuk mampu mendidik dengan hati, guru harus memiliki DREAM, yaitu:

  1. Dedication
  2. Responsibility
  3. Education
  4. Attitude
  5. Motivation

Demikianlah sedikit pengalaman dari saya tentang mendidik dengan hati, semoga bermnafaat buat teman-teman guru. Salam Blogger Persahabatan Omjay http://wijayalabs.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun