Di depan apotek dahlan para pedagang ikan hias itu berkumpula menjajakan ikan hiasnya. Lengkap dengan makanan ikan dan asesorisnya. Pokoknya, berabagai macam anake aikan hias ada di sini, dan bagi kita penyuka ikan hias, khususnya ikan hias air tawar tentu tak akan menyia-nyiakan tempat ini untuk berebelanja ikan hias kegemarannya.
Di depan tempat penjual ikan hias itu, ada sebidang tanah dengan luas 1100m2 di jalan peta no 70 hendak dijual. Sayang saya tak memiliki uang banyak. Kalau saya punya uang banyak, sudah saya beli tanah itu untuk membuka usaha. Sebab lokasinya cukup bagus, dan berada dipinggir jalan pula. Sangat bagus untuk tempat usaha. Bagi anda yang tertarik, saya potretkan saja gambarnya. Barangkali ada di antara pembaca yang tertarik membelinya. Hitung-hitung investasi, dan kapan lagi kita punya tanah di bumi parahiyangan Bandung, hehehehehe. Harganya Murah Loh!
Di dekat situ ada sebuah pondok pesantren yang bernama Nurul Falihin. Bila anda ingin belajar kitab kuning, belajarlah di pondok pesantren ini. Ada majelis taklimnya juga loh. Sayangnya plang pondok pesantren itu bergandengan dengan plang stel velk dan variasi jari-jari motor. Membuat saya geli sendiri dengan kreativitas tukang stel velk. Orang itu telah mampu memanfaatkan tiang yang ada, dan tak peduli kalau tiang itu adalah tiang plang Pondok Pesantren Nurul Fahilin.
Ternyata bukan hanya benalu saja yang hinggap di pohon. Stell Velk pun bisa pula numpang di tiang plang, hehehehe.
Saya dan istri pun langsung melanjutkan perjalanan menuju lapangan Tegallega. Di lapangan ini kami rencananya hendak berolah raga pagi. Tak terasa, kami sudah sampai di perempatan lampu merah.
Bila kita belok ke kiri maka akan kita temui jalan sudirman dan terus menuju Pasteur.
Bila kita belok ke kanan, maka akan kita susuri jalan sukarno hatta yang panjang menuju tol dan juga akan kita lewati tempat pelindung hewan yang bernama INHOFTANK.
Bila mengambil lurus, maka akan kita temui jalan buah batu dan kitapun akan menuju GOR Lodaya. Lapangan tegallega berada di arah itu, dan saya dan istri langsung mengambil lurus menuju lapangan tegallega.