istilah deep reeding saya dapatkan dari mas hernowo hasim, seorang penulis buku best seller 'mengikat makna'. Beliau menuliskan bahwa deep reading saat ini kurang sekali digeluti oleh para pembaca. Termasuk di rumah kompasiana ini. saya melihat banyak teman-teman yang belum menggunakan deep reading dalam membaca tulisan secara mendalam. membaca dengan hati secara mendalam sehingga seringkali komentar yang dituliskan tidak menyambung dari tema tulisan. kata orang jaka smbung bawa golok.
kemampuan deep reading memang tidak mudah didapatkan. saat ini orang lebih suka memakai speed reading. kemampuan membaca cepat. dengan begitu akan banyak tulisan yang didapatkannya. akan banyak informasi yang dengan cepat dibacanya saat itu juga.
namun demikian, kemampuan speed reading saja tidaklah cukup, diperlukan kemampuan deep reading agar pembaca memahami pesan yang disampaikan oleh penulisnya. setidaknya akan terjadi interaksi antara penulis dengan pembaca.
pertanyaannya sekarang, bagaimana kita bisa mampu melakukan deep reading? gampang saja. setelah melakukan speed reading, ulang kembali bacaan yang menarik menurut anda. dengan begitu anda kan membacanya kembali. dari membaca kembali inilah akan terasakan pesan yang disampaikan penulisnya sampai ke otak kita. kita pun akhirnya memberikan respon dari apa yang kita baca.
saya sendiri sekarang ini sedang mencoba melakukan deep reading. membaca secara mendalam tulisan teman-teman di rumah sehat kompasiana. saya akan memberikan komentar bila saya sudah melakukan deep reading. dengan begitu komentar yang saya tuliskan tidak hanya sekedar asal tulis, dan dapat memberikan apresiasi kepada penulisnya. sebab tidak mudah mmebuat tulisan yang menarik, dan enak dibaca.
Mulai awal tahun baru ini, saya akan membaca tulisan teman-teman secara mendalam. mencoba memahami pesan yang hendak disampaikan. begitu banyak tulisan yang bagus di sini, tetapi ada juga yang hanya sekedar mencari sensasi. tetapi ya sudahlah. no problem saja. setiap orang punya hak menulis dengan gayanya sendiri. bagi saya sah-sah saja, asalkan tidak sekedar asal tulis dan akibatnya merugikan diri si penulisnya itu sendiri. bukankah tujuan kita menulis untuk connecting and sharing?
akhirnya, kemampuan deep reading, membaca secara mendalam semoga dapat kita lakukan di rumah sehat kompasiana ini. Apa yang telah dituliskan kang haji pepih nugraha  dipostingannya yang terbaru, sekali lagi kompasiana adalah salah satu bentuk deep reading yang beliau telah lakukan. semoga tulisan yang ringan ini memberikan manfaat buat kita semua.
salam blogger persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H