Ketika usai sholat, kami bertemu dengan bang Hizir, dekan fakultas MIPA Universitas Siyah Kuala. Kami pun berfoto sejenak mengabadikan pertemuan yang tak terduga ini.Pak Hizir rupanya pernah berkunjung ke sekolah Pak Dedi di Jakarta.
Dari masjid baiturahman, kami diajak mampir sejenak ke masjid temannya bang Mus. Saya lupa nama masjidnya. Kami pun dikenalkan dengan mantan anggota DPR RI dari aceh.
[caption id="attachment_160973" align="aligncenter" width="448" caption="Pertemuan singkat dengan pengurus masjid dan mantan anggota DPR RI"]
Setelah itu kami diajak bang mus menikmati ikan bakar dan cumi goreng tepung di awe-awe. Di tempat inilah saya bertemu kembali dengan bang Toni, seorang kompasianer yang sangat senang menulis tentang enterpreneur, filsafat dan agama. Kamipun bertemu untuk kedua kalinya. Inilah kopdar kompasiana yang tiada terduga. Saya, bang mus, pak dedi, dan bang toni adalah para blogger yang senang menulis di kompasiana. Kamipun larut dalam suasana yang menggembirakan.
Saat kami kopdaran dan menikmati makan malam, banyak sekali mobil yang datang membawa orang banyak. Ada bendera partai aceh di setiap mobil. terlihat warna hitam merah, dan putih. Sebuah bendera partai aceh. wah ramai sekali suasananya. Menurut bang toni dan bang mus, besok ada perayaan maulid dan sekaligus deklarasi calon gubernur dan wakil gubernur serta calon pemimpin daerah lainnya dari partai aceh. Malam itu terlihat suasana yang meriah sekali. jadi teringat suasana kampanye PDIP yang membuat jakarta menjadi merah.
[caption id="attachment_160977" align="aligncenter" width="448" caption="Foto calon Gubernur dan wakilnya dari Partai Aceh"]
Pulang makan malam, semakin banyak mobil yang berseliweran membawa bendera partai Aceh. Bahkan ada mobil yang dicat sesuai warna bendera partai itu. Lebih terkesima lagi ketika banyak pendukung partai aceh menginap di hotel kuala radja, tempat kami menginap.
Geliat partai aceh sungguh luar biasa. Terasa sekali banda aceh dipenuhi orang banyak dari daerah. Kota banda aceh yang tadinya terlihat bersih, kini banyak sampah ada dimana-mana. Itulah pemandangan yang saya lihat sendiri. Partai lokal di aceh benar-benar "menguasai" kota aceh malam itu.
[caption id="attachment_160978" align="aligncenter" width="448" caption="Masjid Oman di waktu Subuh"]
Ketika menikmati sarapan pagi di hotel, restoran tempat kami makan sudah dipenuhi oleh simpatisan partai aceh. Rata-rata dari mereka dari daerah. Itu terlihat dari penampilan mereka. Saya dan pak dedi pun berbaur dengan mereka. Apalagi ketika sholat subuh. Banyak simpatisan partai tidur di masjid Oman dekat hotel kami menginap. Masih terlihat ada beberapa simpatisan yang masih tertidur dan belum sholat subuh. Banyak orang yang membangunkannya, karena mereka tidur menghalangi jalan orang.
Semakin siang, semakin banyak orang datang berkumpul di dekat hotel kami. Alhamdulillah bang tabrani datang dan membawa kami ke luar dari hotel. Kami pun langsung check out dari hotel, dan bergerak menuju solong untuk menikmati kopi aceh yang lezat.