Saya menjadi termotivasi untuk belajar, dan mereka menyemangati saya untuk sekolah lagi. Alhamdulillah, tak berapa lama saya lulus UMPTN dan diterima di IKIP jakarta jurusan Pendidikan Teknik Elektro. Salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Jakarta dan mencetak para guru.
Alhamdulillah, di tahun kedua saya mendapatkan bea siswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) dari Depdiknas. Berkat bea siswa itulah saya bisa lulus dalam waktu cepat (4 tahun) dan menjadi lulusan pertama dalam satu angkatan. Pada saat kuliah, saya terpilih untuk memimpin organisasi yang bernama Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (Hima Elektro) dan juga menjadi kepala LP2TK bidang Software sebuah usaha pelatihan komputer tingkat operator.
Berbekal ilmu organisasi di kampus, saya banyak pula melakukan pelatihan-pelatihan di luar kampus bekerjasama dengan pemda DKI pada saat itu. Kami memberikan pelatihan elektronika tingkat dasar, melatih memperbaiki alat-alat rumah tangga seperti kulkas, AC, Televisi, radio, Pompa Air, dan lain-lain. Berusaha memberikan mereka bekal keterampilan agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan.
Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, begitu banyak pengangguran terdidik di jakarta. Banyak juga dari mereka yang ikut pelatihan kami telah memperoleh gelar sarjana.
Pengangguran terdidik di negeri ini begitu besar. Setiap tahun jumlahnya terus bertambah banyak. Skill atau keterampilan dan kecakapan hidup kurang diajarkan di sekolah-sekolah kita. Apalagi jiwa kewira usahaan. Sehingga wajar saja bila jumlah pengangguran terdidik terus bertambah. (bersambung)
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H