Hari ini, Selasa 21 Juni 2011, diselenggarakan kegiatan besar secara nasional oleh organisasi profesi guru dalam sebuah Kongres Ikatan Guru Indonesia (IGI). Inilah satu-satunya organisasi profesi guru terbesar di Indonesia yang dibentuk oleh guru, dilaksanakan oleh guru, untuk peningkatan mutu dan profesionalisme guru. Dari guru, oleh guru, dan untuk guru. Tak salah bila pelaksanaan Konggres IGI yang pertama ini dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Bapak. Prof. Dr. Fasli Jalal di Gedung A Kemendiknas Senayan Jakarta.
Ratusan guru hari ini hadir bersama para pejabat kemendiknas, dan mereka datang dari seluruh Indonesia. Mereka hadir mewakili cabang IGI di daerahnya masing-masing. Rombongan terbanyak dikirimkan oleh propinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah perwakilan guru lebih dari 25 orang.
IGI lahir dari sebuah kegelisahan guru dan aktivis pendidikan terhadap kualitas pendidikan nasional. Pendidikan adalah investasi terbesar bangsa ini. Jika pendidikan buruk, nasib bangsa jadi taruhan. Kualitas pendidikan ditentukan oleh bagaimana mutu gurunya. Ironisnya mutu guru terpuruk.
Atas dasar inilah, guru-guru berkumpul mendirikan Klub Guru Indonesia (KGI). Seiring berjalannya waktu, nama ini berubah menjadi Ikatan Guru Indonesia (IGI). Nama ini selanjutnya disahkan oleh Depkum dan HAM dengan nama Ikatan Guru Indonesia. Kongres yang pertama ini penting untuk mengukuhkan dua hal. Pertama, IGI dikukuhkan sebagai organisasi profesi pertama di Indonesia. Organisasi profesi menjadi penting karena dengan memposisikan sebagai organisasi profesi IGI hanya fokus meningkatkan kualitas profesional guru dan melaksanakan program kerjanya dengan landasan profesional. IGI tidak akan berpolitik dan tidak akan melakukan kegiatan untuk kepentingan kekuasaan semata-mata. Kedua, IGI mengemban visi besar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan meningkatkan mutu dan profesionalisme guru. Kompetensi guru meliputi empat pilar utama yakni kompetensi pedagogi, profesional, sosial, dan kepribadian. IGI fokus pada upaya peningkatan empat pilar ini. Dengan demikian, Kongres IGI menjadi penting karena Kongres ini mengukuhkan sebuah organisasi yang akan menjadi roda bagi gerakan pencerdasan bangsa. IGI mengajak Revolusi Putih: mengganyang kebodohan, mencerdaskan bangsa.
Insya Alloh mulai Selasa hingga Kamis (21-23 Juni 2011), Ikatan Guru Indonesia akan melaksanakan kongres yang pertama, bertempat di Gedung A Kemendiknas, Jakarta. Kongres IGI direncanakan akan dihadiri para perwakilan pengurus IGI dari semua wilayah dan cabang dari seluruh Indonesia.
Kongres ke-1 IGI yang mengambil tema ”Menjadi Guru Profesional, Membangun Bangsa”, akan dibuka langsung oleh Bapak Prof. Dr. Fasli Jalal (Wakil Mendiknas, lalu disambung dengan seminar yang menghadirkan para guru hebat yang dimiliki IGI, yaitu Mas Mampuono (Ketua IGI Jateng, peraih medali emas lomba guru inovatif tingkat Asia Pasifik), Mas Urip (guru berprestasi dari MAN Pangkalan Bun Kalteng), dan Mbak Itje Chodidjah (pelatih guru nasional). Acara seminar dan pembukaan konggres IGI, di samping akan diikuti para delegasi kongres, juga mengundang beberapa guru dan kepala sekolah yang berminat dengan total peserta maksimal 400 orang, sesuai kapasitas ruangan. Pelaksanaan seminar dan pembukaan kongres IGI: Hari, tanggal: Selasa, 21 Juni 2011 Waktu: Pukul 09.30 - 17.30 WIB Tempat: Auditorium Lantai 3 Gedung A Kemdiknas, Jl. Sudirman Jakarta Acara konggres dan seminar ini GRATIS, peserta dapat fasilitas makan siang dan sertifikat, dan ditanggung oleh sponsor. Selamat berkongres untuk semua delegasi IGI. Kiprahmu ditunggu oleh jutaan guru di Indonesia.
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H