Senin-Jum'at, 18-22 Oktober 2010 para siswa SMA Labschool Jakarta melaksanakan Trip Observasi. Trip Observasi tahun ini dilaksanakan di desa mekar buana Tegal waru, karawang. Namun, banyak orang, terutama media cetak yang bertanya kepada saya apa itu Trip Observasi. Oleh karena itu, dalam postingan ini akan saya sampaikan sekilas tentang trip observasi yang setiap tahun diaksanakan di sekolah-sekolah labschool.
•A. Apa itu Trip Observasi
Trip Observasi (atau yang lazim disebut TO) berasal dari kata "Trip" dan "Observasi".
Kata Trip menurut asal katanya bermakna perjalanan, yang menunjukkan bahwa TO adalah suatu kegiatan yang dilakukan di luar sekolah dalam bentuk perjalanan ke suatu daerah yang telah ditetapkan. Observasi yang berarti pengamatan adalah menunjuk pada bentuk kegiatan yang dilakukan selama melakukan Trip.
Pada awalnya yang menjadi sasaran observasi / pengamatan adalah kehidupan masyarakat di lokasi TO oleh Siswa yang menjadi peserta TO. Subjek yang melakukan observasi baru terbatas pada Siswa peserta Trip. Namun dalam perkembangannya kemudian,  Subjek dan  Sasaran  Observasi  diperluas  menjadi    4 (empat) sasaran sebagai berikut :
NO
SUBJEK
SASARANÂ OBSERVASI
1.
Siswa Kondisi alam , sosial dan budaya masyarakat
2.
Guru Perilaku dan kepribadian siswa peserta TO
3.
Pimpinan Sekolah
- Perilaku dan kepribadian siswa peserta TO
- Komitmen dan Tanggungjawab guru
4.
Orangtua Siswa Perilaku dan kepribadian Siswa setelah mengikuti TO •B. Sejarah Singkat Trip Observasi
Dalam sejarah Sekolah Laboratorium Kependidikan (Laboratory School) yang berada dalam binaan Universitas Negeri Jakarta (dulu IKIP Jakarta), kegiatan Trip Observasi (TO) yang dilaksanakan setiap tahun merupakan mata rantai dari TO yang sudah berlangsung selama lebih dari 3 dasa warsa.
Sejarah Trip Observasi dimulai tahun 1972, ketika Sekolah Teladan (Labschool) mengadakan kegiatan Trip Observasi (TO) ke-I di Parakan Salak-Sukabumi, setelah satu tahun sebelumnya SMA Labschool menjadi peserta tamu dari Trip Observasi yang diselenggarakan oleh SMA Satria Jakarta . Berdasarkan hasil evaluasi terhadap penyelenggaraan TO ke-I, maka direkomendasikan agar kegiatan ini dapat ditradisikan menjadi salah satu kegiatan unggulan SMA Labschool . Sejak itu secara rutin setiap tahunnya SMA Labschool Jakarta menyelenggarakan kegiatan Trip Observasi.
•C. Lokasi Trip Observasi
Lokasi tempat diselenggarakannya TO setiap tahunnya berpindah-pindah. Penetapan lokasi TO paling tidak didasarkan atas 4 (empat) pertimbangan.
Pertama: secara Geografis tipologi daerah lokasi TO mencerminkan suasana pedesaan yang masih bersahaja.
Kedua: secara Sosiologis-Antropologis kondisi masyarakatnya mampu mendukung upaya sosialisasi , dan memberi peluang terjadinya kontak budaya antar peserta dan masyarakat.
Ketiga: secara Psikologis, warga masyarakatnya mau menerima Siswa peserta TO sebagai "anak angkat" dan melakukan aktifitas di desa sesuai dengan acara yang telah diprogramkan.
Keempat: Tersedianya berbagai sarana dan prasarana yang memungkinkan dan memadai untuk pelaksanaan kegiatan, seperti jalan desa yang dapat terjangkau oleh kendaraan; jumlah rumah untuk tempat tinggal regu; ketersediaan air untuk memasak maupun keperluan Mandi-Cuci-Kakus (MCK); lapangan yang memadai untuk kegiatan upacara dan gelar seni-budaya, tempat ibadah, serta medan yang cukup menantang dan indah untuk dinikmati dalam kegiatan lintas alam / penjelajahan.
Sampai dengan tahun pelajaran 2008-2009 ini, lokasi yang pernah ditempati untuk kegiatan TO berada di 5 (lima) wilayah kabupaten, yaitu Bogor, Sukabumi, Cianjur, Subang, dan Purwakarta. Berikut ini adalah data lokasi daerah tempat  pelaksanaan Trip Observasi SMA Labschool Jakarta :
TO KE-
TAHUN
LOKASI
I
1972
Desa Parakan Salak Sukabumi
II
1973
Desa Parangkuda, Kabupaten Sukabumi
III
1974
Desa Sukaraja, Kabupaten Cianjur
IV
1975
Desa Cisaat, Kabupaten Sukabumi
V
1976
Desa Cikarutuk, Kabupaten Sukabumi
VI
1977
Desa Sukahati, Kabupaten Sukabumi
VII
1978
Desa Cimelati, Kabupaten Sukabumi
VIII
1979
Desa Cibungbulang, Kabupaten Bogor
IX
1980
Desa Cidahu, Kabupaten Sukabumi
X
1981
Desa Gunung Putri, Kabupaten Sukabumi
XI
1982
Desa Cinumpang, Kabupaten Sukabumi
XII
1983
Desa Cinumpang, Kabupaten Sukabumi
XIII
1984
Desa Leuwiliang, Kabupaten Bogor
XIV
1985
Desa Gunung Putri, Kabupaten Bogor
XV
1986
Desa Cicurug, Kabupaten Sukabumi
XVI
1987
Desa Cikidang, Kabupaten Sukabumi
XVII
1988
Desa Wanayasa, Kabupaten Purwakarta
XVIII
1989
Kampung Selaawi Desa Cipancar Kec. Sagalaherang Kabupaten Subang
XIX
1990
Kampung Selaawi Desa Cipancar Kec. Sagalaherang Kabupaten Subang
XX
1991
Desa Pasir Muncang, Kabupaten Purwakarta
XXI
1992
Kampung Selaawi Desa Cipancar Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang
XXII
1993
Dusun Kebon Kawung Desa Sukamanis Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi
XXIII
1994
Kampung Selaawi Desa Cipancar Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang
XXIV
1995
Desa Pasanggrahan Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta
XXV
1996
Desa Cikeris Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta
XXVI
1997
Desa Sakambang Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta
XXVII
1998
Kampung Cipulus Desa Nagrog Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta
XXVIII
1999
Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi
TO KE-
TAHUN
LOKASI
XXIX
2000
Kampung Susukan Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor
XXX
2001
Desa Sumurugul Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta
XXXI
2002
Kampung Depok Barakan Desa Bojong Timur Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta
XXXII
2003
Desa Pasanggrahan Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta
XXXIII
2004
Desa Pasanggrahan Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta
XXXIV
2005
Desa Sumurugul Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta
XXXV
2006
Desa Pasanggrahan Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta
XXXVI
2007
Desa Pasanggrahan Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta
XXXVII
2008
Desa Cipancar Kecamatan Serang Panjang Kabupaten Subang
XXXVIII
2009
Desa Pasanggrahan Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta
XXXIX
2010
Desa Mekar Buana Kecamatan Tegal Waru Karawang •D. Tujuan Trip Observasi Tujuan Trip Observasi diarahkan kepada upaya pembinaan dan pengembangan kecakapan hidup (life skill) pada diri siswa yang meliputi kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. Adapun Nilai-nilai yang diharapkan akan berkembang melalui Trip Observasi ini adalah :
- Meningkatnya kadar keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta terbinanya akhlak yang mulia dan budi pekerti yang luhur .
- Kemampuan menghayati kehidupan masyarakat pedesaan dan tumbuh-kembangnya rasa kepedulian sosial kepada sesama warga bangsa atas dasar semangat kebersamaan.
- Meningkatnya  rasa kekeluargaan antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, maupun dengan masyarakat.
- Berkembangnya daya kreatifitas dan sikap ilmiah serta trampil dalam melakukan Observasi / pengamatan, baik terhadap lingkungan alam maupun lingkungan sosial.
- Tumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan, kemandirian, kedisiplinan, ketahanan fisik dan mental serta kebugaran jasmani maupun rohani.
•E. Ragam Kegiatan Trip Observasi Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, maka ada beberapa kegiatan yang dikembangkan dalam Trip Observasi, yaitu :
- Pembinaan Kerohanian
- Pengenalan Kehidupan Desa (PKD)
- Pengabdian Masyarakat dan Bakti Sosial
- Sosialisasi
- Penelitian Ilmiah
- Pengenalan Alam (Penjelajahan)
•F. Teknis Penyelenggaraan
Kegiatan Trip Observasi dikelola oleh suatu kepanitiaan yang dibentuk oleh Kepala Sekolah dengan menggacu kepada Buku Pedoman Kegiatan yang telah dususun oleh sekolah. Unsur kepanitian dapat terdiri dari unsur guru, karyawan, pengurus OSIS, pengurus MPK, pengurus POMG-WOTK, maupun pihak-pihak lain sesuai dengan keperluan kegiatan pada tahun tersebut.
Dalam pelaksanaannya, Siswa peserta Trip Observasi dikelompokkan dalam regu-regu. Setiap regu terdiri atas 10 siswa yang disusun secara proporsional atas dasar asal kelas, jenis kelamin, agama, maupun pertimbangan-pertimbangan lain yang diperlukan. Setiap regu didampingi oleh satu orang Guru Pembimbing dan satu atau dua Kakak Penghubung dari pengurus OSIS. Regu-regu ini tinggal di rumah-rumah penduduk desa, dan menyatu bersama dengan pemilik rumah yang diposisikan sebagai Orangtua Angkatnya beserta keluarganya.
Selain melakukan aktifitas kegiatan TO sebagaimana telah dijadwalkan oleh Panitia dalam buku kegiatan TO, maka peserta TO sebagai anak asuh ditargetkan untuk memperoleh pengalaman mengurus rumah tangga orangtuanya dalam banyak hal seperti memasak dan mengurus 6 K (kebersihan, keindahan ketertiban, keamanan, kerindangan dan kekeluargaan) dari rumah dan keluarga yang ditempati. Untuk lebih menghayati pola kehidupan masyarakat desa, maka ada satu hari dimana siswa peserta TO akan mengikuti Oragtua angkatnya melakukan aktifitas kehidupannya sehari-hari (misalnya berladang, beternak).
Demikian sekilas informasi tentang Trip Observasi di luar sekolah yang diselenggarakan oleh sekolah kami di SMA Labschool Jakarta. Semoga bermanfaat.
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H