Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memotivasi Diri Dengan Kerja Keras untuk Berprestasi

19 Juli 2011   15:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:33 3114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MOS adalah salah satu cara Memotivasi Siswa

Motivasi adalah bagian dari hidup manusia. Tanpa motivasi manusia tidak bisa bertahan hidup. Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara motivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita sendiri. Oleh karenanya manusia memerlukan motivasi, baik dari dalam dirinya maupun orang lain. Biasanya motivasi dari dalam diri disebut motivasi intrinsik, dan motivasi dari luar diri disebut ekstrinsik. Namun, alangkah baiknya kita mampu memotivasi diri sendiri dengan kerja keras.

Dalam beberapa buku tentang teori motivasi, banyak definisi kita dapatkan. Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga segala tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Apa saja yang diperbuat manusia, yang penting maupun yang kurang penting, yang berbahaya maupun yang tidak mengandung bahaya, selalu ada motivasinya. Bila motivasinya didasarkan atas dasar keikhlasan, maka akan melahirkan kecerdasan.

Dalam hal belajar, motivasi itu sangat penting. Memotivasi diri adalah syarat mutlak untuk belajar. Sebab tanpa motivasi dari diri sendiri kita akan terkalahkan melawan kemalasan. Hal itulah yang kami ajarkan dalam pendidikan karakter di sekolah kami. Anak-anak dilatih memotivasi dirinya sendiri untuk mampu menyemangati diri menghadapi tantangan dan rintangan yang menghadang. Terutama dalam mengembangkan potensi minat dan bakat siswa atau peserta didik.

13110883631132867635
13110883631132867635
Siswa SMP labschool Jakarta mendapatkan Materi Karakter Building dari Mas Aris Ahmad Jaya

Seringkali kita temui, banyak minat dan bakat anak di sekolah tidak berkembang. Hal ini dikarenakan tidak diperolehnya motivasi yang tepat dari para gurunya di sekolah. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang tidak terduga. Hal itulah yang dilakukan kami ketika pertama kali siswa masuk ke sekolah kami dalam kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS).

Di dalam kegiatan MOS itulah siswa diarahkan untuk mampu memotivasi diri dengan kerja keras. Kami memberikan materi karakter building yang membuat para siswa mengerti dan memahami bahwa segala pekerjaan di dunia ini harus dikerjakan dengan ikhlas, cerdas, dan tuntas. Sehingga kerja keras yang dihasilkan benar-benar terdorong dari dalam dirinya dan bukan orang lain. Dengan begitu siswa akan menggapai prestasi tinggi tanpa harus dimotivasi oleh para guru setiap hari. Tak heran bila sekolah kami menjadi kumpulan para juara karenanya.

Dalam definisi lainnya, motivasi bisa juga diartikan berbeda dengan yang saya tuliskan di atas. Menurut John P. Campbell dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi mencakup di dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respons, dan kegigihan tingkah laku. Disamping itu, istilah itu pun mencakup sejumlah konsep seperti dorongan (drive), kebutuhan (need), rangsangan (incentive), ganjaran (reward), penguatan (reinforcement), ketetapan tujuan (goal setting), harapan (expectancy), dan sebagainya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi yaitu untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan, dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah.

Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.

[caption id="attachment_120197" align="aligncenter" width="600" caption="Siswa SMP Labschool Jakarta Memiliki Motivasi Tinggi Berorganisasi"]

1311088983355650585
1311088983355650585
[/caption]

Motivasi Diri adalah sebuah kemampuan untuk memotivasi diri tanpa memerlukan bantuan orang lain. Kita memiliki kemampuan untuk mendapatkan alasan atau dorongan untuk bertindak. Proses mendapatkan dorongan bertindak ini pada dasarnya sebuah proses penyadaran akan keinginan diri sendiri yang biasanya terkubur atau tergali dengan baik. Setiap orang memiliki keinginan yang merupakan dorongan untuk bertindak, namun seringkali dorongan tersebut melemah karena faktor luar. Melemahnya dorongan ini bisa dilihat dari hilangnya harapan dan ketidak berdayaan.

Di sekolah kami, motivasi siswa untuk berprestasi dan berorganisasi cukup tinggi. Setiap tahun banyak siswa yang mencalonkan diri menjadi pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Mereka memiliki motivasi yang tinggi karena didorong oleh nilai raport mereka yang tinggi. Syarat untuk menjadi pengurus OSIS adalah nilai raport yang melebihi rata-rata kelas dan melewati Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan dari dalam diri. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai. Tentu semua itu harus dilakukan dengan kerja keras dan bukan bermalas diri atau bermimpi di siang bolong.

Untuk mengembangkan motivasi yang baik pada anak-anak didik kita, disamping kita harus menjauhkan saran-saran atau sugesti negatif , kita pun harus mampu membina pribadi anak didik agar dalam diri anak-anak terbentuk adanya motif yang mulia, luhur, dan dapat diterima masyarakat. Membiasakan anak didik mendiskusikan suatu pendapat atau cita-cita mereka masing-masing dapat pula memperkuat motivasi yang baik dalam diri mereka. Tunjukkan kepada mereka dengan contoh-contoh kongkret sehari-hari dalam masyarakat bahwa dapat tercapai atau tidaknya suatu maksud atau tujuan sangat bergantung pada motivasi apa yang mendorongnya untuk mencapai maksud atau tujuan itu.

[caption id="attachment_120198" align="aligncenter" width="600" caption="Kepala SMP Labschool Jakarta, H. Ali Chudori, S.Pd, MM memberikan Materi Motivasi Berprestasi"]

13110897541534724883
13110897541534724883
[/caption]

Pada umumnya motivasi intrinsik lebih kuat daripada motivasi ekstrinsik. Oleh karena itu, bangunkanlah motivasi intrinsik pada anak-anak didik kita di sekolah. Beri pengarahan pada anak agar mereka tidak hanya mau belajar dan bekerja hanya karena takut dimarahi, dihukum, mendapat angka merah, atau takut tidak lulus dalam ujian. Hal itulah yang kami lakukan di sekolah dengan motto: kreatif, berprestasi, dan berkarakter.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun