Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bertobat Sambil Berobat

15 Januari 2011   03:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:34 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignleft" width="515" caption="http://mizan.com/viewimage.php?id=7290"][/caption]

Hari Kamis lalu, tepatnya 13 Januari 2011 saya membeli sebuah buku bagus dengan harga murah. Saya membeli buku itu di toko buku Gramedia Matraman Jakarta Timur. Harganya cuma Rp. 10.000,- tetapi isinya benar-benar luar biasa, dan membuat saya harus bertobat sambil berobat.

Buku dengan judul bertobat sambil berobat ini ditulis oleh Prof. Dr. Moh. Sholeh. Seorang guru besar dari Fakultas tarbiyah IAIN Sunan Ampel.

Seorang guru besar yang perawakannya putih bersih, dan wajahnya terlihat bersinar karena seringnya dibasuh oleh air wudhu.

Dalam buku itu, penulisnya mempertegas  bahwa tidak hanya tahajud, ibadah-ibadah lain pun memiliki manfaat praktis yang sama.

Lewat buku ini pembaca semakin diyakinkan bahwa pahala yang selama ini diartikan sebagai ganjaran atas praktik ibadah yang kelak dipetik untuk negeri akhirat, ternyata dapat pula dicicipi manfaatnya sebagai "persekot" di dunia nyata ini. Ibadahpun tidak hanya menjadi media untuk bertobat, tetapi sekaligus berobat.

Saya sendiri mengalaminya. Dengan melakukan sholat tahajut yang merupakan ibadah sunah membuat hidup kita menjadi semakin berkah. Banyak hadiah, dan hidayah Allah yang diberikan kepada saya dan keluarga. Segala urusan saya dimudahkan, dan sayapun dijauhi dari berbagai penyakit degenaratif. Alhamdulillah, sampai saat ini saya sehat-sehat saja, dan hanya perlu menurunkan berat badan saja, karena terlihat gemuk.

Hasil general check up tes kesehatan kemarin, hasil tes darah saya normal, dan semua organ tubuh berfungsi dengan baik. Semua itu adalah hasil dari terapi sholat tahajud yang saya lakukan setiap malam. Saya berusaha keras untuk tidak meninggalkannya walaupun rasa cape menghinggapi diri.

Biasanya, saya melakukan dengan dua cara. Bila belum tidur sampai jam 12-an, maka saya melakukannya sebelum tidur. Tetapi bila saya sudah tertidur sebelumnya, maka saya biasanya terbangun di pertengahan malam menjelang subuh. Di saat itulah biasanya saya melaksanakan sholat tahajud.

Buku berobat sambil berobat, semakin menambah keyakinan saya bahwa melaksanakan sholat tahajud dapat mencegah, dan menyembuhkan berbagai penyakit. Hal ini bukan hanya slogan yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, tetapi sudah dibuktikan keilmiahannya dalam ujian doktoral fakultas kedokteran universitas Airlangga oleh Mohammad Sholeh, penulis buku bertobat sambil berobat ini.  Beliau telah membuktikan bahwa terapi sholat tahajud dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Buku Bertobat sambil berobat ini di bagi dalam empat bagian penting, yaitu:

  1. Agama sebagai terapi
  2. Manusia dari Fisik dan Psikis
  3. Hikmah dalam Ibadah
  4. Manfaat praktis sholat bagi kesehatan
  5. Contoh tragedi manusia modern

Membaca buku Bertobat sambil Berobat yang terdiri dari 330 halaman ini membuat saya semakin mensyukuri nikmat Allah yang maha pemberi kesehatan. Terus terang saya sangat beruntung mendapatkan buku yang dicetak pada bulan Mei 2008, dan dicetak ulang kedua pada Maret 2008 yang diterbitkan oleh penerbit Hikmah (PT. Mizan Publika).

Buku ini sebenarnya mengajak anda untuk melihat betapa hebatnya kemampuan diri kita untuk menyembuhkan diri sendiri dengan kemampuan mental. Selain itu, membaca buku ini anda akan diajak mengupas tentang bagaimana hubungan antara spiritualitas, dan ilmu kedokteran. Dengan spiritualitas (keimanan) diharapkan anda memperoleh ketentraman batin.

Dengan ketentraman hati itu, tubuh akan kembali seimbang dengan ketentraman jiwa yang berujung kepada penyembuhan berbagai penyakit yang diderita.

Sebagai seorang pendidik, saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh anda, dan segeralah ke toko buku untuk membelinya bila anda belum memilikinya. Jadikan Buku Berobat sambil Bertobat untuk membuat kita semakin menyadari bahwa kita hanya makhlukNya yang lemah. Sangat lemah, dan kita harus segera bersujud memohon ampun kepada-Nya di tengah keheningan malam yang sunyi.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun