[caption id="attachment_148583" align="alignright" width="300" caption="Anas Urbaningrum (KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN)"][/caption]
Gemuruh sorak sorai pemilihan ketua Umum Partai Demokrat serasa masih menggema. Hampir semua media memberitakan hasil pemilihan ketua umum partai demokrat. Sebagian orang sudah menduga kalau anas bakal memenangkan pertarungan itu, tetapi banyak orang pula yang tertipu dengan politik pencitraan yang dihembuskan oleh Andi Malaranggeng.
Diam-diam Marzuki Ali pun menggalang dukungan. Wajar saja bila dukungan kepada Marzuki Ali itu cukup banyak, sebab beliau adalah mantan sekjen partai demokrat yang hampir mengenal semua pengurus DPC dan DPD. Membuat pertarungan putaran kedua itu menjadi semakin mencekam.
Khalayak akhirnya tahu, revolusi sunyi memenangkan pertarungan itu. Tetap santun dan berwibawa. Tidak sombong dan merangkul semua. Tak ada yang kalah dan atak ada yang menang. Semua rivalnya digandeng saling berangkulan. Di sanalah terlihat jiwa besar seorang muda yang bernama Anas Urbaningrum. Membuat saya semakin terpesona dengan gaya kepemimpinannya, memimpin dengan hati, dan sangat hati-hati menjaga hati orang lain, agar tak sakit hati.
Kata orang, Bahasa tubuh tak bisa berdusta. Terlihat sekali wajah kecewa dari andi malarangeng dan marzuki ali. Baik di televisi maupun media cetak nasional pagi ini. Mungkin, bagi mereka yang bermodal besar, akan sedikit berhitung karena ternyata kekuatan uang bukanlah segalanya. Lebih besar pasak daripada tiang.
Eforia kegembiraan kemenangan anas urbaningrum terlihat di mana-mana. Tak terkecuali saya sebagai pengagum berat anas urbaningrum. Tetapi entah kenapa, saya merasa galau. Sebab anas urbaningrum adalah orang yang tak mau menyakiti hati orang lain. Kelembutan hatinya bagaikan salju meskipun saya tahu tak ada manusia yang sempurna. Saya takut ada orang jahat yang memanfaatkan kebaikannya itu.
Kebaikan adalah kebaikan. Tidaklah sama dengan kejahatan. Kebaikan pasti akan didukung dan kejahatan pasti akan dibongkar.
Ada sebagian orang menduga, anas urbaningrum akan menjadi boneka SBY, sebab roh partai demokrat ada pada pendiri partai demokrat itu. Buat saya secara pribadi, keluhuran budi anas urbaningrum telah membuat saya percaya bahwa anas adalah seorang tokoh yang tak mudah tergoyahkan. Dia memiliki keunikan karakternya tersendiri dan itu tak dipunyai oleh tokoh lain seusianya yang relatif masih muda. Baru 41 tahun bro...., kata orang itulah masa puber kedua anas urbaningrum yang bisa saja terperosok.
Sebagai pengagum berat anas urbaningrum, saya hanya ingin menyampaikan pesan kepada beliau agar tetap teguh menjalankan amanah ini dengan baik. Biarlah gosip-gosip negatif tentang anda dibicarakan orang. Anda tetap istiqomah menjalankan tugas kepemimpinan dengan mencontoh Rasulullah Muhammad SAW dengan sifat kenabiannya, Sidiq, Tabliq, amanah, dan Fathonah (STAF).
Biarkan mereka bertanya dan mencari sendiri jawaban, benarkah anas urbaningrum bonekanya SBY?
Salam Blogger Persahabatan