Di tengah guyuran hujan deras menerpa kota jakarta, saya paksakan diri ini untuk pergi ke toko buku gramedia Matraman. Dengan menumpang busway dari sekolah, akhirnya sampai juga saya di toko buku Gramedia yang besar ini. Walaupun baju dan celana basah kuyup terkena hujan, saya langsung meluncur ke tempat acara peluncuran buku Mas Inu yang kedua, "Pak Beye dan Politiknya".
Begitu sampai di tempat acara, ternyata para undangan belum banyak yang hadir. Termasuk Mas Inu yang akan menjadi bintang di acara peluncuran bukunya. Tetapi, sudah banyak kompasianer yang hadir diantaranya yang saya kenal adalah mas dian kelana, kang unang muchtar, mas sutan pangeran, yunika umar, mas Syarif Ridwan, mas thamrin, teman-teman admin kompasiana, dan lain-lain yang saya lupa namanya.
Mas EG sedang diwawancara media Televisi
Nampak sekali keakraban terasakan begitu saya menyatu dengan teman-teman kompasianer. Saya lihat mas Effendi Gazali sedang diwawancarai televisi, dan saya pun terkesan dengan gaya bicara mas "EG' yang ceplas ceplos ini.
Berfoto bersama mbak Tina Talisa yang Cantik
Di tengah-tengah semakin ramainya undangan hadir, datanglah "si cantik" Mbak Tina Talisa yang akan menjadi moderator pada acara peluncuran buku ini. Jadilah mbak Tina menjadi rebutan para kompasianer yang ingin berfoto bersamanya.
Rasanya seperti mimpi di siang bolong bisa bertemu dengan mbak Tina Talisa yang cantik, dan kalau mau jujur yang jadi bintang pada hari peluncuran buku mas inu itu adalah mbak Tina Talisa, hehehehehe. Soalnya banyak banget penggemar beratnya yang minta difoto.
Berhubung Mas Inu masih terjebak kemacetan di belantara Jakarta, maka acara langsung dimulai. Nampak para pembicara sudah hadir dan mbak Tina Talisapun langsung memegang mik untuk membuka acara peluncuran buku pak beye dan politiknya.
Acara dimulai dan Mas Sukardi Rinakit didaulat untuk menjadi pembicara pertama dan mengupas isi buku kedua mas Inu. Menurut beliau, demokrasi kita masih berada dalam demokrasi ala mataraman,dan belum mencapai demokrasi prosedural. Beliaupun menceritakan alasannya dan membuat para undangan yang hadir tertawa lepas dengan joke-joke yang disampaikan oleh Mas Sukardi yang pintar menulis opini politik ini. Â Tulisannya banyak dimuat di kompas dan berbagai media lainnya.
Menurut Mas Sukardi, adanya buku mas Inu ini membuat kita semakin tahu bahwa demorasi ala mataraman telah terjadi di negeri ini. Kita pun akan semakin tahu apa saja yang telah diperbuat pak beye yang ternyata suka dengan klenik dan angka 9.
Mas Inu datang, dan acarapun semakin seru
Acara pun semakin ramai dan bersinar ketika Mas inu datang, dan langsung ke depan podium memeriahkan suasana. Tentu teman-teman kompasiana ingin tahu apa yang ingin disampaikan oleh Mas Inu, dan juga mas "EG" dalam acara peluncuran buku ini. (bersambung)
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H