Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Pak SBY, Saya Kok Jadi Takut Kompor Gas di Rumah Meledak!

10 Agustus 2010   08:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:09 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_221674" align="alignright" width="300" caption="Pak SBY, Tolonglah kami!"][/caption] Pak SBY presidenku yang saya hormati,

Melihat banyak kompor gas meledak dari gas elpiji yang bocor, membuat saya menjadi takut menyalakan kompor. Istripun demikian, kami jadi khawatir akan terjadi ledakan di rumah kami. Kamipun terpaksa menggunakan listrik untuk menanak nasi dan membali lauk pauk di warung tegal dekat rumah. Kami takut, sangat takut bila tiba-tiba gas elpiji itu meleduk dan meledak. Ih..serem!

Di saat-saat menghadapi bulan puasa seperti saat ini, biasanya kami menyambutnya dengan berbagai hidangan keluarga yang berasal dari negeri pasundan. Tetapi saat ini, kami khawatir mau memasak hidangan itu. Sebab kami takut, ada ledakan dahsyat di rumah kami. Seperti yang terjadi di rumah jupe.

Di rumah jupe, artis top markotop di rumahnya juga terjadi ledakan akibat tabung gas. Kalau jupe saja yang pakai kompor mahal, selang mahal ber "SNI" pula masih meleduk juga, bagaimana saya yang uangnya serba ngepas begini. Bapak tahu khan, berapa gaji guru di negeri ajaib ini? pastilah saya cuma bisa beli gas elepiji 3 kg dan selang yang berstandar yang dianjurkan. Seperti kebanyakan orang-oranglah. Kay nggak, miskin juga nggak. Pokoknya kelas ekonomi menengah. kalau ditengah, pastilah selalu terjepit pak presiden. Kanan kena, kiripun kena. Maju kena, mundurpun juga kena. Itulah nasib keluarga kelas menengah di negeri ajaib ini.

Pak SBY, presidenku. Tolonglah kami rakyatmu. Jangan lagi ada ledakan. jangan lagi ada korban. Hampir setiap hari ada ledakan. Apakah rakyat harus disuruh sendiri meyelesaikan masalahnya? Ayo pak SBY, bantulah kami rakyatmu, keluarlah dari istanamu, dan lihatlah apa yang terjadi di masyarakat. Kalau bapak sempat, mampirlah ke rumah mungil kami. Di sana ada tabung hijau berwarna melon.

Jangan biarkan citramu keok, akibat ledakan Gas tabung elpiji yang membabi buta. Kalau diperboolehkan, kami kembali ke minyak tanah saja. Daripada pakai gas, tapi kami takut memakainya. Mungkin bapak akan mentertawai kami, tapi tak apalah. Daripada tubuh kami terbakar, dan menjadi korban berikutnya. Maafkan saya pak SBY, saya dan keluarga tak mau menjadi korban berikutnya.

Mungkin pak SBY perlu masak sendiri. Perlu bikin Indomie sendiri, dan melihat kondisi kompor pak presiden. Tapi kompor bapak pastilah lebih bagus dari kompor kami. Selang dan Tabung gas pun lebih aman dari selang dan tabung kami. Bapak bisa memilih selang dan tabung gas, sedangkan kami? Mana bisa memiilih. Kami tak bisa memilih kalau ternyata selang dan tabung itu akan meletus dan meleduk.

Pak SBY presidenku. Mungkin tulisan ini membuatmu tersenyum. Saya hanya seorang guru yang tidak ingin ada lagi korban dari si melon itu. Saya yakin bapak sudah memerintahkan bawahan bapak untuk menyelesaikannya. Tapi yakinlah pak, nampaknya bapak harus turun lagsung. Sebab saya tak yakin, aparat bapak menjalankan tugas ini dengan penuh amanat. Buktinya? hampir setiap hari ada saja ledakan dari tabung gas. Kalau kerja bawahan bapak beres, pastilah sudah tak ada lagi ledakan.

Tolonglah kami pak SBY presidenku. Saya bikin tulisan ini, karena hanya internet yg bisa langsung masuk ke ponsel bapak. Semua ponsel bapak bisa langsung melihat tulisan saya di kompasiana. Rumah sehat para blogger Indonesia. Kalau bapak bingung bagaimana bergabung di kompasiana, bapak bisa bertanya pada pak JK yang sudah bergabung di rumah sehat ini. Tolonglah kami kami presidenku. jangan buat kami takut seperi ini. Apalagi akan datang bulan suci ramadhan. Bulan yang penuh rahmat dan marhfiroh. Bulan yang lebih baik dari seribu bulan.

Hidup dan mati memang ditangan-Nya. Tapi kehidupan rakyat ditangan pemimpinnya. Bapaklah pemimpin kami, dan bantulah kami mengatasi masalah ini.

Mohon maaf kalau ada salah kata. Maklumlah hanya rakyat biasa yang belum pernah memegang jabatan penting. Selamat berpuasa ramadhan ya pak! Kalau bapak sempat, ikutlah sahur bersama kami sekeluarga. Pasti istri saya akan memasak makanan kesukaan bapak. Seperti apa yang saya baca dari buku mas inu, pak beye dan istananya. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat berpuasa presidenku!.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun