Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Proses Pembelajaran di dalam Kelas

25 Oktober 2010   01:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:08 2240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_301720" align="alignright" width="273" caption="sumber: ubaya.ac.id"][/caption]

Dalam rapat penasehat akademik (PA) pagi ini, Prof. Dr. H. Arief Rachman mengatakan bahwa ada 4 hal penting dalam proses pembelajaran yang harus diketahui oleh guru, yaitu:

  1. Kehadiran dari siswa
  2. Ketuntasan kerja siswa
  3. Partisipasi siswa
  4. Nilai siswa

Keempat hal penting di atas harus ada dalam setiap proses pembelajaran yang harus diketahui oleh seorang guru, khususnya bagi mereka yang diberi amanah menjadi wali kelas bagi para peserta didiknya.

Apa yang disampaikan oleh pak Arif itu benar adanya. Sebagai seorang guru yang sudah menggeluti dunia pendidikan lebih dari 16 tahun saya merasakan benar pentingnya keempat hal  tersebut di atas. Di sanalah akan terlihat bahwa proses jauh lebih penting daripada produk. Sebab produk yang bagus belum tentu unggul dalam prosesnya. Di situlah perlunya kejelian seorang guru dalam mengevaluasi kompetensi yang telah dikuasai oleh para peserta didiknya.

Pertama, dalam melihat kehadiran siswa, jelas dibutuhkan kemampuan seorang guru dalam mengecek kehadiran para peserta didiknya setiap hari. Dari situlah para guru melakukan pemetaan, kenapa siswa ada yang tidak masuk. Termasuk bagi mereka yang sering datang terlambat ke sekolah.

Bila didapatinya banyak siswa yang tidak masuk, maka segera dipanggil siswa dan orang tua siswa yang bersangkutan. Ditanyakan langsung apa yang menjadi penyebabnya. Bila sakit, mungkin bisa ditolerir tetapi bila dalam keadaan sehat namun sering tidak masuk, ini yang harus dicarikan solusinya. Bagi mereka yang sering terlambat datang ke sekolah, juga diberi sanksi dan teguran agar menjadi lebih baik.

Perlu dimotivasi dan diberi kesadaran untuk mampu memanage waktu dengan baik. Alasan terlambat karena macet, bukanlah alasan yang tepat sebab bagi mereka yang disiplin soal waktu,. Bila mereka diarahkan dengan baik, maka mereka akan datang ke sekolah lebih pagi karena pasti akan menghadapi macet. Oleh karenanya, bagi mereka yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah harus memiliki kemampuan memanage waktu agar tidak terlambat datang ke sekolah.

Kedua, dalam ketuntasan kerja siswa, guru harus bisa melihat dari kinerja mereka mengerjakan tugas-tugas atau pekerjaan rumah (PR).

Apa guna PR bagi siswa? Guna PR bagi siswa adalah untuk melihat tanggung jawab siswa, pendalaman materi yang masih belum jelas dapat diulang dikerjakan kembali, serta mengetahui tuntas atau tidaknya kerja siswa dalam memahami pelajaran yang telah diberikan.

Guru yang baik adalah guru yang mampu memberikan PR untuk mengetahui ketuntasan kerja siswa, sehingga dapat segera diketahui, mana yang sudah tuntas, dan mana yang belum tuntas.

Pemberian PR bukanlah membebani siswa dengan berbagai pekerjaan, tetapi pemberian PR harus mengacu kepada guna PR bagi peserta didik. PR yang diberikan harus sejalan dengan harapan guru ,dan bukan beban bagi siswa yang pada akhirnya hanya melahirkan manusia robot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun