[caption id="attachment_99269" align="aligncenter" width="448" caption="Kang Saat, Mas Aan, dan Mbak Jajang"][/caption]
Sabtu, 2 April 2011, omjay mengikuti kegiatan Roaddiscussion Film Batas & Potensi Daerah Perbatasan di Taman Ismail Marzuki (TIM). Tepatnya di Ruang Gallery Cipta II Jl. Cikini Raya 73 Jakarta. Kegitan ini terselenggara atas kerjasama Keana Production & communication dengan Kompasiana.com yang merupakan blog jurnalis warga yang dikelola oleh Kompas.com.
Acara ini dimulai pukul 10.30 WIB dengan cerita kang Saat,dkk dari Wanadri Bandung yang telah menyusuri pulau-pulau terluar Nusantara. Lalu dimeriahkan oleh artis film mbak Jajang C Noer yang masih tetap cantik di sesi pagi. Ada dua sesi di acara diskusi film ini.
[caption id="attachment_99357" align="aligncenter" width="448" caption="Mbak Jajang dan Omjay"][/caption]
Setelah makan siang, mas Iskandar dari admin kompasiana.com menceritakan tentang peran jurnalis warga saat ini. Disusul dengan pemaparan dari Ichwan Persada (Associate Produccer), dan si Cantik Marcella Zalianty (artis sekaligus producer Film) serta si ganteng Arifin Putra di sesi siang tentang film BATAS. Tak terasa acara diskusi berakhir pukul 17.30 WIB.
[caption id="attachment_99270" align="aligncenter" width="448" caption="Mas iskandarSedang Membawakan Materinya"][/caption]
Terus terang acara ini sangat menarik sekali. Selain dimoderatori oleh mas AAN yang kocak, Roadiscussion ini juga menampilkan POTENSI DAERAH PERBATASAN, dan memutar film latar belakang pembuatan film BATAS. Film yang menceritakan tentang isue perbatasan, dan kondisi pendidikan di daerah perbatasan Kalimantan Barat (Singkawang dan Entikong) antara Indonesia dan malaysia. Film ini akan diputar secara serempak di bulan Mei 2011. Informasi lengkapnya dapat dilihat di http://www.filmbatas.com.
Dalam paparannya kang SAAT dari tim EKSPEDIDI GARIS DEPAN NUSANTARA menceritakan tentang betapa Indahnya nusantara yang begitu luas dengan lautan yang begitu indah. Beliau bercerita bagaimana orang gunung (Bandung) yang biasa mendaki gunung punya ide untuk mengelilingi nusantara dengan mendayung lautan yang luas. Tentu ini sebuah ide gila yang luar biasa bila dapat diwujudkan. Kitapun menjadi sadar bahwa Indonesia adalah negara Bahari yang memiliki lebih dari 17.500 pulau. Indonesia merupakan negara yang memiliki pantai terpanjang kedua setelah Kanada.
[caption id="attachment_99358" align="aligncenter" width="448" caption="Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Sahid"]
Alhamdulillah, setelah berjuang dengan penuh kegigihan, tim Wanadri akhirnya dapat berkeliling nusantara. Perjalanan ini diselesaikan dalam waktu 3 tahun lamanya. Wow!, sungguh sebuah pengalaman yang sangat luar biasa.
Hebatnya, mereka lalu menuliskan ceritanya itu dalam tiga buku keren yang berjudul tepian tanah air, perahu tradisional nusantara, dan Pulau terluar Nusantara yang diterbitkan oleh penerbit Gramedia.
Pelepasan tim ini dilaksanakan pada 8 Mei 2008 oleh menteri perhubungan, pak Jusman. Dengan kapal laut pinjaman, mereka mengelilingi nusantara yang dimulai dari Indonesia Bagian Barat. Banyak kisah yang dipaparkan oleh kang Saat (pria berusia 57 tahun yg masih energik), namun intinya potensi energi, transportasi, dan komunikasi belum dimaksimalkan di pulau terluar Indonesia.
Ambang Batas Laut (AMBALAT) kita belum dikelola dengan baik oleh pemerintah, dan masih banyak kekurangan di sana-sini yang telah mereka tuliskan dalam ketiga buku yang mereka susun. Kang Saat pun mengatakan kalau Indonesia ini negara laut, tetapi ikan laut kok malah mahal?. Lalu kang saat juga menceritakan tentang kekayaan laut kita yang dikelola oleh pihak asing. Orang asing sangat menikmati kekayaan alam Indonesia.
Pejabat di negeri ini masih kurang memiliki kepedulian dan rasa empati kepada para penduduk di pulau-pulau terluar Indonesia, dan belum mampu menggali potensi daerah perbatasan dengan baik. Padahal kekayaan alam Indonesia sungguh luar biasa. Pulau-pulau terdepan Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alamnya.
Dalam perjalanan ini, tim juga menemukan fasilitas umum milik negara yang tak berguna, seperti gudang bulog, pom bensin, pasar, dan, lain-lain yang fotonya ada dalam buku garapan mereka. Selain itu mereka juga menemukan penangkapan penyu ilegal dari oknum yang hanya mencari keuntungan semata. Merekapun banyak menolong penyu yang sengaja dibuat terbalik agar mati dan penyu bisa dijual dengan harga mahal.
Kang Saat berpesan, negeri ini pantas kita cintai karena potensi daerahnya yang indah dan mempesona. Tinggal kita sendiri yang harus mampu mengembangkan dan menggali potensi daerah. Beliaupun mengatakan belum ada ekspedisi Pulau terluar Indonesia dari TNI angkatan laut atau depertemen perhubungan untuk mengelilingi Nusantara.
Pentingnya pembuatan film diperbatasan nusantara jelas amat diperlukan agar generasi muad eh muda kita menyadari bahwa kita adalah negeri bahari. Hal itu diamini oleh Mbak Jajang (baca yayang) C. Noer yang mengatakan betapa pentingnya kita melihat potensi daerah khususnya di daerah perbatasan. Kasus Sipadan dan Lingitan membuat kita belajar bahwa pengelolaan pulau terluar belum maksimal dilakukan oleh pemerintah.
Sungguh sesi pagi diskusi tentang daerah perbatasan ini membuat saya menjadi sadar bahwa anak sekolahan harus tahu tentang pulau-pulau yang ada di bumi Nusantara. Laut adalah jembatan yang menghubungkan antar pulau-pulau di nusantara menjadi sebuah negara yang bernama Indonesia.
Tentu masih ada lagi kisah lainnya yang lebih seru yang akan dituliskan oleh saya di sesi setelah makan siang. Si Cantik Marcella Zalianty dan si ganteng Arifin Putra begitu menggoda bila tak segera saya tuliskan. Tentu anda akan penasaran, dan ingin mendengarkan ceritanya. Sampai nanti ya! (bersambung)
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H