Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seandainya Banyak Tokoh Seperti Anis Baswedan

22 Juni 2011   10:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:16 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_115464" align="aligncenter" width="600" caption="Anis BasWeldan di Kongres IGI"][/caption]

Semalam, Selasa, 21 Juni 2011 kami para guru mendapatkan pencerahan dari mas Anis Baswedan. Seorang tokoh pemikir muda Indonesia yang banyak disukai oleh masyarakat luas, khusunya masyarakat ilmiah atau berpengetahuan. Tokoh muda yang terkenal dari berbagai tulisannya, dan cara bicaranya yang terukur. Rektor Paramadina ini memberikan pemikiran-pemikirannya dalam bidang pendidikan kepada kami para guru dalam kongres Ikatan Guru Indonesia (IGI). Rasanya seperti mimpi bertemu dengan mas Anis Basweldan yang sering muncul di televisi. Saya pun turut merasakan kegembiraan ketika teman-teman guru meminta berfoto mesra dengannya.

[caption id="attachment_115473" align="aligncenter" width="600" caption="Perwakilan IGI dari NTB dengan Seragam Batiknya yang Kompak"][/caption]

Sebagai orang yang suka cari muka, maka saya layani semua permintaan teman-teman guru untuk bergaya mesra di depan mas Anis Basweldan yang ganteng ini. Beliau bukan hanya ganteng, tapi cerdas. Tak salah kiranya bila diusianya yang masih terbilang muda sudah mampu memimpin sebuah perguruan tinggi terkemuka di ibu kota. Bahkan ketika pemilihan calon presiden dan wakil presiden beberapa waktu lalu, mas Anis tampil sebagai moderator, dan membuat acara debat capres dan cawapres menjadi menarik untuk ditonton masyarakat Indonesia.

Saya baca ulasan acara semalam di website igi di sini. Dalam kesempatan beraudiensi dengan para guru, pengagas Gerakan Indonesia Mengajar itu mengungkapkan, "Sebenarnya bangsa Indonesia ini merasa berutang jasa kepada para guru," tandasnya.

Lebih lanjut dalam pidatonya Anies menegaskan, "Sebenarnya Perhatian kita terhadap kekayaan alam sebagai aset harus diubah. Kekayaan Indonesia ke depan adalah sumberdaya manusia dengan pengembangan sumberdaya manusia Indonesia."

[caption id="attachment_115474" align="aligncenter" width="600" caption="Anis Basweldan memberikan pendapatnya"][/caption]

Menurut Anies, manusia Indonesia bisa sebagai aset bila mereka terdidik dan tercerahkan. Orang tua adalah pendidik paling penting yang harus disiapkan. Lalu kemudian guru di sekolah juga menjadi sangat penting dalam menyiapkan anak-anak muda ke depan. Demikian mas Anis memberikan pencerahannya, didampingan Mas Sirno dari IGI jawa tengah.

Sebagai salah seorang guru yang turut menyaksikan kehadiran tokoh muda ini, saya berharap akan muncul para tokoh muda Indonesia yang kritis, dan mau peduli dengan keadaan di sekitarnya. Mau berbagi keilmuwan dengan banyak orang dan memberikan pikiran-pikiran cemerlang untuk mengatasi persoalan bangsa. Tidak hanya sekedar mengkritik saja, tetapi mampu mencari solusi dari permasalahan yang ada baik secara lisan maupun tulisan. Itulah sebuah contoh seorang ilmuwan yang lahir dari perguruan tinggi.

Bertemu dengan mas Anis Basweldan semalam membuat saya salut kepadanya. Saya bukan hanya sekedar menikmati tulisan-tulisan beliau di berbagai media, tetapi saya mendengarkan langsung dari  penuturan orang hebat yang sanggup bicara dengan struktur logika yang ilmiah, dan dapat dengan mudah ditangkap oleh kami apa yang beliau sampaikan. Beliau adalah tokoh muda yang tak hanya pandai menulis, tetapi juga mampu menyampaikan pokok-pokok pikiran secara langsung. Dua keahlian sekaligus dimiliki oleh seorang Anis Basweldan. Kemampuan lisan dan tulisan. Itulah sebuah keahlian yang jarang dimiliki oleh para tokoh hebat di negeri ini.

Kebanyakan para tokoh kita lebih banyak ngomongnya, daripada apa yang dilakukannya. Mereka pun rata-rata tak memiliki kemampuan menulis yang baik. Wajarlah kalau Anis Basweldan banyak disukai oleh berbagai kalangan intektual, dan masyarakat berpengetahuan. Bagi saya, Mas Anis Basweldan adalah tokoh muda yang menginspirasi. Tulisannya seringkali menggelitik kita untuk berpikir bahwa kita sebenarnya negara kaya yang SDMnya kurang dibina dengan baik.

[caption id="attachment_115476" align="aligncenter" width="600" caption="Anis Basweldan dan Para penggemarnya"][/caption]

Pemikiran-pemikirannya yang cemerlang beliau tuliskan dengan bahasa yang mudah dipahami, dan sangat komunikatf dengan pembaca. Siapapun yang membaca tulisan beliau, serasa berada dekat dengan penulisnya. Terus terang saya adalah pengagum tulisan-tulisan beliau yang bernas dan penuh imajinasi.

Akhirnya, sosok Mas Anis Baswedan sangat diperlukan oleh bangsa ini. Tak salah kiranya bila IGI meminta beliau menjadi anggota luar biasa atau anggota kehormatan untuk menjadi Dewan Pakar IGI. Beliaupun menerimanya dengan senang hati, dan membuat hadirin yang hadir bersuka cita mendengar pernyataannya. Kongres IGI yang pertama ini telah membuat saya bertemu dengan tokoh muda Indonesia yang bernama Anis Basweldan. Semoga kita bisa bertemu lagi lain waktu.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun