Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa PTK Diperlukan bagi Seorang Guru?

15 Februari 2011   02:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:35 2980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam UU tersebut dia atas dikatakan bahwa "guru adalah pendidik professional dengan tugas utama:

  • mendidik,
  • mengajar,
  • membimbing,
  • mengarahkan,
  • melatih,
  • menilai dan
  • mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. (UU no. 14 tahun 2005; 2). Dalam UU no 14; 2005 pasal 20 ayat a. dikatakan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban untuk merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

Dari uraian-uraian di atas sebenarnya sudah jelas bahwa pendidikan adalah merupakan sesuatu yang dinamis dan terus berkembang. Oleh karena itu gurupun harus dinamis dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan perkembangan masyarakat yang terus berubah (termasuk di dalamnya perubahan sosial dan budaya). Agar guru terus dapat menjaga kualitas dan mutu pembelajaran di sekolah, maka guru harus terus mengkaji, membuat inovasi dan melakukan perubahan-perubahan dalam peroses pembalajaran di kelas.

Salah satu upaya dari sekian banyak aternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan guru adalah dengan melakukan penelitian yang berkenaan dengan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Penelitian yang paling pas dilakukan oleh guru adalah PTK.

Penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran di kelas adalah PTK.  Hal ini sebagai mana dikemukan oleh Kember yang mengatakan bahwa penelitian kaji tindak mempunyai tujuan yang mendasar yaitu digunakan untuk perbaikan/peningkatan mekanisme belajar dan mengajar. (Kember 2000; 23). Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Jujun bahwa penelitian kaji tindak memang tidak ditujukan untuk menemukan pengetahuan ilmiah yang bersifat universal, melainkan mencari pemecahan praktis terhadap permasalahan yang bersifat lokal. Sedangkan menurut Issaac (1994:27) yang dikutif oleh Siswoyo bahwa penelitian kaji tindak bertujuan untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau ditempat kerja. Mencermati dari amanat UU Sisdiknas, UU Guru dan dosen yang kemudian menghubungkannya dengan tujuan dari PTK, maka PTK sangat penting dan diperlukan oleh seorang guru.

[caption id="attachment_90076" align="aligncenter" width="300" caption="Pak Dedi dan Omjay pada Peluncuran Buku PTK di Pascasarajana UNJ"]

12977348221594719850
12977348221594719850
[/caption] II. PERAN DAN FUNGSI GURU DALAM PTK

Guru yang kita kenal sehari-hari adalah orang yang selalu memberikan pembelajaran, memberikan pengarahan, yang menegur kita kalau kita tidak disiplin, orang yang menasihati kita setiap saat dan lain sebagainya. Karena begitu akrabnya sebuan kata guru di telinga kita, sehingga kata guru punya makna tersendiri.

Guru berasal dari bahasa Sansekerta guru yang juga berarti guru, tetapi arti harfiahnya sangat "berat" yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pada pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) kata guru mempunyai arti orang yang kerjanya mengajar.

Kalau menurut pepatah Jawa kata guru dapat diartikan orang yang digugu dan yang ditiru. Menurut konsep ini seorang guru harus dapat menyelaraskan konsep gugu dan tiru. Gugu mengandung makna konsep "idiologi pemikiran" sedangkan tiru mengandung makna konsep "prilaku badani" yaitu orang yang digugu dan ditiru. Oleh karena itu di gugu memiliki makna yang sangat luas dan dalam, yaitu sebagai pribadi yang bijaksana (dalam bahasa Inggris wise) dan dapat memberikan nasehat yang luhur serta pedoman hidup yang baik (mampu memberikan futuristic concept sebagai bekal hidup).

Konsep digugu ini akan berlaku terus sepanjang jaman. Bagaimana tidak dengan konsep digugu, maka kata-kata, perintah atau pemikiran-pemikiran dari seorang guru akan dikerjakan oleh anak didiknya. Ditiru memiliki makna dapat menjadi teladan dalam berperilaku yang tidak merusak dan teladan tersebut menjadi semangat membangun. Dengan makna tersebut, seorang guru harus dapat membangun dan menyelaraskan konsep "gugu dan tiru", gugu dalam konsep "ideology pemikiran" dan tiru dalam konsep "perilaku badan" atau sebaliknya (dapat sebagai bahan diskusi). Dengan pemahaman ditiru inilah seorang guru harus berhati-hati terhadap segala tingkah laku baik disekolah maupun diluar sekolah. Sebab setiap tingkah laku dari seorang guru akan dicontoh oleh anak didiknya. Dari penyelerasan digugu dan ditiru itu, maka kita dapat meminjam istilah dari seorang guru besar yaitu Toeti Soekamto bahwa guru harus dapat menjadi model untuk anak didiknya. Bukan hanya model, tetapi guru mampu memberikan keteladanan kepada para peserta didiknya.

Sekolah berperan membantu orang tua memandirikan anak-anak mereka. (Drost,1997). Sejalan dengan hal tersebut Ki Hajar Dewantoro (1997) mengatakan pengaruh pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya. Pengajaran adalah bagian dari pendidikan. (Dewantoro, 1997). Jadi pengajaran adalah bagian dari pendidikan dengan cara memberi ilmu atau pengatahuan atau juga memberi kecakapan pada anak didik, yang keduanya dapat berfaedah buat hidup anak-anak baik lahir maupuan batin. Sedangkan pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiannya yang setinggi-tingginya. (Dewantoro, 1997). Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh beberapa ahli bahwa mendidik adalah mempengaruhi dan membimbing anak dalam usahanya mencapai kedewasaan (Langgeveld). Sedangkan menurut Hoogveld mendidik adakah membantu anak supaya ia cukup cakap menyelenggarakan tugas hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun