Setiap siswa  merupakan individu yang unik dengan potensi kemampuan yang berbeda-beda. Howard Gardner-psikolog dan ilmuwan dari Harvard University mengemukakan sebuah dimensi baru tentang kecerdasan manusia. Kecerdasan itu adalah matematis-Logis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetis, kecerdasan musikal ritmis, kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalistik.
Guru kreatif akan mampu menemukan kecerdasan setiap peserta didiknya. Diapun menjadi produktif karena apa yang ditemukannya menjadi bahan pembelajaran yang menarik. Kalau sudah begitu, edupreneurship atau pendidikan kewirausahaan tinggal disisipkan saja sebagai bumbu yang membuat peserta didik akhirnya mampu mandiri dan bermental pengusaha. Mental pengusaha akan membuatnya tak akan pernah menyerah dalam kondisi apapun. Dia akan terus berjuang secara mandiri dan mampu memotivasi dirinya sendiri.
Sudahkah kita sebagai guru merubah mind set mereka dari bermental pegawai menjadi bermental pengusaha? Bila jawabannya sudah, maka sekolah tak akan melahirkan lulusan yang menjadi pengangguran terdidik. Buat apa sekolah kalau para guru tidak mampu melahirkan peserta didik yang bermental enterpreneurship. Oleh karenanya para guru harus memiliki ilmu edupreneurship yang membuatnya terlatih menjadi guru yang kreatif, dan produktif.
Kreatif bukan ilmu yang bisa dipelajari tapi sesuatu yang bisa dilatih dengan mulai dari yang sederhana. Bagi siswa, peran guru atau pengajar mempunyai andil yang besar untuk keberhasilan masa depan siswanya. Semoga banyak Guru di Indonesia semakin kreatif, dan para edukator kita mempunyai "entrepreneurship mind set" untuk anak didiknya, Insya Allah ... amin.
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H