Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Buku Pak Kalla dan Presidennya, Dikupas hangat di Gramedia Book Fair

24 Februari 2011   03:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:19 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_92899" align="aligncenter" width="680" caption="Sambutan Pak JK di Gramedia Book Fair"][/caption]

Senang sekali bisa menghadiri peluncuran buku mas wisnu nugroho yang biasa dipanggil mas inu. Diiringi hujan yang cukup deras dari rawamangun saya berangkat ke Istora Senayan Jakarta. Sampai senayan, ternyata di sana tidak hujan. Namun jas hujan sudah menempel lengkap di tubuh sambil mengendarai sepeda motor kesayangan saya.

Acara peluncuran buku pak beye dan keluarganya, dan pak kalla dan presidennya pada Rabu 23 Februari 2010 memang seru serta lebih ramai dari acara peluncuran buku sebelumnya. Maklumlah sore itu ada tamu istimewa, mantan wakil presiden kita pak Jusuf Kalla, biasa orang memanggilnya pak JK.

Sore itu, mendekati pukul 17.00 pak JK yang ditulis pak Kalla dalam buku inu membuka acara Gramedia Book fair sekaligus menerima sumbangan dana untuk PMI yang dipimpinnya dari Kompas Gramedia. Sayapun terharu menyaksikan pak Kalla memberikan sambutan dan Nampak jelas celotehnya masih seperti yang dulu. Ada nuansa humor di sana. Beliau tidak berubah dengan batik lengan panjang membalut tubuhnya. Tak salah bila saya mengidolakan beliau sebagai tokoh idola saya.

Setelah acara pembukaan gramedia book fair, barulah bedah buku dimulai. MC yang cantik dari metro TV Fifi Aleyda Yahya memulai acara dan mempersilahkan para nara sumber untuk tampil ke depan. Narasumber yang hadir pada saat itu adalah Effendi Ghazali, Azzumardi Azra, dan mas inu sendiri. Sedangkan kang pepih duduk dengan santai bersama kami di kursi peserta bedah buku yang ramai sekali. Bahkan saya melihat kak seto, dan beberapa pejabat teras Kompas Gramedia ada di sana.

Bedah buku dimulai dari gaya bicara Efendi Ghazali (EG) yang memancing tawa hadirin yang hadir. Beliau mengatakan bahwa buku pak Kalla berwarna kuning karena melambangkan partai Golkar yang pernah dipimpinnya, dan kuning itu lambing kemakmuran, demikian mas inu turut menambahkan.

EG banyak mengeluarkan joke segar karena dia tak pernah memboikot media seperti salah satu pejabat yang telah memboikot metro tv, media Indonesia, dan tv-one. EG juga menambahkan dua buku yang diluncurkan mas inu kali ini adalah pencerminan dari 2 hal, yaitu:

  1. Rumah citra untuk buku pak beye dan keluarganya
  2. Rumah tanpa jendela untuk buku pak Kala dan presidennya

Ketegasan inu dalam buku pak kalla dan presidennya telah dituliskan di halaman 45, sudah saatnya jangan berbohong lagi ya sayang. Dalam buku itu ada foto pak beye sedang menyetir mobil golf sebelum jumatan. Seolah-olah gambar itu mengisyaratkan sayalah presidennya dan yang mengendalikan republik ini. Malaikatpun tahu siapa yang menjadi supirnya.

[caption id="attachment_91718" align="aligncenter" width="480" caption="Nara Sumber Pelucuran Buku, foto bang Dian Kelana"]

1298520122426588992
1298520122426588992
[/caption]

Saat itu ternyata ada sebuah peristiwa penting, dimana pak kalla dan pak beye berbeda pendapat. Pak kalla mengatakan system yang dibuat harus konsisten, dan tak boleh lembaga yg dibentuk oleh presiden seperti UP3R memanggil menteri. Ada sedikit perbedaan padangan antara pak beye dan pak Kalla.

Mas inu juga menambahkan, secara kebetulan peluncuran buku pak beye di halaman 45 bila dijumlah menjadi 9, dan angak 9 merupakan angka kesayangan pak Beye. Pidato politik pak Beye di universitas Harvavr juga berisi 9 kebijakan.

Dalam buku ini diceritakan oleh mas inu bahwa pak beye ingin menegaskan kepada public bahwa beliaulah yang mengendalikan negeri ini dan menjadi presidennya. Sebab diduga golkar yang dipimpin Pak JK ingin mengendalikan pemerintahan.

Mas inu juga menceritakan pengalamannya mengikuti kampanye tim hore dan kampanye tim pak JK. Dimana tim kampanye pak beye menggunakan pesawat air force one yang mewah dan megah, Didalamnya disediakan tempat untuk merokok, dan acesorisnya berwarna biru. Sedangkan pesawat pak JK sederhana saja, dan Nampak jelas biaya kampenye presiden sby sungguh fantastis dan luar biasa. Mas anas ketua partai democrat tak berani menyebut jumlah angka pasti nominalnya.

Mas inu juga menambahkan bagaimana bisa santai menikmati pisang bone yang dihidangkan oleh istri pak Kalla di rumah beliau. Kehangatan dan spontanitas pak Kalla dan keluarga membuat mas inu jatuh hati dengan pria sosok luar jawa ini. Pak Kalla orangnya sederhana dengan pulpen merek pilot/faster di kantong kemejanya, dan beliau jarang menggunakan jas.

Kata pak Kalla jas itu lebih lama makenya ketimbang pakai baju batik. Tidak cocok untuk org Indonesia yang berhawa panas atau tropic. Dengan pakai batik atau kemeja saja bisa menghemat energy AC yg biasanya 19 derajat bisa mnejadi 25 derajat. Beliau konsisten dengan ucapannya, dan ketika bertemu dengan Muhammad Yunus, beliau menggunakan kemeja dan tidak menggunakan jas seperti pejabat lainnya.

Mas inu juga menambahkan inpres yang dikeluarkan presiden dilaksanakannya. Biasanya pemimpin itu sering hanya bicara saja tapi tak melaksanakan. Seringkali antara kata dan perbuatan tidaklah sama.

Pak azzumardi azra mengatakan buku pak beye dan keluarganya melambangkan dinasti politik, dimana putra mahkota sudah dipersiapkan untuk menggantikan posisi ayahnya. Sedangkan pak Kalla berada dalam dinasti bisnis. Sebagai seorang politikus yang juga pebisnis.

Seorang pengusaha biasanya mau cari untung saja, tapi pak kalla beda. Ini hal yang belum muncul di public. Jarang ditemui ada mobil keluarganya di istana wakli presiden.

Pak Kalla seringkali muncul si sektor informal, misalnya ketika tabung gas 3 kg meledak, pak Kalla muncul dan justrui hadir memberikan penjelasan, karena masih bertanggungjawab dengan usulannya agar gas dijadikan bahan bakar untuk rumah tangga.

Eg juga menambahkan bahwa beliau mengagumi pak JK yang bicara apa adanya. Ketika Pak Winarno bilang masih banyak sekolah yang seperti kandang ayam, dan lalu pak JK menaggapainya lain, beliau tetap menulis di Koran kalau pak kala salah dalam menanggapinya, meskipun ia mendapatkan fax dari kator wakil presiden. Namun EG tetap suka dengan pak JK, wallaupun ada berbeda pendapat.

Banyak hal yang disampaukan oleh para narasumber, dan langsung mendapatkan tangapan dari pak JK dengan suasana yang mneyenangkan. Sayangnya tak ada Tanya jawab dengan audience, dan seperti biasanya, para blogger kompasiana langsung mencari teman-temannya untuk bernarsis bersama. Foto lengkapnya sudah bisa dilihat di facebook bang Dian Kelana.

[caption id="attachment_91716" align="aligncenter" width="480" caption="Suasana acara Pembukaan Gramedia Book fair"]

1298519322594655977
1298519322594655977
[/caption]

Salam Blogger Persahabatan Omjay http://wijayalabs.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun