Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebuah Perenungan Diri di Malam Takbiran 1431H

16 November 2010   17:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:33 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mas Zain dalam facebooknya menuliskan Khutbah Idul Adha yang berjudul : Belajar dari Nabi Ibrahim as. tentang IKHLAS MENERIMA MASALAH di sini.

Ketika Masalah Hadir, maka yang sebaiknya pertama kali Anda lakukan adalah melakukan “Penerimaan”. Artinya, ketika hadir masalah maka terimalah masalah itu sepenuhnya sebagai titipan yang indah untuk Anda. Walau secara kasat mata masalah itu tidaklah indah, namun secara tidak kasat mata masalah itulah yang sedang memperindah jiwa Anda. Terimalah masalah Anda tanpa diiringi dengan sikap mengeluh dan menyalahkan, baik itu menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain, apalagi sampai menyalahkan Tuhan.

Ketika Anda menerima masalah Anda sepenuhnya berarti Anda menjaga jiwa Anda tetap disucikanNya, tetap harmonis dan selaras dalam ketaqwaan. Sebab Anda telah yakin sepenuhnya bahwa Allah tidak akan memberikan masalah kepada orang yang salah, sehingga Anda adalah orang yang paling tepat untuk diamanahi masalah Anda tersebut. Masalah Anda adalah PAS sekali untuk Anda, maka TERIMAlah dengan sepenuhnya.

Setelah Anda terima masalah itu, berikutnya adalah lakukanlah Introspeksi, untuk memahami apakah masalah ini hadir sebagai HUKUMAN ataukah hadir sebagai UJIAN. Ciri-ciri bahwa masalah tersebut hadir sebagai HUKUMAN adalah bahwa Anda mendapatkan masalah itu karena berbagai dosa yang telah Anda lakukan, Sedangkan ciri bahwa masalah itu hadir sebagai UJIAN, biasanya ia hadir ketika Anda hendak mencapai sebuah visi atau tujuan tertentu yang mulia.

Jika masalah itu berupa HUKUMAN maka berISTIGHFARlah, salah satunya dengan cara mendzikirkan “Astaghfirullaahal ‘azhiim, wa atuubu ilaiih, laa haula wa laa quwwata illaa billaah”. Dan jika masalah itu berupa UJIAN maka BESARkanlah ALLAH, salah satunya dengan cara mendzikirkan “Subhanallah, Alhamdulillah, walaa ilaaha illaallaahu, wallaahu Akbar”.

Rosulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang selalu beristighfar maka Allah akan memberinya kelapangan dalam setiap kesempitannya, dan Allah akan membukakan jalan dari kesusahannya serta Allah akan memberinya rezeki dari yang tidak di sangka-sangka. (HR. Abu Daud & Ibnu Majah)”

Inilah sebuah PENGAKUAN sejati, jujur pada diri sendiri atas dosa yang pernah dilakukan, dan mengaku lemah di hadapan Allah SWT, sehingga dzikir istighfar, tasbih, hamdalah, tahlil, dan takbir menjadi penuh makna, bukan hanya sekedar ucapan yang dilafalkan dengan super cepat dengan maksud untuk memenuhi target dalam jumlah bilangan tertentu.

Ya, mulai hari ini terima saja setiap masalah yang dihadirkan di hadapan Anda. Insya Allah dengan meyakini dan mengamalkan “Kekuatan MENERIMA” maka Anda akan “Menerima KEKUATAN” dari Allah SWT. Insya Allah dengan meyakini dan mengamalkan “Kekuatan MENERIMA” maka Anda akan “Menerima KEKUATAN” dari Allah SWT.

Maka, benarlah firman Allah di Al-Quran, “...boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S. 2: 216)”

Ya, boleh Jadi kamu membenci MASALAH, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai MENGELUH, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Semoga dan semoga, dimalam takbiran ini, kita semua merenungi diri dan menyadari bahwa kita cuma makhluknya yang lemah. Sangat lemah. Namun yang pasti saat ini kita harus bersujud untuk kembali padaNya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun