Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Harian Seorang Guru: "Syukur Tiada Akhir" Jacob Oetama

1 Maret 2012   21:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:40 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1330644567639582167

[caption id="attachment_164140" align="aligncenter" width="533" caption="Buku Syukur Tiada Akhir"][/caption]

Sudah hampir seminggu ini saya menghabiskan malam dengan membaca buku "syukur tiada akhir jejak langkah jakob oetama". Buku itu saya beli di toko buku gramedia bekasi dengan harga Rp. 98.000,- sebulan lalu. Namun baru sempat membacanya secara mendalam di minggu ini. Saya pun hanyut dalam buku setebal 659 yang diterbitkan Kompas dan disusun St.Sularto.

Membaca buku syukur tiada akhir membuat saya salut dengan perjuangan pak Jacob Oetama dalam dunia pers. Perjalanan harian kompas sampai eksis hingga hari ini adalah berkat tangan dingin yang dimilikinya. Sifat kebapak-an dan mampu menyatukan semua karyawan kompas dalam sebuah kekuatan media.

Awalnya saya tak tertarik membeli buku ini. Saya lebih tertarik membeli buku steve job pendiri apple. Namun setelah melihat cover dan membaca sinopsis buku di cover belakang, barulah saya tertarik untuk membeli buku yang sangat bagus ini. Apalagi setelah saya membaca daftar isinya. Kebetulan sudah ada buku yang dibuka bungkus plastiknya. Sayapun membaca dengan sangat antusias isi buku yang terdiri ix (sembilan) bab yang mempesona dan menginsiprasi.

Lewat buku ini saya menjadi semakin mengenal pak jacob oetama. Tentang misi dan visinya serta rahasia panjang umurnya. Tidak mudah loh mencapai usia lebih dari 80 tahun. Usia saya saja masih separuhnya usia pak jacob. Tapi kalau bersanding dengannya, saya sudah menjadi orang bermutu alias bermuka tua, hehehe.

Perjalanan raksasa media kompas tak lepas dari perjuangan seorang Jacob Oetama. Beliau memilih menjadi jurnalis dan memikul tanggung jawab besar ketika PK. Ojong meninggal mendadak pada 31 mei 1980. Otomatis, setelah itu beliau merangkap menjadi jurnalis dan sekaligus menangani urusan bisnis.

Namun sampai saat ini, pak Jacob Oetama lebih senang disebut wartawan daripada pengusaha. Beliau selalu mengatakan bahwa keberhasilan kompas tak lepas dari kerja keras, sinergi, dan diberkati Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

Saya akui, saya belum selesai membaca seluruh isi buku ini. Saya masih terus membacanya, dan berjanji akan membagikannya kepada pembaca setia tulisan saya melalui resensi buku.

Saya hanya ingin sedikit mengambil kutipan di bab iv tentang perubahan jati diri media. "Surat kabar adalah hasil karya kolektif, hasil kerjasama sinergik semua unit. Departemen redaksi tidaklah satu-satunya terpenting lagi, tetapi juga administrasi sirkulasi, iklan, cetak, distribusi, keuangan yang diperlakukan serupa...Pada saat yang sama, sudah mulai di beberapa negara, bahkan terbit di beberapa daerah sebagai koran komunal dalam bentuk koran gratis".

Syukur tiada akhir adalah judul buku yang diambil dari bab vii (tujuh) yang disusun oleh pak Stanislaus kostka Sularto, seorang wartawan kompas sejak tahun 1977 yang saat ini menjadi wakil pemimpin umum kompas.

Tiada hari tanpa ucapan syukur dan terima kasih. Bersyukur dan terus bersyukur agar semakin bertambah nikmat itu. Saya bersyukur mendapatkan buku yang sangat bagus ini, dan saya belajar dari perjuangan pak Jacob Oetama dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun