Hari sudah semakin sore, dan ternyata semakin banyak pertanyaan yang ditujukan kepada para pembicara. Pembicara bedah buku ini adalah Prof. Juwono Sudarsono, dan Dr. Indria Samego. Saya tak membawa pulpen untuk mencatat apa yang mereka sampaikan, intinya mereka sangat antusias dengan adanya buku pak Chappy Hakim yang sangat menarik. Sebab dituliskan langsung oleh mantan petinggi TNI, khususnya TNI AU. Pak Chappy Hakim adalah Mantan Kepala Staf TNI-AU dengan pangkat Marsekal TNI. Kita harus akui, belum banyak petinggi TNI yang mampu menulis pengalamannya, dan menuliskan pemikiran-pemikirannya dalam sebuah buku yang layak dibaca oleh masyarakat umum.
Dalam pernyataannya di bedah buku pertahanan Indonesia, pak Chappy Hakim mengatakan bahwa peran pemimpin bangsa sangat penting dalam membangun angkatan perang kepulauan yang kuat. Pemimpin negara harus memiliki visi dan ambisi yang besar dalam membangun angkatan perang yang hebat. Seperti mantan perdana menteri Singapura, Lee Kuan Yew yang mampu membeli kapal selam yang mahal untuk memperkuat angkatan perangnya. Padahal luas lautan negara itu tidak sebesar Indonesia. Kita juga harus belajar dari Bung Karno yang benar-benar memiliki visi dan ambisi dalam membangun angkatan perang kepulauan yang disegani negara lainnya. Padahal pada saat itu negara kita masih miskin.
Buku Pertahanan Indonesia karya Chappy Hakim
Saya menjadi semakin tertarik untuk segera membaca isi buku ini, setelah menghadiri bedah buku karya pak Chappy Hakim. Alhamdulillah, ada pesan dari pak Chappy Hakim untuk saya, setelah saya meliput langsung acara beliau di http://regional.kompasiana.com/2011/04/19/liputan-langsung-peluncuran-bedah-buku-baru-chappy-hakim-pertahanan-indonesia/.
Isi pesannya begini:
Omjay, silahkan kontek Dicky untuk satu buku buat Omjay! Terimakasih liputannya, sayang teman kompasiana lainnya nggak ada ya?
Salam Blogger Persahabatan
Omjay