Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Cinta Gue

26 Juni 2012   02:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:32 3201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lo boleh ketawa ngakak. Boleh juga cengengesan di depan gadget yang lo punya. Sebab yang gue tulis ini asli cerita jadul. Cerita ketika gue jatuh cinta sama cewek, tapi gak berani ngomong langsung. Gue cuma bisa mengungkapkan isi hati gue lewat tulisan. Itulah surat cinta gue yang gue tulis khusus untuk wanita yang gue suka. Tapi apa mau dikata, surat-surat itu gak pernah sampai ke tangan tuh cewek. Karena surat cinta itu hanya bersemayam di dalam pc 486 milik gue dengan monitor monochrom yang mungkin barangnya udah sulit lo lihat saat ini.

Waktu itu gak sengaja, gue nemuin surat cinta gue dari hardisk komputer lama gue. Bukanya juga harus pakai program Wordstar. Jaman dulu mana ada sistem operasi windowsdan Microsoft Office. Kalau kita mau pakai komputer, kita harus buka pakai sistem operasi DOS dulu, baru kemudian kita ngetik pakai Wordstar atau disingkat WS.

Gue jadi tersenyum sendiri membaca surat cinta gue. Gue udah jadi orang gila nomor wahid. Gue pinter banget merangkai kata indah. Gue pun bermertamorfosis menjadi seorang penyair.  Banyak puisi yang tiba-tiba terlahir begitu saja. Kayaknya, almarhum WS Rendra kalah sama puisi bikinan gue. hehehe.

Cuma sayang seribu sayang. Puisi dan surat cinta yang gue buat cuma dibaca oleh gue. Dinikmati oleh gue, dan disimpen oleh gue sendiri. Gue jadi pengagum diri gue sendiri. Waktu itu belum ada internet kayak sekarang. Semua curhatan hati, gue simpen dalam pc jadul gue.

Lo boleh bilang gue tipe cowok pengecut. Tapi kalau gue boleh membela diri, semua itu gue lakukan karena gue kagak bisa ngomong sama tuh cewek yang gue suka. Setiap kali gue mau ngomong, mulut gue selalu terkunci. Padahal gue udah sempet latihan 5 hari 5 malam di depan cermin yang ada dalam kamar gue. Bahkan gue hafalin rayuan maut agar doski kelepek-kelepek sama gue.

Akhirnya, gue cuma bisa nulis surat cinta. Gue luapkan segenap perasaan gue di pc jadul gue. Gue tumpahkan uneg-uneg yang ada di dalam dada.  Gue pun berimajinasi, seolah-olah ngobrol dengannya.

Biar elo kagak penasaran, gue copas sedikit isi surat cinta gue.

Buat Adinda yang Kanda Kagumi

Kanda merasakan sesuatu yang terindah bila bersamamu. Entah kenapa ada perasaan yang begitu menggoda kanda bila adinda ada di dekat kanda. Bau parfum tubuhmu, dan segenap apa yang ada padamu begitu menggota pupil mataku. Aku pun terhanyut dalam bayanganmu yang terus menerus mengikutiku.

Ingin rasanya bersama denganmu. Bicara dari hati ke hati, dan kuutarakan cinta. Namun bibirku serasa bisu. Aku tak bisa berbicara. Satu patah katapun aku tak sanggup.

Kesederhanaanmu, dan sifat keibuan yang ada padamu telah menggoyahkan imanku. Bahkan ketika aku tertidur pulas, hanya wajah engkau yang terbayang dalam mimpi indahku. Engkau tersenyum kepadaku, dan berkata, " Dinda sayang sama Kanda".

Oh bulan tolong diriku. Katakan juga kepadanya aku juga cinta. Gejolak asmara ini begitu memenjarakanku. Akupun terlibat dalam asmara yang memabukkan.

Dinda, aku tak bisa banyak bicara padamu. Kanda hanya bisa menulis surat cinta. Surat cinta yang tak akan pernah sampai kepadamu, karena surat ini hanya bersemayam dalam gua yang bernama PC. Komputer jadulku yang menjadi saksi bisu.



Salam sayang selalu,

Dari Kanda untuk Dinda seorang.

Begitulah sedikit surat cinta gue yang terpaksa gue ketik ulang buat lo. Biar lo bisa ngerasain apa yang gue rasakan saat itu.  Gue cuma bisa nulis surat, dan gak pernah surat itu gue kirimkan. Dia tetap bersemayam dalam PC jadul gue yang sudah lama banget gak gue pakai.

Kini gue temukan lagi surat cinta itu. Gak sengaja. Membuka kisah lama yang terpendam. Dinda sudah menjadi milik orang lain. Dinda sudah menjadi istri orang lain. Gue hanya bisa terdiam ketika menerima undangan biru. Dinda menikah dengan orang lain.

Sedih. Sedih banget. Itu yang gue rasain. Padahal kata adiknya, Dinda sebenarnya suka ama gue. Cuma sayang, gue kagak pernah berani mengungkapkan isi hati gue kepadanya. Makanya, buat elo yang sedang jatuh cinta atau dimabuk asmara. Bila lo jatuh cinta, gak usah bikin surat cinta. Langsung aja tembak tuh cewek yang lo suka. Perkara ditolak ya gak papa, daripada lo gak pernah mencoba sama sekali.

Kayak gue yang pengecut, dan gak pernah berani mengungkapkan perasaan cinta gue kepada wanita yang gue suka. Gue cuma bisa nulis surat cinta. Entah sudah berapa lembar yang sudah gue tulis. Mungkin bisa jadi buku sastra buat mereka yang dimabuk asmara.

Ketika gue dateng ke pameran book fair di Senayan, gue temui sebuah novel bagus. "Cahaya di atas cahaya". Penulis novelnya cantik, dan gue liat die mirip sama cewek yang gue suka dalam surat cinta gue. Oki Setiana Dewi. Mungkinkah dia bisa jatuh hati sama gue? Entahlah!

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun