Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Baju dan Buku Menjadi Primadona di Tahun Ajaran Baru

18 Juli 2010   14:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:46 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Toko Baju Seragam Sekolah

Sore ini, Minggu, 18 Juli 2010 saya menemani  istri dan anak-anak untuk berbelanja seragam baru di pasar pondok Gede Bekasi. Juga mencari buku baru di toko buku Gramedia.

Ramai sekali suasana pasar ini, dan saya melihat begitu cepat transaksi keuangan terjadi. Begitu juga dengan istri saya yang hendak membelikan baju seragam sekolah untuk anak pertama kami Intan. Dari baju putih biru yang harus dikenakannya, ada seragam pramuka yang juga harus dibeli. Lengkap dengan dasi dan topi pramukanya.

Alhamdulillah, Intan diterima di SMP Negeri 20 Jatibening Bekasi. Saya bersyukur kepada Allah, karena tidak begitu dipusingkan untuk urusan biaya masuk sekolah, karena sekolah negeri di kota Bekasi GRATIS. Tapi ada yang tidak gratis, yaitu baju dan buku.

Sebagai orangtua siswa, kami diminta untuk membeli sendiri seragam sekolah dan juga buku tulis serta buku pelajaran yang diminta oleh guru barunya. Menurut informasi  Intan, untuk buku pelajaran tertentu sebagian dipinjamkan dari sekolah. Para siswa tinggal memakai saja, sehingga tidak semua buku harus dibeli oleh siswa baru.

Toko Baju Seragam Sekolah di Pasar Pondok gede

Tidak demikian halnya di sekolah swasta tempat saya mengabdikan diri.

Baju dan buku jelas harus disiapkan oleh orangtua siswa. Selain biaya masuk  sekolah yang jumlahnya jutaan, para orangtua pun masih harus menyiapkan dana untuk baju seragam dan buku pelajaran.

Bisa dibayangkan, berapa juta uang yang harus dikeluarkan oleh para orangtua di sekolah swasta. Apalagi bila mutu sekolah itu bagus di mata masyarakat, pastilah biaya pendidikan di sekolah itu cukup tinggi.

Baju dan buku di tahun ajaran baru nampaknya menjadi peluang bisnis tersendiri bagi para pengusaha yang pintar menangkap peluang. Toko buku dan toko baju pakaian seragam  begitu ramai dikunjungi orang di awal tahun ajaran. Seperti yang saya lihat sore ini, banyak sekali orangtua yang mengantarkan anaknya untuk membeli pakaian seragam sekolah. Mulai dari pakaian TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Semua ada di sini, dan saya melihat sendiri bagaimana  begitu sigapnya pelayan toko melayani pembeli dengan ramah. Tak membeli pun tak apa-apa. Bagi mereka pembeli adalah raja dan ratu.

Meskipun tahun ajaran baru sudah berlangsung seminggu lamanya, minat orang untuk membeli baju dan buku masih cukup tinggi. Tidak terkecuali saya dan istri yang masih mencari baju seragam untuk putri kami intan yang telah masuk di sekolah negeri.

Para Pembeli yang Masih ramai

Sambil menikmati air minum aqua dingin, saya pun termenung. Begitu besar omset penjualan dari baju seragam sekolah ini. Tak peduli kaya atau miskin, siapapun yang ingin bersekolah pastilah membutuhkan seragam sekolah.

Tak ketinggalan pula buku tulis dan buku pelajaran yang harus disiapkan oleh para orangtua murid atau siswa agar anaknya bisa menikmati sekolah dengan buku barunya. Saya lihat, toko buku gramedia di Pondok Gede masih ramai dikunjungi para pembeli. Begitu banyak sekali buku dijual. Sayangnya, tak saya temui buku piket yang saya perlukan. Sebagai guru yang bertugas sebagai koordinator piket yang baru di sekolah, sayua sangat memerlukan buku piket itu. Ternyata, toko buku Gramedia masih kalah lengkap sama warung mang Didi, warung langganan istri saya di kota Bandung. Hampir semua barang yang kami perlukan ada di sana, termasuk buku piket itu,  hehehehe. (Mohon maaf ya Gramedia...)

Akhirnya, baju dan buku menjadi primadona di tahun ajaran baru. Semoga para orangtua murid dan siswa atau peserta didik diberikan rezeki oleh Tuhan pemilik bumi, sehingga mereka dapat membelikan putra-putri mereka baju seragam sekolah yang baru, dan buku pelajaran sekolah yang baru pula. Tapi ada yang terlupakan di tahun ajaran baru ini . Apakah itu?

jangan lupa guru dan Teman Baru

Hal yang paling sering terlupakan itu adalah guru dan teman baru. Guru dan teman baru juga menjadi primadona bagi para siswa baru dalam mengenal para pendidik dan temannya di sekolahnya yang baru.

Selamat bersekolah dengan baju baru dan buku baru. Juga jangan lupa dengan guru dan teman barumu di sekolah yang baru. Tentu akan banyak kisah kasih di sekolah yang akan kamu alami.

Apakah kalian sudah saling kenal mengenal antara guru dan teman barumu?

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun