Begitu pun dengan alin dan pak yosep. Alin yang mungil dan kecil, mampu menjadi seorang event organiser yang handal, dan pak yosep yang lumpuh mampu menjadi seorang guru musik yang pandai memainkan berbagai alat musik.
Bagi saya mereka adalah para guru yang telah memberikan kepada saya tentang pelajaran hidup. Sebuah pelajaran yang tak saya dapatkan dibangku sekolah maupun kuliah. Sebab tak ada kurikulumnya.
Mereka begitu sangat menginspirasi sehingga rasanya malu hati ini bila tak berprestasi. Mereka-mereka saja yang abnormal mampu mengeluarkan potensi yang dimilikinya, mengapa kita yang memiliki tubuh normal tak bisa lebih baik dari mereka?
Pertanyaan itulah yang membuat saya merasakan betapa Allah, Tuhan yang maha pengasih, dan penyayang telah memberikan saya tubuh yang sempurna. Malu rasanya kepada Allah, Tuhan pemilik langit dan bumi bila saya tak berprestasi, dan memiliki potensi yang luar biasa.
Teman-teman kompasiana yang saya banggakan. Malam ini saya benar-benar belajar dari mereka penyandang difable yang luar biasa. Semoga Allah, Tuhan yang Maha pemberi rezeki merahmati kalian selalu dengan berbagai kesuksesan. Sukses di dunia, dan juga sukses di akhirat kelak. Kini saatnya, saya memberikan apresiasi tinggi kepada mereka. Teruslah berjuang saudaraku. Allah boten sare.
Akhirnya, sambil meneteskan air mata saya akhiri tulisan saya ini. Semoga Allah selalu melindungi kalian dalam suka maupun duka. Ingatlah selalu bahwa manusia itu memiliki potensi luar biasa, dan kalian telah membuktikan itu. Selamat Berkarya!
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H