[caption id="attachment_79948" align="aligncenter" width="448" caption="ORKESTRA BELAJAR-MENGAJAR KREATIF"][/caption]
Membaca slide presentasi Prof. Dr. Nyoman S. Degeng yang merupakan guru besar teknologi pembelajaran, Universitas Negeri Malang (UNM) yang disampaikan beliau pada seminar nasional Ikatan Pengembang Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) di gedung pendidikan tinggi (dikti) Kementrian Departemen pendidikan nasional (depdiknas) pada 18 November 2009 yang baru lalu, membuat saya membayangkan sebuah orkestra pembelajaran kreatif yang benar nyata adanya.
Beliau mengatakan bahwa belajar itu bagaikan air mengalir di sebuah sungai. Di dalam sungai itu air mengalir, terus dinamis, penuh resiko, dan menggairahkan. Kesalahan, kreativitas, potensi, dan ketakjuban mengisi tempat itu.
Beliau juga mengatakan bahwa mengajar bagaikan "tukang bersih sungai" agar air dapat mengalir bebas hambatan. Mampu mengangkat sampah dan kotoran lainnya. Mampu mengeruk lumpur dan pasir serta mampu memindahkan batu dan kayu.
[caption id="attachment_79953" align="aligncenter" width="448" caption="ORKESTRA BELAJAR-MENGAJAR KREATIF"][/caption] Dalam mengajar harus ada ketulusan hati, kesetiaan, kemesraan, kesabaran, cinta, sukacita, improvisasi, pengendalian diri memenuhi pekerjaan itu. Betapa indahnya suasana belajar dan mengajar yang berubah menjadi pembelajaran. Guru dan peserta didik sama-sama belajar. Lalu di dalam pembelajaran itu ada makhluk yang bernama kurikulum. Kurikulum ibarat sebuah sungai yang indah diarungi, berliku-liku, banyak jeram, batu, padas, dan segala yang tersembunyi dan terbuka ada di situ dalam ketidakteraturan.
Menurut kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan PP No. 19 tahun 2005, pasal 17 ayat 1 dikatakan bahwa, kurikulum tingkat satuan pendidikan (dasar-menengah) dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, karakteristik daerah, sosial buadaya masyarakat setempat, dan peserta didik. Lalu dalam ayat 2 dikatakan bahwa sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendiikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan di bawah supervisi dinas kota/kab.
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, sesuai dengan bakat, minat, dan perkembagan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karenya sesuai dengan standar proses PP. No. 19 tahun 2005, pasal 19 ayat 1 dikatakan bahwa proses pembelajaran itu harus I2M3 yaitu:
- Interaktif
- Inspiratif
- Menyenangkan
- Menantang
- Momotivasi
Guru adalah tenaga profesional yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 8, dimana guru wajib memiliki
- Kualifikasi Akademik yang mewajibkan guru harus sarjana
- Kompetensi guru (Pedagogik, kepribadian, sosial, profesional)
- Sertifikat Pendidik
- Sehat jasmani dan rohani
- Kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Model Orkestra Pembelajaran Konteks:
- Suasana yang menggairahkan
- Landasan yang kokoh
- Lingkungan yang menyenangkan
- Gubahan belajar yang dinamis
Isi:
- Interaksi Siswa -Guru
- Interaksi Siswa-Kurikulum
- Belajar keterampilan belajar
- Belajar keterampilan hidup
Kompetensi menggubah Suasana yang Menggairahkan
- Membangun motivasi
- Menjalin rasa simpati dan saling pengertian
- Membangun keriangan dan ketakjuban
- Mendorong pengambilan resiko
- Membangun rasa saling memiliki
- Menampilkan keteladanan
- Media Belajar
- Lingkungan sekitar kelas
- Penataan meja-kursi belajar
- Penataan tanaman, hewan kesayangan, aroma
- Penataan musik
- Penetapan tujuan bersama
- Membangun prinsip dan nilai bersama
- Membangun keyakinan akan kemampuan diri (Siswa dan Guru)
- Membangun kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan aturan bersama
- Membangun kemitraan dalam belajar
- Dari dunia Siswa ke dunia kita
- Sesuaikan dengan karakteristik belajar Siswa
(gaya belajar, kecerdasan ganda, dan lainnya)
- Padukan kesuksesan, kegagalan, dan resiko
- Gunakan rancangan Reflektif dan rekursif
- Gunakan metapora, analogi, atau sugesti
Isi Kompetensi Menggubah Presentasi (interaksi guru dengan siswa)
- Jadilah Guru yang berdaya
- Kepribadian berdimensi ganda
- Kemampuan menampilkan banyak peran
- Kemampuan berinteraksi dengan beragam Siswa
- Luwes
- Berkeinginan berbuat lebih untuk Siswa
- Berkeinginan berkolaborasi dengan Siswa
- Sesuaikan dengan gaya belajar Siswa
- Selaraskan bahasa tubuh dengan ungkapan verbal
Isi (Kompetensi Menggubah Interaksi Siswa dengan Kurikulum)
- Pastikan kesuksesan Siswa pada saat belajar
- Kondisi belajar optimal
Isi (Kompetensi Menggubah Penumbuhan Keterampilan Belajar)
- Belajar sesuai dengan gaya belajar Siswa
- Menggubah kondisi terbaik untuk belajar
- Menggubah penataan dan pemetaan informasi
Isi (Kompetensi Menggubah Penumbuhan Keterampilan Hidup) Keterampilan untuk membina dan memelihara hubungan dengan orang lain Semoga apa yang telah disampaikan oleh pak Nyoman Degeng ini bermanfaat untuk kita semua, khususnya para guru di sekolah. Salam Blogger Persahabatan Omjay http://wijayalabs.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H