Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Budaya Guru Yang Berkarakter (2)

6 Juli 2011   23:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:53 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_118003" align="aligncenter" width="600" caption="Arvan Pradiansyah"][/caption]

Setelah Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd memberikan materinya di sini, Pak Arvan Pradiansyah tampil memberikan materinya. Sosoknya gagah dan tampan. Siapapun akan terpesona melihat penampilan beliau yang kalem. Selain menjadi seorang trainer, beliau juga menjadi seorang penulis. Lima buah bukunya telah menjadi best seller. Diantaranya You Are Leader, Life a beatiful, The 7 Laws of Happiness, dll.

Dalam materinya, Pak Arvan menyampaikan bahwa ada 7 Prinsip menjadi guru yang berkarakter. Ketujuh prinsip itu adalah:

  1. Mampu menunjuk ke dalam diri (Responsible)
  2. Melakukan Perubahan (Action)
  3. Membuat jarak sependek mungkin
  4. Melakukan hal yang penting
  5. Mengedepankan Pengaruh
  6. Mengubah Paradigma
  7. Role model

Pak Arvan mengatakan bahwa menjadi tua itu pasti dan menjadi dewasa itu pilihan. Jadilah guru yang berkarakter dan bertanggungjawab 100 % terhadap apapun yang terjadi dalam hidup dan pekerjaannya. Be Responsible dan berorientasi kepada action atau tindakan. Guru yang berkarakter selalu berorientasi kepada tindakan.

Setiap kali ada masalah, guru berkarakter menyelesaikannya dengan What dan Who. Dia berusaha untuk menjadi leader bagi dirinya sendiri. Selalu menunjuk ke dalam diri dan bukan seperti anak balita yang selalu menunjuk orang lain. What dan Who adalah pertanyaan terpenting para guru yang berkarakter.

Guru yang berkarakter tidak bertanya Why (kenapa), karena itu akar permasalahannya.  Tidak juga berkata When (kapan), karena kita hanya menunggu. Contoh:

  • Mengapa pihak sekolah tak memperhatikan kesejahteraan saya?
  • Mengapa murid saya bekerja tidak sopan?
  • Kapan sekolah akan lebih memperhatikan kesejahteraan saya?
  • Kapan anak-anak di kelas saya menjadi disiplin?

Apa yang terjadi bila guru bertanya Who? Maka guru yang bersangkutan akan selalu mencari kambing hitam. Contohnya:

  • Siapa yang membuat keributan di kelas?
  • Siapa yang membocorkan soal ujian saya?

Dalam presentasi itu, Pak Arvan juga memutar video singkat tentang kemacetan lalu lintas yang diakibatkan oleh adanya pohon yang roboh. Orang dewasa hanya sekedar ngomong, dan seorang anak kecil muncul mengambil tindakan untuk mendorong kayu itu ke pinggir. Karena tindakannnya itu, maka banyak orang yang membantunya, dan kemacetan itupun segera berakhir karena adanya tindakan cerdas dari seorang anak kecil.

Seorang guru yang berkarakter akan memperkecil jarak antara kapan mengetahui, dan kapan melakukan. Dia akan menghindari pemborosan waktu. Ketika dia tahu, maka dia akan segera melakukan.

Seorang guru yang berkarakter akan melakukan hal-hal penting karena dia merasa dirinya orang penting. Dia berusaha untuk menghindari hal-hal yang tidak penting. Dia pandai memilih, mana yang penting dan mana yang tidak penting. Oleh karenanya, marah-marah, selalu protes, dan selalu mengeluh adalah bagian tidak penting yang sebaiknya dihindari.

[caption id="attachment_118004" align="aligncenter" width="448" caption="Arvan Pradiansyah"]

13099931551348645771
13099931551348645771
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun