[caption id="attachment_188047" align="aligncenter" width="448" caption="Tanda peserta mos yang dibuat sendiri oleh para siswa baru, resmi dipakai pada acara pembukaan mos"][/caption]
Semoga di saat anda membaca tulisan ini, anda dalam keadaan sehat. Semoga pula hari-hari bahagia senantiasa mengiringi anda bersama keluarga tercinta. Terutama buat para orang tua yang hari ini anak-anaknya masuk sekolah di hari pertama. Sekolah baru yang telah dipilihnya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Bagi mereka yang menjadi siswa baru di sekolah, biasanya akan diadakan sebuah acara yang bernama masa orientasi siswa atau biasa disingkat mos.
Mos dilaksanakan untuk memperkenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru. Dengan begitu para siswa baru akan lebih tahu budaya sekolahnya, dan juga kenal dengan guru, kakak kelasnya, dan juga pimpinan sekolah.
Hanya saja, sering ditemui, mos yang bertujuan baik ini ternodai oleh oknum kakak kelas yang ingin memelonco siswa baru. Akhirnya, mos menjadi ajang perpeloncoan siswa baru.
Perlu perhatian para guru dan pimpinan sekolah agar mos yang bertujuan baik tidak ternodai dari oknum kakak kelas yang memanfaatkan acara mos untuk "bullying" kepada adik kelasnya.
Di sekolah kami, mos dilaksanakan dengan suasana yang menyenangkan. Tak ada satupun siswa yang tidak bergembira mengikuti acara mos. Semua mata acara disusun dengan baik oleh panitia mos. Pengurus organisasi siswa intra sekolah (osis) diberi kepercayaan untuk membantu guru mengenalkan budaya sekolahnya atau school culture dalam acara mos yang dikemas secara kreatif.
Kami percaya bahwa pengurus osis sanggup menjalankan tugasnya dengan baik sehingga tak terjadi perpeloncoan siswa. Berita-berita negatif soal mos di media arus utama, perlu dilihat secara menyeluruh agar berita yang dibaca bermanfaat untuk semua.
Mos sangat perlu dilakukan di setiap sekolah, khususnya sekolah smp dan sma atau sederajat dengannya. Sedari awal siswa baru harus tahu kondisi dan budaya sekolahnya. Oleh karenanya, peran guru sebagai pemandu acara mos sangat penting. Mos dilaksanakan dengan cara-cara mendidik, dimana proses kemandirian, dan kreativitas siswa baru muncul. Itulah mengapa siswa baru diminta membuat name tag atau papan nama untuk melatih proses kreativitas dan kemandirian siswa.
Bila ada tugas lain yang memberatkan atau diluar kemampuan siswa baru, guru wajib menegur pengurus osis. Dengan begitu, suasana mos yang kurang menyenangkan dapat diminimalisasi. Perlu kerjasama yang baik antara siswa pengurus osis dan guru sebagai pemandu.
Akhirnya, mos sangat perlu dilakukan di sekolah-sekolah kita. Mos yang dijadikan sebagai arena perpeloncoan siswa baru sebaiknya dihindari. Siswa baru harus merasa aman dan nyaman di sekolahnya yang baru. Bukankah mos mengajarkan siswa untuk bersih, aman, tertib, indah, dan kekeluargaan yang biasa disingkat BATIK?