[caption id="attachment_167507" align="aligncenter" width="448" caption="Setiap peserta menanda tangani banner tanda kehadirannya di acara blogshop kompasiana"][/caption]
Petugas bandara di Gate A2 memberikan pengumuman bahwa pesawat Lion Air  JT 0748 Jurusan Jakarta Surabaya Manado akan segera diberangkatkan. Saya terkesiap sebentar karena sedang asyik menulis tentang suasana bandara Soeta melalui ponsel jadul saya.
Saya pun diarahkan oleh petugas untuk segera masuk pesawat. Namun saya agak kecewa, karena tempat duduk saya dengan no. 02E sudah diduduki oleh orang lain. Sayapun dibujuk oleh pramugari yang cantik untuk duduk di tempat lain. Sungguh saya sangat kecewa dengan pelayanan awak pesawat lion air yang mirip angkot. Apa gunanya kita diberikan nomor tempat duduk, bila ternyata nomor itu ditempati oleh orang lain?.
Pesawatpun alhamdulillah berangkat tepat waktu. Ini prestasi terbaik lion air yang biasanya sering terlambat. Kalau jam pagi dan penerbangan pertama, biasanya lion air akan tepat jadwalnya. Tapi kalau sudah mau jam-jam terakhir, biasanya jadwal agak ngawur, hehehe. Itulah pengalaman saya menggunakan jasa lion air. Murah meriah dan sering pula ada tiket promonya.
Pukul 07.30 saya tiba di bandara Juanda Surabaya, dan dijemput oleh mas Idris. Beliau adalah salah satu kompasianer yang baru bergabung di kompasiana. Kebetulan kami sama-sama menjadi peserta blogshop kompasiana di gedung bank Indonesia Surabaya di jalan Pahlawan no. 105.
Dari bandara Juanda kami meluncur ke rumah mas idris dulu di perumahan delta yang lokasinya tak jauh dari bandara Juanda. Dari sini, baru kemudian kita beranjak ke gedung bank Indonesia setelah menyantap soto ayam di dekat rumah mas Idris. Alhamdulillah nikmat sekali rasa sotonya. Tetapi kalau mau jujur, rasa sotonya masih kalah lezat dengan soto Cak Har yang terkenal di Surabaya itu.
Sekitar jam sepuluh kurang lima belas menit, kami sampai di gedung bank Indonesia. Di tempat ini, saya bertemu dengan mas Isjet, mas Johan wahyudi, dan Ibu Ari. Sungguh sebuah pertemuan yang sangat mengejutkan karena sahabatku mas Johan Wahyudi tidak memberi tahu kalau akan datang ke Surabaya memberikan materi blogshop kompasiana.
[caption id="attachment_166707" align="aligncenter" width="597" caption="Registrasi Peserta Blogshop Kompasiana di Gedung BI Surabaya Sumber: Mas Arif"]
Bagi saya ini adalah sebuah surprise, karena  Mas Johan Wahyudi adalah sahabat baikku yang banyak memberikan masukan dalam ilmu kepenulisan. Maklumlah, beliau adalah guru bahasa Indonesia, sedangkan saya guru TIK di SMP. Kami pernah satu kamar di Jakarta, dan menjadi juara pertama sayembara naskah buku pengayaan tingkat nasional tahun 2009. Laporan kegiatan itu saya posting di kompasiana, dan membuat mas Johan akhirnya tertarik dan bergabung di kompasiana.
[caption id="attachment_166708" align="aligncenter" width="533" caption="Mbak Ari, Mas Johan, Mas isjet, Omjay, dan Mas Arif"]
Di depan gedung Bank Indonesia, kami sempat ngobrol sebentar. Kami langsung naik lift ke tempat acara. Wow bagus dan luas sekali ruangannya. Saya pun langsung melakukan registrasi, mendapatkan Goody Bag, dan menanda tangani banner acara blogshop yang sudah disiapkan oleh panitia. Saya diminta panitia langsung ikut tanda tangan, dan dengan bangga menuliskan nama Omjay di banner standing yang berwarna putih itu. Saya lihat hampir 100 peserta memberikan tanda tangannya, bahkan ada peserta yang berasal dari Makasar (sulawesi Selatan), dan sumatera barat (padang).
Acara pun segera dimulai. MC yang ceria, dan ganteng pula membuka acara. Ada sedikit sambutan dari pak Nurhadi dari IB Perbankan Syariah yang menjadi sponsor utama acara blogshop kompasiana. Beliau mengatakan Blogshop kompasiana Surabaya begitu menggoda, dan mengucapkan selamat mengikuti acara blogshop dengan penuh kegairahan. Sayapun langsung mengetweet Sambutan pak Nurhadi dari perwakilan bank indonesia Surabaya begitu menggairahkan#blogshopn5m @kompasiana. Saya lihat mas Edi Taslim dari kompas ikut meretweet kicauan saya @wijayalabs di twitter.
Belajar Menulis dari Mas Johan Wahyudi.
Usai sambutan pak Nurhadi (perwakilan BI Surabaya), mas Johan Wahyudi tampil memberikan materi dengan topik Meraih Masa Depan dengan Menjadi Penulis. Dengan penuh percaya diri, mas Johan bercerita banyak tentang pengalamannya menjadi seorang penulis. Pengalaman ini pernah juga beliau ceritakan ketika saya "menculiknya" menjadi dosen tamu di kampus STMIK Muhamamdiyah Jakarta. Banyak mahasiswa saya akhirnya tertarik menulis dan bergabung di kompasiana.
[caption id="attachment_166729" align="alignleft" width="300" caption="Presentasi Johan wahyudi di acara blogshop kompasiana Surabaya"]
Apa yang disampaikan oleh mas Johan Wahyudi, sudah pernah saya tuliskan di kompasiana, dan menjadi salah satu artikel di buku terbaru saya "menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi".
Bagi saya secara pribadi, mas Johan Wahyudi itu adalah guru biasa yang luar biasa. Royalti bukunya yang berkaepala digit 8 sudah beliau belikan ruko, dan hendak berangkat haji pula. Jarang sekali kita temui, seorang guru yang senang menulis dan mau berbagi ilmu tentang kepenulisan.
Mas Johan bercerita tentang keuntungan-keuntungan yang kita peroleh bila menjadi seorang penulis. Kita bisa sambil berdakwah lewat tulisan sesuai dengan agama dan keyakinan kita masing-masing. Menguasai ilmu dengan sangat baik, dan menambah kewibawaan serta kebersahajaan adalah keuntungan lain sebagai seorang penulis. Manjadda wa jadda nampak jelas dalam keuntungan menjadi seorang penulis.
[caption id="attachment_166728" align="alignright" width="300" caption="Johan wahyudi di acara blogshop kompasiana Surabaya"]
Selain itu, ada keuntungan finansial yang lebih dari cukup dan menjadi teladan di lingkungan kerja serta masyarakat. Royalti buku itu cukup lumayan. Apalagi bila buku kita menjadi buku best seller seperti bukunya mas Ahmad Fuadi, Â Negeri 5 menara dan 3 Ranah Warna.
Sikap penulis buku haruslah reseptif-akomodatif terhadap kritik dan jangan marah bila dikritik oleh pembaca. Justru kita harus berterima kasih dengan pembaca yang mau mengkritik tulisan kita. Dengan begitu akan semakin baik kualitas tulisan kita. begitulah mas Johan berbicara dengan panjang lebar dengan bahasa jawa yang terasa medok di telinga saya, hehehe. Maklumlah beliau orang Sragen asli.
Mas Johan juga mengatakan bahwa penulis buku adalah pencuri yang baik. Dia akan menemukan berbagai macam ide setelah membaca tulisan orang lain. Penulis yang baik akan rakus membaca, dan membuat dirinya akhirnya menjadi penulis yang dikenal masyarakat ilmiah.
Penulis buku adalah pembaca dan pendengar yang baik. Penulis yang baik lebih suka membaca dan menjadi pendengar. Tidak hanya " OMDO", pandai omong doang, dan biasanya seorang penulis yang baik akan mampu menceritakan sesuatu baik lisan maupun tulisan.
Dalam presentasinya, mas Johan juga memberikan tips menyusun buku yang dimulai dari membaca kebutuhan pasar. Buku itu ditulis untuk dibaca oleh orang lain, dan biarkan pasar menilai secara liar apa yang kita tuliskan. Bila mendapatkan sambutan yang baik, maka buku kita pun akan diminati pembaca.
Mas Johan juga memberikan tips untuk melibatkan dua pakar (ilmu dan bahasawan) dalam menyusun buku. Susun mind set dan kembangkan ide dalam menyusun buku. Mintakanlah saran dari pakar luar lalu publikasikan dalam bentuk buku. Menulislah dari topik paling sederhana, dan tentukan jenis buku yang akan ditekuni dalam mengawali menjadi seorang penulis. Pelajari buku yang telah ada, dan temukan kekurangan atau kelemahan untuk menjadi penyempurna dalam membuat buku.
Selain itu, penulis buku harus mempunyai modal ketekunan. Tanpa modal ketekunan tak akan bisa kita menyusun sebuah buku. Itulah yang membuat buku-buku yang dituliskan mas Johan wahyudi laku dipasaran, dan mendapatkan royalti yang cukup besar.
Berdasarkan isinya buku diklasifikasikan menjadi buku fiksi dan nonfiksi. Mas Johan Wahyudi adalah penulis buku non fiksi. Beliau lebih banyak menuliskan buku-buku pelajaran yang lebih sistematis. Kelebihan buku ajar adalah materi sudah ditentukan, dan sistematika penulisan diseragamkan, makanya omsetnya banyak.
[caption id="attachment_166733" align="aligncenter" width="598" caption="Inilah gaya presentasi mas Johan Wahyudi"]
Kocak dan seru materi dari mas Johan Wahyudi dengan materi menulis untuk masa depan. Apalagi ketika beliau memberikan dua kuis yang membuat peserta tersenyum dan tertawa, karena kebayakan peserta bertipe Lingkaran, hahaha. Terus terang saya suka gaya mas Johan Wahyudi yang mirip stand up komedi. Hanya saja, dari sisi pembuatan slide presentasi Mas Johan Wahyudi harus belajar kepada saya, hehehe. Maklum saya kan guru TIK, hahaha.Jangan marah ya! (bersambung).
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H