[caption id="attachment_116041" align="aligncenter" width="600" caption="Omjay Memposting Langsung Dari Tempat Acara"][/caption]
Saat saya menuliskan postingan ini, saya sedang mengikuti materi Etika Ngblog dari mbak Risa Amrikasari. Beliau memberikan materi dengan judul "Membudayakan Etika dalam Menulis Blog" dalam acara blogilicious yang diselenggarakan oleh idblognetwork. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Telkom lantai 8 Jl. Sisingamaraja Kebayoran Baru Jak-sel.
Wah seru banget acaranya. Apalagi ketika moderator mas Anjari (Eyang Anjari) memberikan sentuhan-sentuhan humor ketika memulai acara. Kegiatan pun semakin menarik ketika mbak Amrikasari memulai materinya yang dahsyat. Saya mengenal wanita yang cantik ini dari website Perempuan Indonesia Bicara.
[caption id="attachment_116042" align="aligncenter" width="600" caption="Mbak Amrikasari ketika Presentasi Etika Ngeblog"][/caption]
Mbak Risa memulai materinya dengan mengatakan bahwa istilah etika dapat dengan mudah kita temui di Google. Inti dari etika adalah arena yang belum masuk wilayah hukum tapi disepakati semua orang, seperti kita harus antri dalam membeli tiket busway, main twitter dan facebook juga harus punya etika, dan jangan asyik sendiri ketika ada orang yang sedang bicara. Jadilah pendengar yang baik, sehingga terjadi komunikasi dua arah.
Dalam presentasinya, Mbak Risa juga mengkritik teman-teman kompasiana yang asal menulis tanpa ada sumber yang jelas dipakai acuan. Kalau itu terus menerus dilakukan jelas akan melanggar etika, dan kitapun menjadi kurang suka membaca postingan yang seperti itu. Asal tulis, dan tidak memikirkan dampaknya buat orang lain.
Mbak Risa menuliskan dalam makalahnya.
Layaknya sebuah tulisan yang bisa diakses dan dibaca oleh semua pengguna internet, tentunya dalam menulis blog diperlukan juga aturan-aturan yang menyangkut etika dalam berkomunikasi online. Beberapa tahun belakangan ini, untuk meningkatkan kualitas blog dan tulisan para blogger itu sendiri, ada beberapa aturan baik tertulis maupun tidak tertulis.
Bila hal yang tertulis, tentunya berkaitan dengan implikasi hukum dari sebuah tulisan yang dipublikasikan melalui blog. Sejumlah aturan hukum menjadi alat pemaksa bagi para pengguna internet. Dengan begitu para blogger akan lebih berhati-hati dalam menulis di blog mereka. Seperti UU ITE, UU Pers, dan KUHP yang bisa menjerat penulis blog yang dianggap melanggar hukum.
Membaca artikel dari mbak Risa Amrikasari yang lahir ketika ayahnya sedang belajar di Amerika ini, membuat saya sangat berterima kasih kepada beliau. Dengan begitu, saya akan lebih hati-hati lagi dalam menulis sehingga tidak melanggar etika ngeblog. Khususnya juga tentang melindungi hak kekayaan intelektual (HAKI) atau pengguna internet pada umumnya dengan tidak melakukan copy and paste.
Blog memiliki peringkat yang cukup tinggi di mata masyarakat saat ini. Para pengguna internet tidak hanya mengambil materi dari media arus utama saja, tetapi banyak blog pribadi terbukti mampu bersaing dengan media arus utama dalam menyajikan berita atau informasi.
Dalam blog ada aturan yang tidak tertulis, yang dikenal dengan istilah "blogging Ethics atau Etika Menulis di Blog'. Begitu Mbak Risa menuliskan dalam artikelnya. Etika selalu berdampingan dengan norma. Hal yang baik atau tidak baik oleh manusia belum terumuskan dalam hukum formal negara, itu sebabnya blogging ethic masih menjadi sesuatu yang kontroversial. Artinya kita belum menyepakatinya secara jelas. Batas-batas apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang blogger nampaknya perlu kita sepakati.
Saya pun sepakat ketika di bagian artikelnya mbak Risa membuat butir-butir kesepakatan dari dialog interaktif etika menulis di blog, dan disambut hangat oleh para peserta yang hadir. Lebih dari 100 orang blogger menghadiri acara blogilicious di sesi pertama ini. Sampai nanti ya....!
[caption id="attachment_116044" align="aligncenter" width="600" caption="Peserta Blogilicious di Kantor Telkom Jakarta"][/caption]
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H