Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memuliakan Diri

18 Juli 2011   06:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:35 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Expert diperolah dari kepakaran kita pada bidang yang digeluti, seperti pak habibie dengan temuan mesin pesawat terbangnya. Aset diperoleh dari kemampuan kita dalam mengembangkan apa yang sudah kita miliki, seperti kantor dimana kita bekerja, dan Epos (energi positif) harus senantiasa kita pelihara agar terus menjadi tabungan kita menjadi orang yang sukses.

Orang sukses selalu mengutamakan to be dan valensi, dan cenderung menghilangkan dulu to have. Sebab bila dia telah berhasil dalam memberikan sesuatu, maka dengan sendirinya valensinya akan naik, dan dengan sendirinya pula di akan menerima lebih banyak.

Dalam permainan (games) di dalam pelatihan ini, kami diberikan 5 buah permen dalam sebuah gelas plastik. Dalam permainan itu, kami diminta untuk saling memberi dari kelompok yang dibagi dalam dua bagian. Hasil dari permainan itu adalah semakin kita banyak memberi, maka semakin banyak pula kita menerima. Saya pun agak terkejut juga setelah menghitung jumlah permen yang ada dalam gelas saya bertambah menjadi 20 buah, padahal saya tak pernah menghitung apa yang saya berikan. Teman di samping saya bahkan telah memberikan permen kepada orang lain sebanyak 82 permen. Namun demikian, ada pula yang gelasnya kosong dan keasyikan memberi tanpa pernah menerima. Dari permainan inilah saya merasakan betapa orang yang selalu memberi, dia akan menerima lebih banyak lagi. Semua itu berjalan alamiah dan merupakan hukum Tuhan yang akan mengenai siapa saja yang berbuat ikhlas dan mau menolong sesama.

Ada sebuah kisah nyata, seorang anak lelaki kecil yang sedang berjualan sangat kehausan. Dia mencoba mencari air minum dan diketuklah sebuah rumah yang dia temui. Ketika pintunya dibuka, terlihatlah seorang gadis kecil yang baik hati.

Anak lelaki itu mengatakan niatnya untuk minta minum. Tanpa berpikir panjang, gadis kecil itu memberinya minum, dan bukan minuman biasa yang dia berikan, tetapi segelas susu. Betapa senangnya anak lelaki itu, dan diapun mengucapkan terima kasih atas pemberian susunya.

Sembilan belas tahun kemudian, gadis cilik itu menjadi dewasa dan terkena penyakit hingga harus dioperasi. Setelah dioperasi, ada tagihan yang harus dibayar. Betapa terkejutnya gadis itu ketika mendapatkan tagihannya sudah lunas dan tertulis, “Tagihanmu sudah lunas dari segelas susu”. Setelah ditanya siapa yang membayar tagihan itu, ternyata yang membayar tagihan itu adalah seorang dokter yang dulu pernah diberinya segelas susu. Itulah sebuah kisah nyata yang semoga menjadi bahan renungan kita, bahwa bila kita memberi secara ikhlas, suatu saat akan ada orang yang menolong kita pada saat kita membutuhkannya.

Semoga anda semua yang membaca tulisan saya ini adalah orang-orang yang akan memperoleh kesuksesan sekaligus kemuliaan. Apalah artinya sukses dalam hidup, tetapi kita tak menjadi orang yang mulia. Akhirnya, rumus sukses mulia sama dengan expert x aset x epos yang dibawakan dengan baik oleh ketiga motivator itu telah memberikan pencerahan kepada diri saya bahwa hidup harus menjadi manusia mulia, apapun profesi kita.

Rumus sukses mulia juga mempengaruhi kami para guru dalam mendidik peserta didik kami di sekolah. Memulikan diri adalah salah satu bentuk sukses mulia. Mari kita saling memuliakan orang lain agar kita dimuliakan. Orang mulia akan terkenang selama hidupnya, dan akan terukir sepanjang masa. Sudah saatnya kita mampu mengajarkan anak-anak kita untuk mampu memuliakan diri dengan memuliakan orang lain.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun