Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Internet Sehat Bikin Hebat

11 Februari 2011   01:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:42 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_89490" align="aligncenter" width="640" caption="Komunitas Blogger Bekasi"][/caption] Dunia maya memang mengasyikkan. Tapi siapa sangka dalam dunia yang mengasyikkan itu ada srigala digital yang mengancam. Heboh konten vurgar berseliweran, dan malware jahat masuk dalam system komputer kita. Kita tak bisa langsung menyikapinya dengan menyensor internet. Sebab dibutuhkan sebuah gerakan internet sehat agar kita nyaman berinternet.

Internet sehat bikin kebal netter dengan imunisasi. Caranya? Perbanyak konten positif, lakukan kampanye offline, dan imunisasi anak-anak kita tentang internet dengan pendidikan karakter yang benar. Oleh karenanya pentingnya kampanye internet sehat harus kita lakukan dari sekarang.

Heboh konten vulgar yang bersileweran di dunia maya seringkali disikapi dengan rencana penyensoran oleh pemerintah. Meski begitu, tidak semua masyarakat internet (netter) setuju dengan rencana seperti itu. Sebab rencana seperti itu dinilai berpotensi mengancam kebebasan berekpresi, dan kreativitaspun terancam akan tersumbat. Sebaiknya bukan sekedar sensor sana, sensor sini, blokir sana, blokir sini, atau merazia ponsel dan warnet tetapi mengupayakan gerakan imunisasi kepada para pengguna internet dengan konsep para netter dibuat kebal sehingga tidak mudah terkapar dampak negatif dari konten-konten vulgar bebau pornografi yang beredar di internet. Upaya itu telah dilakukan oleh sebuah LSM yang bernama ICT Watch yang bergerak di bidang pemberdayaan teknologi informasi (TI).

Seharusnya kita menyadari bahwa marakanya kasus pornografi saat ini, baik video mesum mirip artis, dan lain sebaginya membuat kita bersatu untuk mengusir orang-orang jahat yang ada di dunia maya. Tanpa persatuan kita mungkin melawan niat jahat orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu.

Kita tak bisa menjamin semua orang yang online di internet memiliki niat baik. Karakteristik internet sebagai media yang bebas dan terbuka tentunya akan sulit membendung keberadaan konten-konten negatif.

Dari semiliar lebih pengguna internet dunia, mustahil dapat menjamin seluruhnya memiliki niat baik. Bisa dipastikan tak sedikit dari mereka yang sengaja maupun tidak sengaja ikut menyuburkan keberadaan konten-konten negative tersebut ke internet.

Dalam majalah Gen+ halaman 40, Mas Donny BU, salah seorang aktivis internet sehat mengungkapkan bahwa upaya filterisasi konten negatif bukanlah langkah solutif yang bisa menyembuhkan "penyakit" yang sebenarnya. Filterisasi bukanlah obat super manjur untuk memerangi pornografi di internet. Filterisasi hanyalah seperti obat parasetamol belaka yang digunakan hanya untuk sekedar pereda gejala (panas) saja, tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit sesungguhnya. Nah Loh! Kaget khan?

Menanggapi maraknya peredaran video porno mirip artis yang terjadi belakangan ini, mas Donny berpendapat bahwa "penyakit"  sebenarnya dari fenomena tersebut adalah perilaku sebagian masyarakat Indonesia (khusunya pengguna internet0 yang menggemari hal-hal yang justru ditabukan seperti mengorek privasi orang lain. Hal seperti itu tentunya sulit ditangani dengan tindakan menyaring konten karena cenderung tidak efektif dan berbiaya mahal.

Lebih baik dilakukan dengan upaya preventif. Sejak dini, anak-anak harus diberi "imunisasi" tentang internet. Dengan demikian mereka akan bisa membangun antibody-nya (daya tahan tubuh) sendiri untuk melawan hal-hal yang bisa merugikan dirinya.

Selain masalah agama dan budi pekerti, perlu juga disampaikan kepada mereka bahwa internet adalah dua hal yang mengandung hal positif dan negatif. Peran guru, orang tua, dan semua pihak sangat diperlukan agar mereka mampu berinternet secara sehat dan membikin mereka menjadi orang hebat.

Harus ada kampanye internet sehat bikin hebat!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun