Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bersatunya Dua Tokoh Pendidikan

24 Juni 2010   11:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:19 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prof. Dr. Conny R. Semiawan

Hari ini saya bahagia sekali ketika diundang dalam selamatan ruangan baru untuk Prof Conny R. Semiawan dan Prof. Arif Rachman. Ruangan yang bertempat di gedung utama Labschool lantai 2 itu menjadi saksi bisu atas bersatunya dua tokoh pendidikan Indonesia.

Sebagai seorang pendidik yang mengabdikan diri di sekolah ini, tentu saya merasa bangga sekali. Apalagi kedua tokoh pendidikan itu kini telah resmi menjadi penasehat Labschool. Penasehat yang sangat mumpuni dari para begawan pendidikan yang kiprahnya telah diakui di tingkat nasional, maupun internasional.

Prof. Dr. Arief Rachman

Bagi anda yang belum tahu siapa Prof. Conny Semiawan dan Prof Arif Rachman, mungkin saya perlu memberitahu sedikit. Prof Conny adalah mantan Rektor IKIP Jakarta. Pada zaman beliau menjabat, beliau sangat konsen untuk membuka sekolah laboratorium kependidikan (SLK). Waktu itu, ditunjuklah oleh beliau pak Arif Rahman menjadi kepala sekolahnya, dan dari kolaborasi itulah nama Labschool terus melejit seantero negeri untuk mencerdaskan anak bangsa.

Saya terharu ketika dalam sambutannya Prof Conny mengatakan, "sekolah ini harus menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI) yang berkualitas. Para guru diminta untuk segera meng-update diri agar tak tergilas dari perubahan yang terus terjadi. Terus menerus memperbaiki diri dengan perubahan yang terencana."

Sambutan beliau itu terus terang sangat memotivasi kami yang mendengarnya, dan lebih termotivasi lagi ketika Prof Arif Rachman mengatakan, "hiduplah seperti pohon yang akarnya menghunjam kebawah, cabangnya mampu menahan terpaan angin, batangnya kokoh, dan daunnya lebat sehingga meneduhkan siapa saja yang ada dibawahnya".

Bersatunya dua tokoh pendidikan ini dalam sebuah ruangan dengan desain minimalis membuat saya merasakan akan ada getaran-getaran dahsyat yang akan menggetarkan sekolah kami menjadi lebih hebat karena dibina oleh dua orang penasehat yang sangat bijaksana. Sudah terbiasa memakan asam garam di dunia pendidikan dan membuat kami banyak belajar kepada mereka.

Di sela-sela kesibukan mereka yang padat, mereka masih mau membantu kami yang masih muda-muda ini untuk terus berkarya di bidang pendidikan. Menjadikan sekolah Labschool menjadi sekolah berkarakter dan berbudi pekerti yang luhur serta mampu menciptakan calon-calon pemimpin di masa depan yang cerdas dan beritegritas tinggi.

Bersatunya dua tokoh pendidikan itu di rumah kedua bagi kami, seperti memiliki kembali ayah dan ibu yang selalu mengajarkan anak-anaknya agar mampu berbuat kebaikan kepada sesama.

Semoga Allah memberikan mereka umur panjang dan kesehatan yang prima di hari-hari tua mereka. Terus berkarya bagi bangsa dan negara. Welcome home prof Conny dan Prof Arief Rachman. Kami semua sayang dan bangga dengan bapak dan ibu. Semoga kami bisa meniru keteladanan yang telah bapak/ibu berikan kepada kami. Jasamu akan terus mengalir deras, seperti air sungai kapuas yang terus mengalir tiada henti.

Salam Blogger Kompasiana

Omjay

http://wijayalabs.com

Omjay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun