[caption id="attachment_199398" align="aligncenter" width="531" caption="Foto Kenangan bersama teman-teman Mahasiswa di Gunung Bunder II"][/caption]
Ketika dulu tak punya banyak uang untuk membayar kuliah S1 di IKIP Jakarta, saya berusaha keras untuk mendapatkan beasiswa. Alhamdulillah di semester kedua saya mendapatkan beasiswa peningkatan prestasi akademik (PPA) dari departemen pendidikan nasional pada saat itu.
Jumlahnya cukup lumayan. Satu semester saya mendapatkan uang sebesar Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah). Sedangkan membayar SPP per semester di IKIP Jakarta pada saat itu sebesar Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah). Ada sisa dana Rp. 200.000,-(dua ratus ribu rupiah) saya gunakan untuk membeli buku dan keperluan kuliah lainnya.
Waktu itu saya melihat, mereka yang suka berorganisasi dalam organisasi kemahasiswaan lebih mudah mendapatkan beasiswa. Oleh karena itu, saya berusaha keras untuk ikut bergabung dalam organisasi mahasiswa. Bahkan pada tahun kedua, saya sudah terpilih dan diangkat menjadi ketua umum Himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) Pendidikan teknik elektro, dan juga ketua HMI Korkom FPTK IKIP Jakarta.
[caption id="attachment_199399" align="aligncenter" width="566" caption="Foto Bareng ketika Menjadi Panitia Idul Qurban di Kampus FPTK IKIP Jakarta"]
Dengan Indek Prestasi Komulatif (IPK) yang sesuai dengan ketentuan beasiswa pada saat itu, saya mencoba mengajukan beasiswa yang ditanda tangani oleh ketua jurusan, rekomendasi kakak kelas, dan pembantu dekan III bidang kemahasiswaan. Alhamdulillah, tak berapa lama beasiswa saya pun cair. Bahkan sampai dengan wisuda di tahun keempat beasiswa itu masih saya dapatkan. Sehingga ketika wisuda di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC) saya masih bisa menyewa mobil yang mengangkut ayah dan ibu serta adik saya mengikuti wisuda sarjana.
Untuk mendapatkan beasiswa di perguruaan tinggi sebenarnya tidak terlalu sulit. Bila kita mampu menunjukkan potensi diri, melengkapi administrasi, dan mengikuti jalur birokrasi yang ada, beasiswa dapat dengan mudah kita dapatkan. Asalkan kita dapat menunjukkan diri sebagai mahasiswa berprestasi, pastilah beasiswa itu dapat dengan mudah didapatkan. Hal itu dilakukan pula oleh adik kandung saya yang mendapatkan beasiswa dari supersemar. Waktu itu beasiswa supersemar banyak digemari mahasiswa, dan juga beasiswa dari astra internasional.
Ketika ingin melanjutkan studi ke S2, saya masih bingung untuk mencari biaya kuliahnya. Kalau saya kuiah pakai uang sendiri, tentu kebutuhan keluarga akan terkena dampaknya. Alhamdulillah, pimpinan sekolah Labschool memilih beberapa orang guru untuk disekolahkan S2 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kesempatan itu tak saya sia-siakan. Alhamdulillah, saya lulus tes program studi teknologi pendidikan pps UNJ, dan mendapatkan beasiswa dari Universitas Negeri Jakarta, karena sekolah kami masih di bawah naungan yayasan pembina Universitas Negeri Jakarta.
Mendapatkan beasiswa dari pemerintah tentu sangat membantu saya untuk menyelesaikan studi S2 di UNJ. Dengan adanya beasiswa itu, saya tak terlalu dipusingkan dengan masalah biaya. Alhamdulillah, saya lulus S2 tepat pada waktunya, dan mendapatkan IPK yang tidak mengecewakan. Adanya beasiswa membuat saya fokus belajar, dan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa kuliah secara gratis.
Kini saya sedang berusaha keras untuk mendapatkan beasiswa unggulan dari kemendikbud untuk melanjutkan program doktor pendidikan di UNJ. Semoga saja dimudahkan segala urusannya. Saya mendengar langsung dari pak wakil mendikbud bahwa sudah ada beasiswa untuk guru yang akan mengambil program doktor pendidikan. Sahabat saya pak Johan wahyudi sudah mendapatkannya, dan kini beliau sedang menyusun desertasi doktornya.
Cara mudah mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi sebenarnya sederhana saja. Cari informasi tentang beasiswa sebanyak mungkin, dan lengkapi informasi atau dokumentasi diri dengan baik. Tunjukkan kepada mereka yang mengelola beasiswa bahwa kita memang orang yang layak untuk mendapatkannya. Sepanjang kita mampu mengikuti persyaratan yang diminta, Insya Allah beasiswa akan dengan mudah kita dapatkan.
Intinya adalah kembangkan potensi diri ketika di perguruan tinggi. Tidak hanya sekedar kuliah lalu pulang, tetapi tunjukkan diri bahwa anda adalah orang yang bermanfaat buat orang banyak. Ingatlah falsafah hidup, banyak memberi akan banyak menerima. Lalu hiduplah dengan memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya.
Dulu saya tak pernah bermimpi untuk bisa melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi. Masalah biaya menjadi kendala dalam keluarga kami. Alhamdulillah, dengan motivasi yang tinggi, dan terus belajar saya mendapatkan beasiswa hingga program magister. Meskipun saya belum pernah mencoba untuk mendapatkan beasiswa dari luar negeri, tapi saya yakin bila kita fokus dan mempunyai mimpi, pastilah beasiswa itu bisa didapatkan.
Saya sangat terinspirasi sekali dengan tulisan mas Yusran Darmawan yang mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Beliau bisa mewujudkan impiannya untuk sekolah di Amerika dengan beasiswa. Sungguh sebuah kisah nyata yang sangat menginspirasi. Saya pun juga terinspirasi dari teman saya mas Taufik Efendi yang mengalami kebutaan, tapi masih bisa mendapatkan 8 beasiswa keluar negeri.
Buat adik-adik mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa, segeralah bekerja keras untuk mewujudkan mimpi itu. Tak ada beasiswa didapatkan tanpa perjuangan dan kerja keras. Bila kita memiliki ambisi yang tinggi, pastilah segala kemalasan diri akan hilang dengan sendirinya.
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H