[caption id="attachment_295890" align="alignleft" width="300" caption="Soto Ayam Doa Ibu Cak jalil"][/caption]
Setiap hari omjay melewati jl. Pemuda. Tepatnya di depan perempatan lampu merah tugas, kawasan industri pulogadung. Di pojokan jalan itu setiap pagi banyak orang yang berkerumun di sana. Baik yang memakai kendaraan motor ataupun mobil. Mereka memarkir kendaraannya masing-masing hanya untuk menikmati soto ayam cak Jalil yang menggoda.
Soto ayam cak Jalil memang enak dan lezat. Siapapun yang merasakannya pasti akan kembali lagi mendatanginya. Tak peduli telah kena penyakit kolesterol atau obesitas, sebab soto ayam cak jalil memang menggoyang lidah. Dengan harga Rp. 7000,-(Tujuh ribu rupiah per mangkok), membuat perut anda kenyang di pagi hari.
[caption id="attachment_295903" align="alignright" width="300" caption="Cak jalil Sedang Menyiapkan Soto Buatannya"][/caption]
Dari sekian banyak orang-orang yang ada di sana, saya adalah salah satu pelanggan tetap soto ayam cak jalil ini. Saya sendiri merasakan perbedaan rasa dan aroma dari soto ayam Cak Jalil ini. Ada bumbu yang lezat teracik dalam air soto itu. Bila menyedot air sotonya pelan-pelan dengan memakai sendok, maka akan terasakan sebuah rasa yang menggoda lidah. Sebuah rasa yang membuat siapa saja pasti akan kembali mencicipinya.
Sejak tahun 1997 cak Jalil sudah mangkal dan berjualan di perempatan tugas ini. Saya masih ingat dulu ketika pertama kali berjualan di situ. Gerobak cak Jalil masih berwarna hijau, dan sering kali diusir petugas kamtib (sekarang polisi pamong praja). Maklumlah, cak jalil hanyalah pedagang kaki lima yang hanya jualan mulai pukul 06.00 s.d. 09.00 pagi. Dari gerobak dorongnya itu dia menghidupi nafkah keluarganya.
Dengan omset perhari sekitar Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah) per hari, pendapatan cak jalil sudah melebihi gaji dari pegawai negeri sipil setiap bulannya. Padahal, jualannya dimulai hanya dari pukul 06.00 s.d. 09.00 pagi saja. Kalau anda masÃh beruntung, maka anda akan mendapatkan soto ayam cak Jalil hari ini. Sebab cepat sekali habisnya. Terkadang Belum sampai jam 09.00 pagi sotonya sudah habis diserbu oleh para pembeli.
Menurut cak Jalil, dia memasak sotonya jam 2.30 pagi, dan selesai sekitar pukul 04.30 pagi. Untuk memasaknya, beliau dibantu oleh istrinya. Setelah menjalankan sholat subuh, biasanya beliau segera membawa gerobak sotonya dari rumahnya di dekat Terminal pulogadung menuju perempatan tugas.
Cak Jalil ádalah salah satu pedagang soto yang sukses. Kesuksesannya itu terlihat dari bertahannya Cak Jalil yang asli Malang ini menjadi pedagang soto ayam. Kabarnya, Cak Jalil telah mampu membeli rumah, dan menyekolahkan anak-anaknya. Dengan omset yang sebesar itu, tentu saja cak Jalil telah menjadi pengusaha sukses dari penjualan sotonya itu.
Cak Jalil adalah salah satu orang yang pandai menangkap peluang bisnis di saat-saat orang-orang justru berebut mencari pekerjaan. Beliau sanggup bermanuver dan memperoleh penghasilan di atas rata-rata pegawai yang pergi pagi pulang petang.
Soto ayam Cak Jalil yang menggoda telah menginspirasi saya untuk membuka wirausaha. Tentu saja saya mau belajar dulu dari cak Jalil bagaimana meracik bumbu-bumbu soto itu menjadi lezat dan nikmat. Buat anda yang sering melewati jalan pemuda Jakarta timar, jangan lupa mampir menikmati soto ayam cak Jalil. Siapa tahu bisa ketemu saya di pagi itu, dan kita pun saling mengoyang lidah masing-masing seraya berkata, "Soto ayam cak Jalil memang Mak Nyos", hehehehehhe.
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H