Saya tak pernah menduga kalau hasil kolaborasi saya dengan pak Dedi Dwitagama menghasilkan sebuah buku yang bermutu bagi para guru. Awalnya hanya sekedar berbagi informasi antar sesama blogger di dunia maya, dan tiba-tiba kami merasakan hal yang sama bahwa banyak guru yang belum memahami penelitian tindakan kelas (PTK). Sebuah penelitian nyata yang sebaiknya dilakukan oleh para guru untuk meningkatkan mutu pembelajarannya di kelas.
Waktu itu, pak Dedi mengatakan kalau di blog pribadinya banyak teman-teman guru yang sering mampir dalam postingan PTK dan bertanya tentang PTK. Itulah awal yang membuat blog pak Dedi Dwitagama digemari oleh para guru di Indonesia. Bahkan banyak dari para guru yang bertugas di kedutaan besar di luar negeri, seperti Saudi Arabia, Malaysia, Australia, dan lain-lain.
Gayung pun bersambut, pada waktu itu saya pun mengalami hal yang sama. Belum memahami apa itu PTK. Saya baru denger istilah PTK ketika saya mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Pendidikan Luar Biasa di Yogyakarta tahun 2005.
Saya merasakan pada saat itu betapa bodohnya saya karena belum mengetahui kalau PTK itu adalah sesuatu yang mudah dilakukan oleh guru karena guru tak perlu meninggalkan kelasnya dalam melakukan penelitian. Semua hal itu dimulai dari PERENCANAAN pembelajaran yang matang, TINDAKAN perbaikan pembelajaran yang menantang, hasil PENGAMATAN yang tercatat dengan cemerlang, dan REFLEKSI diri dengan melakukan kolaborasi dengan teman sejawat yang akan menghasilkan prestasi yang gemilang. Hal itu telah saya buktikan sendiri dalam melakukan PTK dengan lolosnya karya tulis ilmiah saya, dan terpilih  menjadi salah satu finalis lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran (LKGDP) di tingkat nasional tahun 2008 di Jakarta.
Hasil perenungan yang sangat mendalam tentang PTK, membuat kami berdua, saya dan pak Dedi, akhirnya menyatukan pikiran kami untuk saling berkolaborasi membuat buku tentang mengenal PTK lengkap dengan contoh-contohnya, dari tingkat TK, SD/MI, SMP, SMA, dan SMK. Juga dilampiri dengan contoh dari teman-teman guru yang telah berhasil mendapatkan juara pertama LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) di tingkat Nasional.
Pada akhir tahun 2007 buku PTK itu sudah jadi, tetapi tak satu pun penerbit yang mau menerbitkannya, karena mereka menilai kami bukanlah dosen perguruan tinggi. Kami dianggap tak pantas membuat buku tentang penelitian. Waktu itu, saya dan pak Dedi tak berputus asa. Kami mengunjungi Prof. Dr. Conny. R. Semiawan, Guru besar UNJ dan pakar PTK. Melalui beliaulah kami diperkenalkan dengan penerbit Indeks, dan beliau bersedia untuk mengoreksi isi buku PTK kami sekaligus memberikan kata sambutan dalam buku kami tersebut.
Betapa bahagianya kami pada saat itu, seperti mendapatkan semangat baru, kami pun mulai mempermak kembali isi buku, lengkap dengan karikatur, dan gambar-gambar yang mendukung. Pak Agus Sampurno, guru SD Global Jaya membantu kami membuat gambar karikaturnya, sehingga buku PTK ini terkesan ringan dan enak di baca, serta berbeda dengan buku-buku penelitian pada umumnya yang text minded (semuanya serba teks). Biasanya kalau sudah isinya teks melulu, para guru akan malas membacanya. Itu pengalaman dan pengamatan kami.
Tak berapa lama, datanglah ke tempat kami pak Wiranto, bagian marketing PT. Indeks. Saya katakan pada beliau bahwa saya memiliki naskah yang masih di ketik dengan word dan belum di layout. Beliau cuma tersenyum pada saat itu dan mengatakan pada kami bahwa sudah ada mbak Novi, bagian layout dan editor yang akan memperindah isi buku PTK bapak. Senang sekali saya mendengarnya dan saya pun percaya penuh pada indeks, penerbit buku perguruan tinggi yang sudah terkenal di seluruh Indonesia.
Tidak sampai sebulan, jadilah buku itu. Lalu diperbanyak dengan jumlah terbatas dulu. Dengan desain cover yang dibuat oleh tim dari indeks. Bulan Januari 2009Â buku ini di jual dan disebar ke seluruh Indonesia, dan baru dua bulan berjalan, seribu buah buku PTK telah habis terjual. Bahkan penjualannya telah melampaui target dari yang ditetapkan oleh PT indeks.
Kami pun menjadi sering diundang oleh teman-teman guru di daerah untuk menjadi pembicara PTK. Kami pun serasa menjadi seperti selebritis. Pergi dari satu kota ke kota lainnya dan menanda tangani isi cover buku dari para guru yang membeli buku kami. Karena buku kami laris, dan termasuk dalam jajaran  buku best seller, maka kami pun kini semakin sering diminta untuk mengisi materi tentang PTK dari satu kota ke kota lainnya di berbagai propinsi di Indonesia.
Kini buku PTK yang kami susun dari hasil kolaborasi guru telah memasuki cetakan ketiga. Sebuah prestasi dari hasil kolaborasi guru. Betapa indah dan nikmatnya bila para guru saling bekerjasama. Bekerjasama dalam meningkatkan kualitas pembelajarannya di kelas. Saya dan pak Dedi kini merasakan betapa enaknya berkeliling Indonesia dan menikmati benar wisata kuliner dengan potensi daerah yang beragam. Kami bersyukur kepada Allah, Tuhan pemilik bumi, berkat izin-Nya buku PTK yang kami susun diterima dengan baik oleh teman-teman guru, dan banyak guru yang kini tercerahkan dan telah bisa melakukan PTK di sekolahnya sendiri. Bahkan sudah banyak loh yang naik pangkat PNS setelah melakukan PTK secara benar sesuai dengan metodologi penelitian.