Pilek. Lagi-lagi pilek. Penyakit pilek ini menyadarkanku bahwa antara kebohongan dan kejujuran sangatlah dekat. Seperti angka 11 dan 12. Seperti rongga lubang hidungku sebelah kiri dan kanan.
Perlahan namun pasti, hidung yang tersumbat itu mulai bernafas lega kembali. Cairan ingus yang keluar terus menerus lambat laun membuka, dan tak keluar lagi. Akupun bernafas lega dari hidung kiri dan kanan.
Semoga kebohongan terus membeku, dan tak terjadi lagi di negeri para bedebah ini. Dia harus dibekukan, dan harus diberantas dari diri kita masing-masing.
Bukan hanya ajaran agama Islam saja yang melarang kebohongan. Semua agama yang ada di muka bumi ini pasti melarang orang untuk berkata dusta atau bohong. Mereka pasti akan mengajarkan umatnya untuk berkata jujur.
Akhirnya, penyakit pilek yang menghinggapi diriku ini menyadarkanku. Kejujuran harus menjadi panglima di negeri ini. Bila tidak, maka para bedebah itu akan menguasai Indonesia, dan kebohongan demi kebohongan akan tumbuh subur di negeri yang kita cintai ini.
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H