Besok, Selasa 17 Agustus 2010 bangsa Indonesia akan memperingati hari kemerdekaanya yang ke-65. Tentu ada kaleidoskop kepemimpinan yang ingin sekali kita putar. Menerawang jauh ketika Bung Karno memproklamirkan negara Republik Indonesia untuk pertama kalinya.
Sebagai seorang guru, saya ingin menuliskan kisahnya, dan merupakan pandangan politik saya sebagai seorang anak bangsa. Sebab telah terjadi balada anak bangsa yang nampaknya telah terjadi dari Bung Karno sampai SBY.
Mari kita mulai kisah itu. Hari itu, 17 Agustus 1945, telah diproklamirkan kemerdekaan Indonesia, hari dimana umat muslim sedang berpuasa. Kita pun tahu apa yang terjadi pada saat itu setelah melihat foto atau film dokumenter menyusuri jejak-jejak sejarah kemerdekaan Indonesia yang telah diketahui oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Banyak kisah dituliskan oleh para sejarawan, dan membuat kita memahami bahwa kemerdekaan itu tidak mudah kita dapatkan. Begitu banyak darah dan air mata yang keluar dari rakyat Indonesia. Begitu banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh para pendahulu kita sebagai anak bangsa.
Namun, gejolak kemerdekaan itu menjadi sebuah kebanggaan yang tak ternilai ketika Indonesia dipimpin oleh presiden pertamanya yang bernama Soekarno. Semua rakyat Indonesia pasti mengenal siapa Soekarno yang lebih terkenal dengan sebutan Bung Karno. Waktu itu, beliau didampingi oleh seorang wakil presiden yang bernama Moh. Hatta, yang orang biasa memanggilnya Bung Hatta.
Dari kepimpinan Bung Karno itulah perjalanan Republik Indonesia yang merdeka dimulai. Tentu banyak tantangan dan rintangan yang menghadang, terutama dari kaum penjajah yang ingin menjajah Indonesia kembali. Bila kita membaca sejarah perjalanan bangsa dari tahun 1945 s.d. 1950, maka akan kita temukan berbagai rintangan berat yang dialami bangsa ini.
Dengan slogan MERDEKA atau MATI, rakyat Indonesia bahu membahu dan bergotong royong mengusir penjajah dari bumi Ibu Pertiwi. Semua itu terjadi, karena ada seorang pemimpin yang ada di hati rakyatnya. Kita pun memiliki sebuah ideologi yang bernama PANCASILA.
Bung Karno memang pemimpin hebat. Dunia mengakuinya, dan bukan hanya orang Indonesia saja. Keberaniannya melawan penjajah tak diragukan lagi. Saya pun terharu sekaligus bangga bila membaca kisah perjuangan Soekarno di sini.
Rasanya belum ada presiden Indonesia se-kharismatik Bung Karno. Beliau adalah seorang orator ulung yang disukai dan dicintai rakyatnya. Apalagi ketika beliau berpidato, maka dengan penuh suka cita rakyat mendengarkannya. Semua orang berfokus kepadanya.
Walaupun saya belum lahir pada saat itu, tapi saya merasakan bertemu dengan beliau secara langsung dari foto dan film dokumenternya. Apalagi bila anda pergi ke monas, dan mendengarkan suara asli Bung karno membacakan teks proklamasi. Bulu kuduk anda akan berdiri, seolah-olah anda memang telah bertemu dengan tokoh nasional yang tiada duanya ini.
Sejarah memang selalu berubah, dan sejarah selalu saja berpihak kepada penguasa. Kebesaran nama bung Karno seolah-olah hilang ditelan bumi seiring dengan beralihnya kepemimpinan di tangan presiden Soeharto. Pada masa pemerintahan Soeharto, banyak anak bangsa yang tak begitu mengenal sosok bung Karno, sebab yang mereka tahu karena bung Karno itulah PKI ada. (Bersambung)
Salam Blogger Persahabatan
Â
Baca kelanjutannya di sini:
http://lomba.kompasiana.com/group/blog-kemerdekaan/2010/08/16/dari-bung-karno-sampai-sby-2/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H