Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dagdigdug... Pengumuman Kelulusan UN di SMP

7 Mei 2010   01:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:22 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dagdigdug UN, sumber: wijaya

Kalau orang-orang pintar mungkin sedang dagdigdug saat ini. Mereka menunggu siapa yang akan menggantikan ibu Sri Mulyani Indrawati menjadi meteri keuangan. Sangat berbeda sekali suasananya dengan para peserta didik saya yang sekarang ini ada di sekolah.

Hari ini adalah hari dimana akan diumumkan kelulusan Ujian Nasional (UN). Mereka terlihat sangat dagdigdug sekali. Cemas dan takut tidak lulus. Sebab mereka akan malu bila tidak lulus UN.

Memang sih ada kesempatan untuk mengulang, tapi malunya itu yang bagi mereka sulit untuk menerimanya. Soalnya mereka sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari.

Sebagai seorang pendidik, saya memahami benar kondisi psikologis mereka. Tentu ada perasaan khawatir tidak lulus, walaupun mereka sudah mempersiapkan diri dengan baik.

Iseng-iseng saya perhatikan tingkah polah mereka.

Ada yang asyik ngobrol dengan temannya. Ada yang langsung ke masjid melaksanakan sholat dhuha. Memohon kepada Allah agar mereka lulus dengan nilai yang baik. Ada juga di antara mereka yang resah dan gelisah. Jalan mondar-mandiri ke sana kemari. Bolak-balik kayak setrikaan. Hatinya gundah gulana. Belum merasa tenang dan bahkan tegang mendekati detik-detik pengumuman itu.

"Lulus nggak ya?" itulah yang ada dalam alam pikiran mereka.

Saya merasa berempati kepada meraka. saya pun ikut-ikutan merasa tidak tenang, sebab baru saja saya membaca berita di koran kompas hari ini, Jum'at 7 Mei 2010. 561 sekolah lulus nol persen.

Saya baca koran kompas itu sekali lagi.

Sebanyak 1.039 siswa dari 51 sekolah di Ibu Kota dinyatakan mengulang, yang menempatkan DKI di urutan ketiga sebagai daerah yang memiliki tingkat kelulusan 0 persen. Adapun kelulusan siswa yang mencapai 100 persen hanya dicapai 17.852 sekolah atau 41,64 persen dari 44.666 SMP/MTs/SMP Terbuka. Jumlah terbanyak terdapat di Jawa Barat (3.423 sekolah), Jawa Timur (3.281 sekolah), dan Sumatera Utara (1.479 sekolah).

Berita di koran kompas itu menambah dagdigdug hati para siswa yang ada di sekolah saya. Bukan hanya para siswa, tetapi juga para orang tua siswa yang hadir ke sekolah. Terlihat sekali mereka harap-harap cemas. Mereka berharap anak-anaknya mendapatkan nilai yang bagus dari hasil UN dan US yang baru lalu. Berharap agar dapat melanjutkan pendidikan di sekolah unggulan dan favorit.

Dagdigdug......perngumuman kelulusan UN di SMP membuat saya harus merahasiakan dulu apakah anak-anakku lulus 100 % atau tidak. Kita tunggu dulu hasilnya setelah bapak kepala sekolah naik ke podium di lapanngan upacara pukul 10.00 pagi ini.

Duh, ....... kok saya jadi dagdigdug begini. Bagaimana kalau ada siswa yang sampai tidak lulus ya???

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun