Ketiga, dalam partisipasi siswa perlu dilihat keaktifan siswa dalam setiap mata pelajaran yang diikutinya. Ketidaksukaan siswa pada mata pelajaran tertentu harus dicari solusinya, kenapa mereka tak suka pelajaran itu. Bila sudah diketahui, maka segeralah mengambil tindakan untuk membuat peserta didik terlayani dengan baik, dan mereka pun merasa senang belajar. Bila mereka senang, maka kemalasan diri dalam belajar sudah bisa dihilangkan. Sebab tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanyalah anak yang malas. Malas memperhatikan pelajaran dengan baik, dan malas berpartisipasi karena ada problem dalam diri yang harus segera dicarikan solusinya oleh guru, khususnya guru Bimbingan dan Konseling.
Keempat, dalam hal nilai siswa guru harus jeli menilai siswa dengan baik. Penilaian siswa harus dilihat dari prosesnya bukan produknya. Bisa jadi anak itu mendapatkan nilai bagus pada saat ulangan, tetapi dalam kesehariannya anak itu sering tidak masuk, kurang berpartisipasi dalam kelas, dan sering tidak mengerjakan PR. Oleh karena itu, dalam nilai siswa harus diperhatikan benar adanya pertumbuhan sikap yang baik dari peserta didik. Bukan hanya nilai angka semata. Guru pun harus melihat upaya siswa dalam menggapai hasil belajarnya menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Upaya-upaya yang baik dari siswa harus dihormati dan dihargai oleh para guru. Dari situlah akan terlihat keunggulan dari sebuah proses dan bukan produk.
Demikianlah beberapa hal penting tentang proses pembelajaran yang bisa saya sharingkan dari pertemuan PA pagi ini, semoga bermanfaat bagi mereka yang memerlukannya.
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H