[caption id="attachment_116816" align="aligncenter" width="600" caption="Pak Fasli Jalal dan Ibu Retno Listiyarni"][/caption]
Organisasi guru harus dipimpin oleh guru. Begitulah pernyataan dari ketua umum Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ibu Retno Listiyarni yang hari Selasa, 28 Juni 2011 mengadakan kongres nasional pertama di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur.
Kongres pertama FSGI dengan tema Peran organisasi guru dalam mendorong terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan di Indonesia, dibuka oleh wakil menteri pendidikan nasional Prof.dr. Fasli Jalal.
Dalam sambutannya, pak Fasli mengatakan bahwa berdasarkan UU Guru dan Dosen tahun 2003, guru boleh ikut organisasi guru manapun. Itu artinya PGRI tidak lagi dominan sebab kedudukannya sama dengan IGI, FSGI, FSGII, dan organisasi guru lainnya. Organisasi guru saat ini sudah seperti jamur di musim hujan. Guru silahkan memilih organisasi guru yang diminatinya dan memberikan nilai tambah.
[caption id="attachment_116820" align="aligncenter" width="448" caption="Retno Listiyarni Ketua Umum FSGI"][/caption]
Jumlah guru sebanyak 3,4 juta orang diharapkan mampu profesional dan meningkatkan kompetensi dari materi yang diampunya. Begitulah pesan pak Fasil Jalal.
Dengan banyaknya organisasi guru akan terjadi dinamisasi dan guru bisa melihat organisasi guru mana yang benar-benar berjuang untuk kepentingan guru.
Pak Fasli menambahkan alangkah baiknya semua program kerja dimasukkan dalam website sehingga informasinya dapat dibaca oleh semua guru dan masyarakat luas. Pertanyaan pertanyaan yang sering ditanyakan oleh guru seperti sertifikasi misalnya dapat dituliskan dengan bahasa yang populer dan mudah dipahami oleh guru sebagai pembaca setianya.
Beliau juga mengatakan bahwa dalam 10 tahun ke depan akan banyak guru yang pensiun dan jumlahnya hampir mencapai setengah juta guru. (Wow, jumlah yang cukup besar!, kata saya dalam hati).
[caption id="attachment_116819" align="aligncenter" width="448" caption="Peserta Kongres FSGI"][/caption]
Rasio guru dan siswa pun belum tersebar merata, dimana guru di perkotaan berlebih, dan pedesaan berkurang jumlah gurunya.