Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan harian Seorang Guru: Belajar Menulis Novel yang Baik Dari Ahmad Fuadi

18 Maret 2012   21:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:51 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buat saya, alumni pesantren gontor itu luar biasa. Mereka rata-rata cerdas dan memiliki semangat yang tinggi dalam menggali ilmu pengetahuan. Sifat kenabian seperti sidiq, tabligh, amanah, dan fathonah senantiasa terjaga dari para alumninya. Hal itulah yang saya rasakan setelah berteman lama dengan mas Iskandar Zulkarnaen yang kemarin juga menjadi nara sumber blogshop kompasiana.

Mas Isjet, begitu biasa beliau dipanggil adalah alumni pesantren gontor yang sudah banyak mewujudkan mimpi-mimpinya hanya dari menulis. Bisa pergi ke luar negeri dan berkunjung ke berbagai daerah di nusantara adalah berkat semangat manjadda wajada itu. Tak heran bila menonton film negeri 5 menara, saya seperti melihat Ahmad Fuadi dan Iskandar Zulkarnaen. Sebab keduanya adalah alumni pesantren Gontor. Hanya saja, yang satu sudah menulis novel best seller, sedangkan yang satunya belum. hehehe.

Sudah 3 kali saya menonton film negeri 5 menara. Makanya ketika mas ahmad fuadi memperlihatkan trailer film negeri 5 menara kepada para peserta blogshop, membuat saya kepengen lagi menonton filmnya. Sebab saya belum puas bener dengan akting para pemainnya. Bagi saya, sosok Baso justru lebih bagus bermain aktingnya ketimbang Alif sang pemeran utama. Sosok Baso bagi saya adalah sosok yang luar biasa karena mampu menghafal Quran dan menemukan metode dalam pembelajarannya. Ajaran agama menyampaikan bahwa sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.

Blogshop kompasiana di Surabaya menginspirasi saya untuk terus menulis setiap hari, dan menjadi guru tangguh berhati cahaya. Gak kerasa, tulisan saya di kompasiana disukai oleh penerbit, dan alhamdulillah disukai oleh para pembaca dengan membeli bukunya. Setidaknya, buku-buku yang saya susun dari hasil menulis di kompasiana akan membuat saya membuat buku baru dengan judul Catatan Harian Seorang Guru. Semoga menjadi buku best seller juga.

Meskipun kedelapan buku yang saya susun dari hasil ngeblog bukan buku novel, tapi buku-buku non fiksi, pertemuan saya dengan mas Ahmad Fuadi membuat saya ingin sekali menulis sebuah buku novel. Oleh karena itu tak salah bila saya menggunakan uang royalty buku untuk belajar menulis dengan mas Ahmad Fuadi dari Surabaya hingga Makasar nanti. Setidaknya saya ingin membuktikan bahwa semangat manjadda wajada benar-benar akan menghampiri hidup saya sebagai penulis handal di era global.

[caption id="attachment_166883" align="aligncenter" width="598" caption="Omjay dan sang Guru Menulis, mas Ahmad Fuadi"]

13321079721112821402
13321079721112821402
[/caption]

Menulis buku yang baik memang melalui proses riset, dan melihat peluang di pasaran. Tidak langsung jadi dan maunya sendiri. Prisip 5w plus 1H menjadi inspirasi tersendiri dalam membuat buku. Tak heran bila mas Ahmad Fuadi memberikan pertanyaan di awal presentasinya, kenapa orang senang membaca novel?

Presentasi mas Ahmad Fuadi yang sangat memukau, dan ala Steve Job penemu aplle membuat saya belajar bagaimana cara menyampaikan pokok-pokok pikiran kita kepada khalayak ramai. Bagi saya mas Ahmad Fuadi telah menjadi salah satu motivator saya dalam menulis. Dari menulis sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi buku. Hal itulah yang saya lakukan semenjak bergabung di rumah sehat kompasiana. Saya terus menulis setiap hari, dan sempat terhenti ketika saya harus dirawat di rumah sakit karena terkena demam berdarah.

Namun, semangat menulis saya justru semakin menjadi usai sembuh dari sakit. Karya tulis ilmiah saya lolos di tingkat nasional dan membuat saya pergi ke Denpasar Bali menularkan virus ngeblog. Berkat menulis saya gratis pergi ke Bali di tahun 2011 lalu. Saya pun mendapat hadiah laptop acer dari ajang guraru award 2011.

Film negeri 5 menara yang sudah saya tonton, justru menambah saya semakin bersemangat dalam menulis. Bagaimana seorang Alif akhirnya mampu menulis dengan baik dan menjadi wartawan di pondok pesantrennya. Alifpun mendapatkan pinjaman kamera gratis untuk mencari muka manis yang tak sempat di foto karena kyai Rais keburu memanggil makhluk manis yang hendak di fotonya. Adegan inilah yang pernah saya alami sendiri ketika jatuh cinta dengan seorang wanita di kampus saya dulu. Kok bisa sama ya? Hahaha.

Film negeri 5 menara juga mengajarkan kepada saya bagaimana perjuangan seorang ibu dan ayah dalam pendidikan putra-putrinya. Sebagai orang tua tentu menginginkan pendidikan terbaik buat anaknya. Gontor menjadi salah satu tempat pendidikan terbaik yang dipilih oleh orang tua Alif. Saya menyebutnya sekolah berkarakter. Sekolah yang didalamnya ada sosok guru yang tangguh dan berhati cahaya. Persis seperti judul buku terbaru saya, menjadi guru tangguh berhati cahaya yang kini sedang dicetak ulang oleh penerbit indeks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun