Â
Di hari ketiga kegiatan pesantren Ramadhan 1431H yang bernama SALAM (Studi dan Amaliah Ramadhan), tak terlihat wajah-wajah letih para siswa. Mereka tetap penuh semangat mengikuti berbagai mata acara. Tak terkecuali pada waktu subuh pagi ini, Sabtu, 14 Agustus 2010 yang bertempat di Masjid Baitul Ilmi Labschool Jakarta.
Â
Setelah diliput oleh berbagai media cetak dan elektronik kemarin, para siswa tetap bersemangat untuk mendapatkan kuliah subuh dari bapak Prof. Dr. H. Arief Rachman. Kehadiran pak Arief (begitu kami memanggilnya) Â membuat suasana subuh itu menjadi ceria. Anak-anak yang tadinya masih mengantuk, langsung terbangun oleh kehebatan pak Arief yang menyampaikan materinya dengan sangat baik. Pak Arief memang seorang Orator ulung yang mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan audiencenya. Sebagai seorang guru, saya banyak belajar dari gaya pak Arief berceramah.
Â
Sebagai salah satu panitia seksi dokumentasi dalam kegiatan ini, tentu banyak foto yang saya dapatkan, dan inilah beberapa foto yang bisa saya tampilkan dalam kegiatan ini. Kemampuan pak Arief dalam berceramah tentu mengundang saya untuk mendomentasikan gaya beliau ketika menyampaikan materinya. Apalagi bila pak Arief memulainya dengan ucapan, "AKU".
AKU di sini bukan aku seorang diri. AKU yang disampaikan oleh pak Arief adalah A adalah Ambisi, K adalah Kemampuan dan Kemauan, dan U adalah Usaha. Dalam menyampaikan materi AKU itu, pak Arief mampu menghipnotis para siswa, sehingga tak ada satupun siswa yang terlihat mengantuk. Bahkan banyak diantara mereka yang pro aktif ketika ditanyakan kepada mereka apa yang menjadi cita-citanya di masa depan.
Â
Ketika ditanya oleh pak Arief siapa siswa yang ingin menjadi insinyur teknik sipil, maka tanpa dikomando lagi puluhan siswa langsung berdiri ke depan dengan bangganya.
Â
Ketika ditanyakan lagi siapa yang akan menjadi dokter anak, maka puluhan siswa pun langsung berdiri dan berbaris rapi di depan.
Â
Yang sangat mengagumkan, ketika ditanyakan oleh pak Arief kepada para peserta siapa yang mau menjadi pilot, maka ada 3 orang peserta wanita yang langsung berdiri ke depan dengan bangganya.
Â
Namun ketika ditanyakan kepada mereka siapa yang bercita-cita menjadi guru SMP, tak ada satupun siswa yang menunjuk tangan dan berdiri. Saya pun tertawa geli ketika mendengar itu. Rupanya profesi guru kurang diminati oleh para siswa SMP Labschool Jakarta, hahahahahaha. Mungkin mereka tahu kalau menjadi guru itu gajinya kecil, hehehehehe
Â
Â
Tak banyak yang disampakan oleh Pak Arief dalam kuliah subuh itu. Kami pun menikmati apa yang beliau sampaikan. Inti ceramahnya adalah manusia hidup harus punya cita-cita atau ambisi. Untuk bisa mewujudkan ambisi itu, manusia harus punya Kemauan dan Kemampuan untuk mewujudkannya. oleh karena itu diperlukan Usaha atau kerja keras agar mimpi itu menjadi nyata.
Â
Pak Arief mengatakan pula bahwa untuk menjadi orang yang sukses, maka manusia harus memiliki "AKU" yang kuat sehingga apa yang dicita-citakannya dapat terwujud. Tetapi bagi saya secara pribadi pagi ini ada sebuah pembelajaran nyata bahwa profesi guru memang kurang diminati. Kenapa ya???
Â
Â
Salam Blogger Persahabatan
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H