Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Kompasianers Menggugat Blogger Tamu dan Jurnalis

2 Oktober 2010   01:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:48 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca tulisan teman-teman kompasianers tentang saran dan masukan untuk admin kompasiana dalam menempatkan blog penulis tamu dan blog jurnalis, membuat saya tersulut juga membuat postingan ini.

Apalagi saya masih ingat kalau kang pepih nugraha pernah mengatakan didepan khalayak bahwa di kompasiana tak ada lagi pemisahan blog tamu atau jurnalis dalam wajah baru kompasiana. Semua kompasianers sama. Tetapi belakangan ini, muncul terus blog penulis tamu dan jurnalis. Kemunculan mereka itu semakin membuat iri para kompasianers karena selalu masuk headline. Padahal keterlibatan mereka dalam membesarkan kompasiana terkadang belum terlihat. Itulah beberapa hal yang saya baca dari tulisan teman-teman kompasianers.

Bagi saya yang hanya seorang penghuni rumah "kost" di kompasiana, dan diberi penghargaan sebagai blogger teraktif oleh admin, tentu merasakan juga kenarsisan para blogger tamu dan jurnalis itu. Termasuk kenarsisan saya sendiri yang selalu berupaya menulis terus setiap hari di kompasiana. Narsis memangsudah menjadi penyakit seorang blogger.

Bagi saya secara pribadi, tulisan mereka para penulis tamu dan jurnalis memang bagus-bagus, karena mereka sudah terbiasa menulis. Bahkan saya banyak belajar dari tulisan mereka meski terkadang tak menuliskan komentar. Buat saya, bagi mereka yang sudah berani "nangkring" di penulis tamu dan blog jurnalis adalah mereka-mereka yang memang "pakar" di bidangnya.

Kalaupun ada tulisan yang kurang sreg di hati, yah dilewatkan saja. Gitu aja kok repot-repot!. Kita punya kemerdekaan untuk memilih tulisan mana yang akan kita baca, dan tulisan mana yang akan kita komentari. Seperti halnya kita belanja di supermarket, kita terkadang tak melihat barang bagus yang terpampang di depan counter, tetapi justru malah mencari barang yang letaknya jauh di pojok supermarket.

Kalau kita pernah membaca teori Maslow tentang piramida kebutuhan, maka kebutuhan manusia yang paling tinggi adalah sebuah penghargaan atau aktualisasi diri. Penghargaan atau aktualisasi diri itulah yang kini ingin  dicari oleh para kompasianers. Mereka berusaha sedapat mungkin menampilkan tulisan terbaiknya. Tulisan yang berisi, dan mampu menginspirasi orang lain untuk bisa seperti itu.

[caption id="attachment_275987" align="aligncenter" width="250" caption="Piramida Kebutuhan"][/caption]

Maslow mengatakan bahwa perilaku manusia dimotivasi oleh sesuatu yang mendasar. Secara berurutan dari bawah yaitu fisiologi (makan, minum, seks), rasa aman, kasih sayang, harga diri dan aktulisasi diri. Puncak tertingginya adalah aktualisasi diri.

Dari membaca teori Abraham Maslow (1908-1970) itulah kita sebenarnya sedang belajar menuju piramida yang tertinggi dalam hidup ini. Jadi, kita serahkan saja semuanya kepada para pengelola kompasiana.com. Mereka pasti mendengar, dan membaca uneg-uneg para kompasianers. Mereka akan terus menerus memanjakan kita di rumah sehat kompasiana. saya yakin dan sangat yakin mereka akan terus berusaha memperbaiki kekurangan yang ada, termasuk memperhatikan saran dan masukan dari teman-teman kompasianers tercinta.

So..., ketika kompasianers menggugat blogger tamu dan jurnalis, bagi saya sah-sah saja. Ini adalah bagian dari dinamika demokrasi agar tak ada kasta di kompasiana. Kita pun memiliki kenarsisan yang sama untuk memajukan kompasiana.com yang sebentar lagi akan berulang tahun yang kedua. Kritik dan saran jelas sangat diperlukan untuk perbaikan kompasiana.com ke depan. Kita pun akan melihat terobosan baru dari para pengelola kompasiana di hari ulang tahun kompasiana yang kedua.

[caption id="attachment_275995" align="aligncenter" width="336" caption="Kompasiana semoga tetap jaya"][/caption]

Semoga kompasiana tetap jaya dan dijaga oleh para pemilik rumah "kost" yang sudah mulai betah berada di rumah sehat ini. Kritik dan saran itu biasa dalam alam demokrasi saat ini, dan semoga pula para pengelola kompasiana.com segera menindaklanjutinya sehingga tak ada kompasianer yang kecewa. Kita pun kembali ke khitah perjuangan kita dalam membesarkan kompasiana.

Saya akan dengan senang hati bekerjasama dengan semua, karena kolaborasi itu indah. Mohon maaf bila ada kata yang salah.

salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun