[caption id="attachment_156968" align="aligncenter" width="500" caption="Sekolah Internasional Bernuansa Tradisional"][/caption]
Sekolah internasional mengajarkan kepada peserta didik bahwa kita memiliki aneka warna kulit. Ruangan harus ber-AC dan bangku pun harus dari mebel yang enak di pantat. Tetapi sayang, terlihat sekali kasta di sekolah itu. Seolah-olah yang kaya berhak bermain alat musik modern, dengan peralatan band yang lengkap. Bernyanyi dan menari ala orang barat seperti group band kenamaan "the beatles". Menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi di antara sesama mereka. Tidak salah memang, tetapi kurang membumi, karena tak sesuai dengan buadaya kita.
Alangkah dahsyatnya bila kekurangan dan kelebihan sekolah-sekolah itu dikolaborasikan. Sekolah internasional dengan nuansa tradisonal tetap harus terperhatikan. Mampu memadukan dunia barat dan timur dan meramunya dengan budaya daerah yang beragam sehingga menjadi dunia baru yang dialami peserta didik kita. Mereka pun menjadi bangga menjadi bangsa Indonesia yang memiliki keragaman berbahasa, keragaman budaya, dan keragaman beragama.
Ingatlah bahwa bahasa persatuan kita adalah bahasa Indonesia. Bahasa inilah yang selalu diujikan dalam ujian nasional. Tetapi kenapa nilai bahasa Indonesia lebih rendah daripada bahasa Inggris? Sebuah tanya tak terjawab karena kita memang melupakan jati diri sebagai bangsa. Perlu sebuah sekolah yang mampu go internasional tetapi juga tak melupakan ketradisionalannya.
Tak mudah memang, tetapi bisa. Sebab ada sekolah yang sudah melakukan itu. Mau tahu nama sekolahnya? Labschool Jakarta.
Salah satu sekolah perintis pendidikan berkarakter.
Sekolah terbaik untuk pendidikan putra-putri anda. (Bukan Iklan loh!)
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H