Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Harry Van Yogya, Tukang Becak yang Menginspirasi

9 Juni 2011   17:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:41 1565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/05/1306394671474977532.jpg"][/caption]

Semoga di saat anda membaca tulisan saya ini, anda berada dalam keadaan sehat wal' afiat. Semoga pula kesuksesan senantiasa menghampiri hari-hari anda dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Amin.

Malam ini saya membuka paket buku yang dikirimkan oleh sahabat saya mas Harry Van Yogya. Dikarenakan kesibukan, saya baru ingat ada titipan amplop coklat dari tata usaha sekolah. Isinya 2 buah buku karangan mas Harry Van Yogya. Judulnya Becak Way Ngudoroso Inspiratif di Jalan Becek. Sebuah buku yang langsung saya pesan dari penulisnya, dan dibubuhi tanda tangannya yang seperti huruf jawa kuno.

Saya ucapkan selamat kepada mas Harry yang sangat menginspirasi. Seorang tukang becak yang kreatif, dan berpikir luas untuk ikut memikirkan kondisi Pariwisata di kota Yogyakarta. Bagi saya, Mas harry bukan seorang tukang becak biasa, tapi tukang becak yang menginspirasi. Tak salah, bila keberadaannya sangat dicari, dan membuat media televisi meliput sepak terjang Tukang becak yang kreatif ini.

Di tengah cibiran miring sebagian orang, tukang becak selalu dianggap orang-orang kecil yang tak berpendidikan. Namun kisah mas Harry ini begitu menggugah hati, karena seorang tukang becak bisa membuat buku, dan memiliki cita-cita tinggi untuk meningkatkan taraf hidup kaum marjinal.

Mas harry adalah Tukang Becak yang unik. Dia telah melek Teknologi dan mampu memanfaatkan internet untuk mengembangkan profesinya sebagai tuang becak profesional. Tak salah bila banyak stasiun televisi meliput kegiatan tukang becak yang kreatif dan unik ini. Bagi saya, buku Mas harry ini benar-benar memberikan semangat tinggi untuk saya tularkan kepada peserta didik saya bahwa seorang tukang becak tak bisa dianggap remeh.

Tak salah pula bila walikota Yogyakarta, H. Herry Zudianto memberikan tulisan motivasi yang menyemangati di bagian depan buku ini. Bahkan yang lebih heboh lagi, pak walikota mengayuh becak yang ditumpangi oleh mas Harry. Sungguh sebuah adegan yang jarang terjadi, dan itu dilakukan spontan oleh seorang pejabat penting di Yogyakarta.

Pekerjaan menjadi tukang becak saat ini sering dianggap sebelah mata oleh masyarakat kita. Tukang becak dianggap orang-orang yang memiliki pendidikan rendah dan hanya mengandalkan ototnya. Buku Becak way membuktikan bahwa tidak semua tukang becak mengandalkan otot, tetapi juga otaknya yang sudah melek teknologi. Tak salah bila saya menjuluki mas Harry Van Yogya sebagai tukang becak yang menginspirasi.

[caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/05/13061971771448104448.jpg"][/caption]

Buku Becak Way dimata saya adalah sebuah buku yang bernilai mahal, karena di sini dituliskan sendiri oleh Mas Harry dengan kata-kata yang tidak berbelit-belit dan mudah dipahami. Baginya, menjadi tukang becak bukan berarti tak memiliki kesempatan untuk mengembangkan minat dan potensi yang dimilikinya. Bahkan, mengepakkan sayap-sayap untuk menjaring mimpi dan obsesi yang maha luas dari seorang tukang becak yang memiliki motivasi yang kuat untuk mengembangkan daerahnya menjadi kota Wisata yang layak dikunjungi oleh turis dari manca negara.

Tukang becak yang kreatif ini mampu menjaring pelanggan melalui jejaring sosial di dunia maya. Melalui 10 bab yang dituliskannya membuat siapa saja yang membaca buku Becak Way menjadi termotivasi untuk meneruskan perjuangan hidup yang terkadang kurang bersahabat. Buku yang sangat menggugah hati ini telah menyirep saya sehingga saya pun terlupa belum mengirimkan uang sebagai pengganti ongkos cetak. Maafkan saya mas Harry, kesibukan saya di sekolah membuat saya seringkali malas ke ATM atau bank terdekat. Semoga segera saya transferkan dananya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun