Sebuah tulisan peserta (Ibu Ratna) saya ambil dari hasil praktik langsung melihat gambar yang dilihat lalu dituliskan, dan saya posting di bawah ini.
Anak-anak kita sedang menanti kita. Mereka siap menerima ilmu dari kita. Sosok kita sebagai pemimpin dinanti-nantikan oleh mereka.
Lihatlah sosok yang di depan. Sosok itu ibarat kita, sebagai guru. Sebagai guru kita berdiri di depan, menjadi contoh murid-murid kita. Mereka mencontoh apa yang kita perbuat. Sebagai guru, mari kita buat diri kita sebagai contoh untuk anak-anak didik kita di sekolah.
Sebagai guru kita adalah pemimpin. Ayo pimpin anak didik kita dengan ilmu yang dikuasai. Ayo jadikan diri kita berkarya. Ayo kita belajar, karena kita di contoh anak didik kita. Ingatlah! Siapa yang berani menjadi guru, maka dia harus berani belajar.
Mari kita menjadi contoh terbaik buat anak didik kita. Mari kita beri tauladan yang terbaik buat peserta didik kita. Teruslah belajar dan menjadi contoh bagi anak-anak kita.
Bagus sekali isi tulisan di atas, walaupun ditulis hanya dalam waktu singkat saja, saya menghitungnya tidak lebih dari 2 menit. Saya pun memberikan hadiah buku kepada guru yang telah menuliskannya. Buku itu adalah buku terbaru saya yang berjudul TIK: Menulis Blog untuk Pendidikan.
Seorang peserta pelatihan mengirimkan email kepada penulis, dan berikut ini adalah isi emailnya.
[caption id="attachment_191658" align="aligncenter" width="576" caption="Omjay di Pelatihan Guru Menulis"]
"Pelatihan Guru Menulis Bersama Omjay"
Bekerja dengan tidak sungguh-sungguh adalah penelataran hidup. Kalimat itulah yang tak dapat saya lupakan selama menyimak sambutan Wakil walikota Depok dalam rangka membuka Pelatihan Guru Kita Menulis pada hari Minggu tanggal 5 agustus 2012 di Ruang Pertemuan Gedung Bank Jawa Barat (BJB) Depok. Pelatihan menulis yang diselenggarakan oleh Yayasan PEGITA diikuti oleh 150 guru SD/MI dan SMP sekota Depok . Semua peserta terlihat antusias. Tak ada yang berbicara, bahkan berkedipun ditunda takut tertinggal moment sambutan yang lebih banyak berisi tantang motivasi menjadi penulis. Tapi santai. Sesekali pererta tersenyum, nyengir mendengarkan sambutan yang diselinggi dengan kata-kata segar.